Israel akan menjadi salah satu kontestan Piala Dunia U-20 2023 yang berlangsung di Indonesia, namun pertanyaan terbesar adalah bagaimana cara agar mereka bisa bermain di tanah Merah Putih.
Tim berjuluk The Blues and Whites itu lolos ke Piala Dunia level junior tersebut sebagai salah satu dari lima negara yang mewakili Eropa.
Mereka lolos setelah menjadi runner-up Euro U-19 edisi 2022 lalu, kalah dari Inggris di partai final. Tiga tim lainnya yang mewakili UEFA adalah Italia, Prancis dan Slowakia.
Mengapa Israel sulit bertanding di Indonesia?
Perlu diketahui bahwa tidak ada hubungan diplomatik resmi yang terjalin antara Israel dan Indonesia, dalam kasus Piala Dunia U-20 maka akan sulit bagi para pemain dan staf tim mereka untuk memasuki wilayah Indonesia dengan paspor Israel.
Meski begitu, masih ada pengecualian. Diketahui, pada 23 November 2020 Ditjen Imigrasi Indonesia telah membuka pelayanan visa elektronik (e-visa) bagi warga Israel serta tujuh negara lainnya yang tak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia yang dikhususkan untuk keperluan keluarga, bisnis, kerja hingga investasi.
Getty ImagesApa kata PSSI tentang status Israel?
PSSI melalui ketua umum Erick Thohir mengatakan bahwa Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 akan tetap menyambut hangat kedatangan Israel.
"Ya, saya rasa begini loh konteks politik dan olahraga itu jadi bagian yang di seluruh dunia saya rasa kita sebagai tuan rumah harus menyiapkan tim manapun yang bermain," kata Erick selepas konferensi pers, Selasa (28/2).
"Kalau kita misalnya tidak mempersiapkan diri dengan baik ketika ada tim-tim yang lain seperti Amerika, Tiongkok atau negara lain yang kualifikasi kan belum selesai, kalau itu tidak bisa dilakukan dengan baik, bagaimana kita bisa menggelar Piala Dunia?"
"Nah, khusus buat beberapa negara yang ada isu diplomatik tentu kita akan tadi mengelola secara hubungan dengan luar negeri," lanjutnya.
"Kita sudah melibatkan Kemenlu dan Kemenkopolhukam untuk jaga hal-hal yang tidak kita inginkan, sehingga kesempatan mimpi kita Piala Dunia itu sirna, atau mimpi kita menyelenggarakan Olimpiade itu sirna, karena terbelenggu oleh politik bukan event olahraganya."
"Tapi konsekuensinya harus benar-benar kita jaga adegan baik-baik. Oleh karena itu, kita kerjasama dengan pemerintah ada dari Kemenlu dan Kemenkopolhukam."
