OLEH RONNY MURPHY ALIH BAHASA M. RHEZA PRADITA
Kemampuan James Rodriguez di depan gawang tidak perlu diragukan lagi. Pemain tim nasional Kolombia itu berhasil memenangkan sepatu emas pada Piala Dunia 2014. Bahkan pelatih Uruguay Oscar Tabarez pernah memasukkannya ke dalam daftar para penyerang terbaik di dunia: “Dari apa yang saya lihat, dia merupakan pemain terbaik di Piala Dunia. Diego Maradona, Lionel Messi, Luis Suarez, dan James Rodriguez – mereka melakukan banyak hal karena mereka memiliki berkah yang membuat mereka jadi spesial.”
Setiap kali Rodriguez menguasai bola, selalu ada kemungkinan sesuatu yang spesial terjadi. Ketika dia di lapangan, timnya kemungkinan akan mencetak lebih banyak gol. Ini terjadi di Bayern Munich pada 2018/19. Dalam 20 pertandingan Bundesliga yang dimainkan Rodriguez, mereka mencetak 53 gol atau rata-rata 2,7 gol per laga. Sementara di 14 laga tanpanya, mereka hanya mencetak 35 gol atau 2,5 gol per laga. Jika Anda ingin mencetak gol, memainkan Rodriguez adalah pilihan yang tepat.
Akan tetapi jika Anda ingin menang, lebih baik tinggalkan dia di bangku cadangan. Bayern kebobolan 1,1 gol per laga ketika dia bermain, dan hanya 0,8 gol per laga ketika mantan pemain AS Monaco itu absen. Rasio kemenangan Die Roten juga meningkat dari 70 persen menjadi 71,4 persen ketika dia tidak bermain. Dia merupakan penyerang yang hebat, tapi seperti kebanyakan pemain yang mendapatkan bakat spesial, dia harus menyesuaikan diri dengan tim.
Pelatih Bayern Niko Kovac pada awalnya sempat mengesampingkan ego pribadi ketika memainkan Rodriguez lebih sering pada paruh kedua musim. Namun, dalam laga penentuan melawan Borussia Dortmund, pemain 27 tahun tersebut dicadangkan. Sebagai gantinya, Kovac memainkan para pemain pekerja keras dan mampu mengunci kemenangan 5-0, yang melenggangkan jalan mereka menuju gelar juara.
Rodriguez dianggap egois oleh banyak orang di Munich, dan karena itu klub lebih memilih untuk tidak mengaktifkan klausul pembelian €42 juta dari Real Madrid. Kovac tidak memasukkanya ke dalam skema tim musim depan, dan hubungan mereka berdua memang sudah menegang setelah Rodriguez menyindir mantan klub Kovac dengan mengatakan: “Ini bukan Frankfurt.”
Legenda Bayern Lothar Matthaus mendukung Kovac sepanjang musim lalu, dan dia terbukti benar karena FC Hollywood mampu mengamankan dua gelar domestik setelah kegagalan di Liga Champions. Matthaus juga sempat menyatakan tidak senang dengan tingkah Rodriguez yang melawan sang pelatih dengan kesombongannya.
“Ada terlalu banyak orang yang egois di Bayern,” ujarnya kepada Blick. “Terlalu banyak pemain yang memikirkan diri mereka sendiri. Pemain seperti James dan [Robert] Lewandowski merasa berada di atas klub. [Arjen] Robben dan [Franck] Ribery juga. Yang pertama merengek karena dia jarang bermain, yang berikutnya karena merasa jarang mendapat bola, dan yang ketiga marah ketika digantikan atau menangis di hadapan wartawan. Beberapa bintang bertindak egois dan tidak hormat kepada pelatih, klub, dan rekan satu tim.”
Gaya bermain Rodriguez tidak cocok dengan tampilan baru Bayern bersama Kovac, tapi kembali ke Madrid tampaknya juga sudah tidak mungkin. Hubungannya dengan pelatih Zinedine Zidane juga tidak baik, meskipun Zidane beberapa kali sempat membantah. “Saya tidak pernah memiliki masalah dengan James, terlepas dari apa yang mungkin dikatakan media,” kata Zidane kepada wartawan saat Rodriguez pindah ke Munich dua tahun lalu.
Getty ImagesTerlalu banyak waktu sebagai cadangan membuat Rodriguez memaksa untuk dipinjamkan ke Bayern, tetapi kedua klub kini sudah kapok untuk menggunakan jasanya. Mantan gelandang Bayern Stefan Effenberg menyarankan Rodirguez untuk mencari tim baru untuk musim 2019/20, karena tidak akan mendapatkan waktu bermain jika tetap bertahan.
“Jika dia melihat situasi pribadinya dengan masuk akal, James harus menyadari bahwa hal paling tepat untuk dia lakukan adalah meninggalkan klub,” tulisnya dalams ebuah kolom di T-Online. “Dia harus bermain dan bersenang-senang. Jika dia hanya bermain tujuh, sepuluh, 12 atau 15 menit, dia tidak akan terlihat.
“Di Bundesliga musim ini, dia hanya bermain 90 menit tiga kali, itu tidak cukup. Karena itu, dia tidak bisa bertahan di Bayern. Bahkan di Real Madrid dia akan kesulitan mendapatkan waktu bermain yang sesuai dengan bakatnya. Mungkin dia harus pergi ke suatu tempat yang benar-benar baru. Bagaimanapun, dia harus meninggalkan Bayern.”
Salah satu opsi yang sering dibicarakan adalah pindah ke Serie A. Di sana dia bisa bertemu kembali dengan mantan pelatih Bayern Carlo Ancelotti di Napoli, yang juga merupakan salah satu penggemar berat bakatnya. Namun, tawaran konkret dari Napoli belum datang, yang berarti masa depannya masih belum jelas.

“Pada bulan Juni kita akan melihat [masa depan saya],” ujar mantan pemain Porto itu kepada Cadena Ser beberapa bulan yang lalu. “Saya memiliki segalanya di Madrid: sebuah rumah, orang-orang yang mencintai saya – aku tidak tahu, mari kita lihat apa yang akan terjadi.”
Orang-orang yang mencintainya mungkin ada Madrid, tetapi salah satunya bukan Zidane. Bahkan untuk semua kecintaan Real terhadap sepakbola menyerang, tidak ada ruang bagi Rodriguez. Petinggi Bayern ingin Kovac memainkan sepakbola yang lebih menghibur, tetapi klub mengkonfirmasi bahwa Rodriguez sudah dilepas.
Banyak klub akan tertarik merekrutnya, tetapi mereka mungkin mempertimbangkan kembali keputusan mereka. Jika Real dan Bayern saja tidak tertarik, maka itu membuat para pembeli menjadi waspada.





