Pratama Arhan menjadi pemain keempat asal Indonesia, yang mendapatkan kesempatan untuk bermain di kompetisi termasyhur di Asia, J.League. Arhan tergabung dengan Tokyo Verdy, yang saat ini bermain di J2 League, atau kasta kedua Liga Jepang.
Sebelumnya, ada Ricky Yacobi, Irfan Bachdim, hingga Stefano Lilipaly sebagai pemain berdarah Indonesia yang pernah mentas di J.League. Kepergian Arhan dari Liga Indonesia begitu menyita perhatian, mengingat yang ia tuju adalah Liga Jepang, dengan klub sebesar Tokyo Verdy.
Banyak tanda tanya apakah akan mudah untuk Arhan bersaing di kerasnya Liga Jepang, baik secara kompetisi, atau pun internal tim. Jawabannya jelas tidak, apalagi Arhan juga harus beradaptasi dengan cuaca, bahasa, hingga budaya yang sangat berbeda antara Jepang dan Indonesia.
Meski demikian, Arhan sebenarnya punya peluang sukses jika mengingat pemain Asia Tenggara lain yang pernah main di J.League. Mari sama-sama mengingat sosok Theerathon Bunmathan. Pemain kelas atas dari Thailand itu pernah mencicipi J.League, dan merasakan gelar juara.
Pemain Asia Tenggara punya histori sukses di J.League
Bunmathan merupakan pemain Asia Tenggara pertama yang pernah menjuarai J1 League. Ia pertama merasakan J.League pada 2018, dengan status pinjaman dari Muangthong United ke Vissel Kobe. Para pemain kelas dunia satu tim dengannya, dari mulai Andres Iniesta, hingga Lukas Podolski.
Tahun berikutnya, Bunmathan melanjutkan kiprah di Negeri Sakura dengan membela Yokohama F. Marinos, dan di situlah Bunmathan merasakan titel J1 League ia rasakan. Kala itu Marinos bersaing ketat FC Tokyo, hingga laga pekan terakhir, dan Bunmathan mencetak gol penentu untuk Marinos angkat trofi.
Posisi Pratama Arhan unik, dan bisa jadi keuntungan tersendiri
Kesuksesan Theerathon Bunmathan sebagai pemain Asia Tenggara di Liga Jepang sudah semestinya menginspirasi Pratama Arhan. Datang ke Jepang pada usia 20 tahun, tentu tidak mudah untuk beradaptasi, namun juga bakal memberi Arhan ruang untuk lebih berkembang dan percaya diri.
Posisi Arhan dan Bunmathan serupa, yakni bek kiri, dan posisi tersebut bisa jadi keuntungan untuk Arhan. Posisi bek kiri cukup unik, dan posisi tersebut juga kerap memberikan kesempatan untuk pemain Asia Tenggara mendapat menit bermain lebih banyak.
Arhan punya banyak kelebihan, seperti menghuni posisi gelandang, dan tentu saja lemparan jarak jauh yang jadi bagian dari identitas dirinya. Posisi bek kiri juga diyakini jadi benefit tersendiri untuk Arhan mendapat jam terbang. Mengambil contoh striker asal Thailand Teerasil Dangda hingga Dang Van Lam (kiper, Vietnam), mereka kesulitan untuk mendapat menit bermain, karena klub J.League lebih percaya pemain Amerika Latin dan Eropa untuk posisi striker, hingga gelandang.
Untuk pemain Indonesia, Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly pun susah untuk menyentuh tempat di starting eleven karena posisi mereka. Bahkan Irfan ketika dimainkan oleh Ventforet Kofu dan Consadole Sapporo, ia harus rela menghuni posisi bek sayap, entah kanan atau kiri.
Persaingan internal Pratama Arhan di Tokyo Verdy
Di Tokyo Verdy ada pemain lain yang berposisi sebagai bek kiri, yaitu Tatsuya Yamaguchi (22 tahun) dan Yuta Narawa (34 tahun). Akan tetapi, pada laga perdana musim ini lawan V-Varen Nagasaki, keduanya tak tampak dalam skuad yang dibawa oleh pelatih Takafumi Hori.
Posisi bek kiri diisi oleh Daiki Fukazawa dalam formasi 4-3-3, meski aslinya Fukazawa adalah seorang bek kanan. Ini merupakan kali pertama Fukazawa bermain sebagai bek kiri, dengan musim lalu 15 kali di J2 League selalu bermain sebagai bek kanan bagi Tokyo Verdy. Ia adalah bek kanan utama tim.
Artinya, Arhan punya kans besar untuk merebut hati pelatih dan menjadi pemain inti di pos bek kiri. Apalagi Arhan dikenal sebagai sosok full-back yang gemar menyerang, dengan Verdy memang sangat mengandalkan serangan dari sisi sayap, terutama sayap kiri.
Pada laga melawan Nagasaki, tercatat sebanyak 63 persen serangan berawal dari sisi kiri, dengan hanya 20 persen dari sisi tengah, dan 17 persen sisanya dari sisi kanan. Dengan posisi dan histori tersebut, Arhan sepertinya punya kans besar untuk mengikuti jejak karier Theerathon Bunmathan di J.League.
