Football General ViewGetty

Jangan Paksakan Calon Ketua Umum Yang Tidak Kompeten

Kegaduhan Kongres Luar Biasa (KLB) Asprov PSSI DKI Jakarta terus berlanjut. Terkini mencuat isu bakal adanya calon ketua umum yang dipaksakan.

Sejatinya, KLB Asprov DKI Jakarta dilangsungkan pada 3 Juni 2022. Akan tetapi, sampai sekarang agenda tersebut belum juga dilaksanakan.

Selepas Kongres Biasa 2022, Komite Pemilihan (KP) terpilih langsung bekerja. Mereka membuka pendaftaran calon ketua umum, juga calon anggota Exco. Hingga batas akhir hanya satu calon ketua, satu calon wakil ketua, serta lima calon anggota Exco yang terdaftar dan diverifikasi.

Tekait ketua umum, hanya ada Syahrial, anggota DPRD DKI. Sementara Uden Kusuma yang merupakan ketua saat ini tidak melakukan pendaftaran.

“Kami sudah mendengar isu itu. Andai benar, dan calon yang dipaksakan itu hanya sekadar membawa uang dengan program standar, serta tak punya korelasi kuat dengan kemajuan sepakbola Jakarta, kami siap mengantisipasi,” direktur teknik yayasan Urakan Afrizal.

Afrizal telah sepakat bersama tim. Mereka akan kompak saat ada pihak lain yang ingin memecah dukungan kepada Syahrial. Sebanyak 19 pemilik suara telah mengusung Syahrial sebagai nakhoda baru Asprov PSSI DKI.

“Isu memecah kami sudah santer. Kami siap mengantisipasi. Kalau mereka kasih sesuatu, ya terima saja, tapi jangan pilih orangnya. Kami sudah yakin, bahwa Pak Syahrial dengan akses, koneksi, dan ketulusannya, siap membangun sepakbola Jakarta,” ucapnya.

Menurutnya, saat klub-klub Liga 3 di Asprov PSSI DKI kemarin sulit mencari dana untuk ikut kompetisi, oleh pengurus lama malah digencet.

“Kami harus bayar uang pendaftaran, denda kartu di tiap laga. Nah sekarang ada orang yang mau menggratiskan kompetisi, bahkan berbagi keuntungan. Masa tak didukung?" ujarnya.

Sementara itu CEO ABC Wirayudha FC, Mochamad Gurisco mengaku sudah lelah dengan kondisi sepakbola DKI Jakarta. Ia juga ingin ada harapan baru, melalui perubahan total dalam kepengurusan Asprov PSSI DKI.

"Anggota Asprov PSSI DKI sudah lelah melihat kondisi sekarang ini. Menyedihkan dan miris. Kami ingin sepakbola Jakarta kembali berjaya, bukan hanya di level nasional, tapi juga internasional," ucap Riko.

Riko pun menyebut Syahrial sebagai sosok yang pantas untuk memberikan harapan baru bagi sepakbola Jakarta. Ada beberapa alasan kenapa ia ngotot mengusung Syahrial.

“Di antaranya, kondisi sepakbola Jakarta yang tengah terpuruk. Dua kali gagal lolos ke PON, padahal dana yang dikucurkan Pemprov DKI besar sekali. Tapi prestasi nol besar.”

Kebetulan, Syahrial adalah salah satu anggota dewan yang mengetuk palu terkait anggaran sepakbola DKI. Tentu ia tahu detail, betapa anggaran yang diberikan tak sepadan dengan prestasi yang diberikan.

Masalah lainnya yang membuat geram voters pada pengurus Asprov lama adalah tidak adanya LPJ. Riko juga membeberkan ketidak-becusan Asprov PSSI DKI pada Liga 3 2021.

Klub asal DKI harus pasang merek sponsor di jersey, tanpa kompensasi. Jika melanggar, akan didenda besar. Riko menilai, klub hanya jadi sapi perahan pengurus Asprov.

"Kami mendukung pak Syahrial bukan karena materi. Jadi andai nanti ada calon ketum lain dipaksakan masuk dengan iming-iming sesuatu, kami kompak. Terima paketnya, abaikan orangnya. Pilihan tetap, tak berubah."

Iklan