Bukan rahasia lagi bahwa Chelsea pemain agresif di bursa transfer. Sudah berpindah tangan kepemilikan, terkaman The Blues musim panas tahun ini pun masih mematikan.
Berkali-kali ditikung Barcelona tak membuat mereka gentar. Ingin mendukung Thomas Tuchel sepenuhnya, Todd Boehly sampai rela menggelontorkan £156 juta untuk memboyong pemain-pemain seperti Raheem Sterling, Kalidou Koulibaly, dan Marc Cucurella.
Selain ketiga nama besar di atas, Chelsea juga merekrut dua pemain berusia 18 tahun dengan harga yang tak murah-murah amat, yakni Carney Chukwuemeka (£20 juta) dan kiper Gabriel Slonina (£12,3 juta).
Kedatangan Omari Hutchinson dari Arsenal pun mengundang perhatian, sementara nama-nama yang kalah beken seperti Zak Sturge & Shim Mheuka dari Brighton, juga Tyler Dibiling dari Southampton, berpotensi menjadi perekrutan yang amat cerdas untuk jangka panjang.
Dan ternyata, Chelsea belum selesai.
Meski fokus utamanya adalah pergerakan mereka yang memburu pemain-pemain untuk tim utama seperti Pierre-Emerick Aubameyang, Frenkie de Jong, dan Anthony Gordon, kubu Stamford Bridge terus menambah serdadu muda mereka.
Pemain terkini yang tiba di Chelsea adalah gelandang 19 tahun Cesare Casadei, yang dibeli dari Inter Milan dengan harga £16,8 juta.
Chelsea mengentaskan persaingan dari Nice untuk mendapatkan tanda tangan Casadei, meski sempat ditolak berkali-kali oleh Nerazzurri.
Tapi, siapa sih Casadei, dan mampukah dia menembus tim utama Chelsea?
Siapa Cesare Casadei?
Dibesarkan di kota pinggir laut Cervia, Casadei dan kakak laki-lakinya, Ettore, sama-sama bermimpi menjadi pesepakbola, dengan mimpi Ettore sudah lumayan terwujud mengingat dia saat ini bermain di Serie D untuk Savignanese.
Namun, Cesare selalu lebih menonjol sebagai sosok yang memiliki bakat istimewa. Hal itu pertama terlihat di klub lokalnya Cervia, dan lalu ketika dia masuk akademi Cesena.
Baik secara fisik dan teknik, Casadei jauh di depan rekan-rekan seusianya. Visi sepakbola serta kecerdasan taktiknya mampu menambal pengalamannya yang masih minim.
Simak wonderkid-wonderkid sepakbola terbaik lainnya di NXGN:
Dan, tak akan ada yang bisa menghalangi Casadei mewujudkan mimpinya. Dia pernah berjalan 22 kilometer di bawah derasnya hujan dari Cervia ke Cesena, supaya tak melewatkan sesi latihan setelah dihukum ibunda.
Tak lama, dia dibanding-bandingkan dengan bekas gelandang Italia dan AC Milan, Marco Ambrosini, yang juga mengenyam pendidikan di Cesena, dan Casadei ingin mengikuti jejaknya, selaku fans Rossoneri sejak kecil.
Dia bahkan direkomendasikan ke Milan 2018 lalu, beberapa pekan sebelum Cesena bangkrut. Namun di titik inilah Inter Milan menikung, setelah terkesan dengan Casadei ketika tim muda mereka menghadapi Cesena di musim itu.
Getty Images"Sekarang, saya fan Inter," ucap Casadei begitu tiba, dan meski baru 15 tahun, dia langsung dipromosikan ke tim U-17 Nerazzurri. Dia naik level lagi di awal musim berikutnya, ke U-18, sebelum debut di Inter Primavera (U-23) dengan mencetak gol pada Januari 2020.
Gol adalah bagian kunci permainan Casadei meski lebih sering dimainkan sebagai No.8, dan dia mencetak 15 gol dalam 33 laga buat Inter Primavera yang juara liga pada 2021/22.
Dengan tinggi badan lebih dari 180 cm, tak perlu kaget bahwa sembilan dari gol Casadei dicetak lewat kepala. Dia juga tetap bisa bermanuver dengan smooth di tengah lapangan meski terhitung tinggi.
Dia sering dimirip-miripkan dengan Sergej Milinkovic-Savic oleh penikmati tim muda Inter - perbandingan yang disambut baik Casadei, dengan berkata kepada Gazzetta dello Sport: "Saya sangat menyukainya karena karakteristik yang dia miliki dan bagaimana dia bermain. Dia adalah pemain yang menjadi inspirasi saya. Tapi untuk mencapai level seperti itu, harus bekerja keras."
"Di Inter, tentunya saya melihat gelandang-gelandang mereka, terutama [Marcelo] Brozovic dan [Nico] Barella: mereka adalah dua juara yang hebat. Apa yang mau saya curi dari mereka? Intensitas Barella dan ketenangan Brozovic ketika menguasai bola."
Getty ImagesGelandang hibrida serbabisa
Piawai mencetak gol, Casadei diyakini siap menjelma menjadi seorang Mezzala (half-winger)yang beroperasi di area antara bek sayap dan bek tengah lawan) atau gelandang penyerang.
Terlepas dari torehan golnya, Casadei adalah sosok gelandang komplet yang bisa bermain di posisi manapun di tengah lapangan.
Dia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Campionato Primavera 1 (liga junior) musim 2021/22 ketika Nerazzurri menyabet gelar liga dengan diasuh eks pemain mereka Christian Chivu, dengan Casadei mencetak gol penyeimbang di laga final kontra AS Roma.
Mengapa Chelsea rekrut Casadei dari Inter?
Getty/GoalMengingat usianya, kemungkinan besar Casadei adalah proyek masa depan bagi Chelsea.
Meski memiliki jajaran gelandang muda seperti Conor Gallagher (22 tahun) dan Billy Gilmour (21 tahun), trio mesin lini tengah The Blues yakni N'Golo Kante (31 tahun), Jorginho (30 tahun), dan Mateo Kovacic (28 tahun) mulai memasuki usia yang tak lagi belia. Terutama Kante, yang dalam tiga musim terakhir mulai sering hinggap di ruang perawatan.
Selain itu, nama-nama di atas bukanlah tipe gelandang yang produktif di depan gawang. Bahkan boleh dikatakan Chelsea tak lagi mengancam dari tengah lapangan semenjak ditinggal sang legenda Frank Lampard. Kalau perlu dikatakan, bahkan lini depan pasukan Tuchel saat ini juga kurang garang sekalipun sudah merekrut Sterling.
Tak ayal, profil Casadei sempurna untuk mengisi kekosongan ini: masih muda dan berbahaya.
Di Chelsea, dia bisa belajar banyak dari berbagai gelandang jempolan yang mereka miliki. Dan akan menarik melihat seberapa cepat Casadei bisa membuat Thomas Tuchel meliriknya.
Yang perlu diingat, Chelsea juga punya tradisi membeli pemain muda untuk lantas dipinjamkan ke berbagai klub sebelum menjual mereka demi cuan.
Tapi mungkin Casadei tak perlu cemas-cemas amat, mengingat Inter mematok harga £16 juta. Rasanya, jika The Blues rela menggelontorkan uang sebanyak itu demi seorang pemain muda, dia bakal didatangkan sebagai calon bintang masa depan.
Untuk informasi lebih lanjut terkait wonderkid-wonderkid terbaik sepakbola, ikuti NXGNdiInstagram,Twitter, dan TikTok.




