Jajaran pelatih Madura United menunggu kepastian pertandingan pekan ke-23 Liga 1 2021/22 melawan Persela Lamongan pada akhir pekan ini, mengingat masa karantina pemain belum mencapai sepuluh hari.
Sebelumnya, duel antara Madura United dan Persipura Jayapura, Selasa (1/2), terpaksa ditunda, karena Laskar Sape Kerrab tidak mempunyai pemain. Madura United dijadwalkan bertanding, Sabtu (5/2), di Stadion I Gusti Ngurah Rai. Jadwal itu belum mencapai sepuluh hari sejak 19 pemain Madura United menjalani karantina pada awal pekan ini.
Berdasarkan aturan pemerintah, orang yang dinyatakan positif COVID-19 dari transmisi lokal harus menjalani karantina sepuluh hari. Sedangkan dalam regulasi Liga 1, tidak disebutkan masa karantina yang harus dilakukan bila ada elemen di tim atau panitia penyelenggara (panpel) terpapar COVID-19.
Pelatih Fabio Lefundes mengaku belum mendapatkan informasi mengenai nasib pertandingan melawan Persela. Mereka setidaknya menunggu hasil tes usap rapid antigen yang dilakukan dua hari sebelum laga berdasarkan regulasi Liga 1.
Kendati demikian, Lefundes tetap mengambil langkah antisipasi. Seluruh pemain tetap menjalani latihan seperti biasa, termasuk yang terpapar virus. Hanya saja, latihan itu dibagi ke dalam dua kelompok.
Pemain yang positif COVID-19 berlatih dan berjemur. Sementara mereka yang tidak terpapar menjalani latihan rutin. Lefundes menyatakan, ini diambil untuk menjaga kebugara pemain, karena mereka belum mengetahui apakah laga akhir pekan ini tetap digelar atau ditunda lagi.
“Kondisi fisik pemain harus tetap dijaga, [karena] permainan masih berlanjut. Pertandingan depan (melawan Persela), masih ditunggu infonya, dan hasilnya sudah bisa, atau seperti sebelumnya (ditunda),” tutur Lefundes dilansir laman resmi klub.
Manajemen klub memberi dukungan penuh terhadap program yang diberikan pelatih. Direktur utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Zia Ul Haq mengatakan, pemain harus tetap beraktivitas agar kebugaran mereka tidak menurun.
“Tentu, kami apresiasi. Itu bagus. Pemain yang sakit (terpapar virus) tetap berlatih, tetapi sesama yang sakit. Semangat dan kerja keras tetap latihan itu yang harus diaparesiasi oleh kami semua,” kata Zia.


