Mino Raiola Mario BalotelliGetty Images

Italia Abaikan Mario Balotelli, Mino Raiola Marah


OLEH    ERIC NOVEANTO      Ikuti di twitter

Mino Raiola selaku agen Mario Balotelli meluapkan amarahnya setelah menegtahui nama kliennya tak masuk ke dalam daftar tim nasional Italia terbaru.

Italia memulai era baru di bawah arahan pelatih Luigi Di Biagio dan akan melakoni dua laga uji cona internasional sekaligus bulan ini kontra Argentina dan Inggris, selepas gagal meraih tiket menuju Piala Dunia 2018.

Balotelli terakhir mengenakan kostum Gli Azzurri pada babak grup Piala Dunia empat tahun lalu dan sejak saat itu ia tak pernah lagi mendapat kesempatan serupa.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Dan namanya kembali luput dari perhatian pelatih Italia meski menampilkan performa cemerlang bersama Nice di Ligue 1 Prancis musim ini dengan mengemas 22 gol dari 31 pertandingan.

Mario Balotelli Nicolas Pallois Nice Nantes Ligue 1 18022018Getty

Keputusan Di Biagio mengabaikan Balotelli dan lebih memilih untuk memanggil dua striker debutan yakni Patrick Cutrone dan Federico Chiesa lantas membuat Raiola berang.

"Kami kecewa menyikapi kegagalan Balotelli kembali ke timnas," ujar Raiola. "Kami lebih kecewa lagi setelah mendengar penjelasan [tentang penolakan], karena kami sejauh ini tak pernah berbicara pada siapa pun."

"Jika Di Biagio mengatakan bahwa usia tidaklah masuk perhitungannya untuk seorang striker, maka tim nasional seharusnya dekat dengan pemain seperti Balotelli."

Raiola lantas mengarahkan kritikannya kepada Federasi Sepakbola Italia (FIGC), yang menurutnya luput dari perhatian dan justru menyalahkan pelatih sebelumnya, Gian Piero Ventura atas periode kegagalan lolos ke Piala Dunia untuk pertama sejak 60 tahun terakhir.

"Masalahnya bukan ada pada pelatih, tapi sistem sepakbolanya. Kami memiliki federasi sepakbola yang bekerja tanpa sebuah rencana matang untuk mengatur masa depan," lanjutnya.

"Tim nasional seharusnya diwakili oleh seluruh insan yang terbaik, jadi sebaiknya jangan tetap berjalan apabila tak memahami betul tentang kriteria yang ada."

"Di negara lain, ketika tim nasional berlaga, maka akan menjadi sebuah pesta, tapi tidak bagi kami yang menjadikannya sebagai ajang perselisihan. Tidak ada rencana atau identitas yang jelas, yang kami lakukan hanyalah selalu mengganti pelatih."

Iklan