Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah memberi instruksi supaya sepakbola Indonesia dihentikan untuk sementara waktu.
Perintah ini diberikan setelah terjadi insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam WIB.
Telah terjadi kerisuhan suporter yang akhirnya menyebabkan ratusan nyawa harus meninggal dunia. Sementara masih banyak yang mendapat luka dan dirawat di rumah sakit setempat.
"Saya meminta Menkes [Menteri Kesehatan] dan Gubernur Jatim [Jawa Timur] untuk memonitor khusus layanan medis untuk korban agar dapatkan layanan terbaik," ucap Jokowi, di Youtube Sekretariat Presiden.
Seperti pernyataan PSSI, Jokowi pun meminta supaya kompetisi sepakbola Indonesia dihentikan sampai invesitgasi mengenai insiden yang terjadi di Kanjuruhan benar-benar jelas.
"Saya perintahkan pada Menpora, Kapolri, dan Ketum PSSI untuk evaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepakbola dan prosedur keamanannya," papar dia.
Menteri Pemudan dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali akan bertolak ke Malang bersama para petinggi PSSI dan pihak Kepolisian Republik Indonesia. Hal ini dilakukan sesuai arahan dari Presiden Jokowi.
"Saya diminta segera ke Malang untuk melihat dan situasi yang ada di sana dan kemudian ke rumah sakit juga melihat korban. Arahan Pak Presiden juga supaya saya bertakziah ke beberapa korban yang ada," beber Amali kepada media.
"Kami akan ke sana langsung ke lapangan. Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan Ketua PSSI untuk kita langsung ke lapangan, ke Malang," ujar Amali.
Sejauh ini, PT Liga Indonesia Baru dan PSSI memang sudah memberi pernyataan bahwa kompetisi Liga 1 akan diberhentikan sementara waktu karena insiden ini. Namun dengan apa yang disampaikan Jokowi, dan korban yang begitu banyak, kemungkinan seluruh aktivitas kompetisi lainnya akan dihentikan sementara waktu.




