Legenda Inter Milan, Giuseppe Bergomi merasa bekas timnya mengontrol penuh jalannya pertandingan saat lawan Juventus dan menilai harusnya bisa menang 3-0 apabila masih punya Romelu Lukaku.
Juventus membutuhkan penalti telat pada menit ke-89 yang sukses dieksekusi oleh Paulo Dybala guna membatalkan keunggulan Inter yang dicetak Edin Dzeko di awal duel lanjutan Serie A di Giuseppe Meazza, Senin (25/10) dini hari WIB.
Bergomi mengklaim pasukan Simone Inzaghi mendominasi pertandingan dan merasa cukup heran karena Massimiliano Allegri dan Juventus mampu pulang dengan raihan satu poin.
Mantan bek legendaris tersebut menganalisis apa yang menjadi kekurangan Nerazzurri musim ini, menyoroti kepergian Lukaku ke Chelsea menjadi salah satu dampak performa kurang meyakinkan tim.
Lukaku meninggalkan Inter setelah dua musim produktif yang ditandainya dengan torehan 64 gol dalam 95 pertandingan kompetitif. Hal itu dipercaya Bergomi bisa menjadi pembeda dalam duel krusial seperti lawan Bianconeri.
"Inter bermain lebih baik ketimbang Juventus, saya tidak ingat ada berapa tembakan ke gawang yang dilepaskan Bianconeri," kata Bergomi kepada Sky Sport Italia.
"Bersama Lukaku, pertandingan ini akan berakhir 3-0. Saya yakin itu. Satu-satunya yang benar-benar terlibat dalam permainan adalah [Nicolò] Barella dan, pada kenyataannya, ia mengalami kram di akhir permainan."
"Secara sentral, para striker sekarang bekerja dengan cara yang berbeda, pemain yang memberi kedalaman telah hilang. Tapi saya masih melihat Inter dalam kendali penuh."
Penalti Juve pada akhirnya menjadi pembeda permainan dan Bergomi mengklaim gol dari titik putih itu adalah satu-satunya ancaman nyata dari tim tamu.
"Jika episode itu [penalti] tidak muncul, saya tidak melihat ancaman nyata, bahkan jika Nerazzurri telah menurunkan tempo permainan mereka," pungkasnya.