Ibrahimovic Udinese MilanGetty Images

Zlatan Ibrahimovic: Saya Tidak Butuh Ballon D'Or Untuk Buktikan Saya Yang Terbaik

Bintang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic menegaskan dirinya tidak butuh Ballon d'Or untuk membuktikan bahwa dirinya adalah pemain terbaik.

Meski sudah menginjak usia 40 tahun, Ibrahimovic terus bersinar bersama Rossoneri. Musim 2021/22 ini, ia telah mencetak tujuh gol dari sepuluh penampilan di Serie A.

Perdebatan mengenai pemain terbaik di dunia selalu menarik untuk dibahas dan ada anggapan bahwa hal tersebut bisa dibuktikan dengan raihan Ballon d'Or yang dianggap sebagai pencapaian tertinggi dalam karier seorang pesepakbola.

Agennya, Mino Raiola baru-baru ini mengklaim tidak terlalu menganggap serius ajang penghargaan individu tersebut karena pemain asal Swedia itu sama sekali belum pernah memenangkannya.

Namun Ibrahimovic memiliki pendapat lain dan tidak terlalu memusingkan apakah dirinya pantas memenangkan Ballon d'Or atau tidak.

"Ballon d'Or adalah hal yang menyenangkan," ujar Ibra seperti dikutip Football Italia. "Tapi saya tidak membutuhkannya untuk membuktikan bahwa saya yang terbaik."

Belum ada tanda-tanda untuk segera pensiun bagi Ibrahimovic meski sudah tergolong veteran sebagai pemain dan masih punya tekad untuk terus bermain.

Memulai karier profesional pada 1999, Ibra kemudian berkembang sebagai salah satu striker terbaik di generasinya dan selain Milan, ia pernah memperkuat beberapa klub top Eropa seperti Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, Paris Saint-Germain dan Manchester United.

Konsistensinya di level teratas begitu luar biasa dan ia pun tak ragu untuk membeberkan resep di balik karier panjangnya.

"Mentalitas. Saya berlatih dengan cara yang sama seperti saya bermain," ungkapnya. "Setiap hari adalah final. Sulit ketika saya tiba di Milan [untuk periode kedua], tapi kami sudah membentuk kesatuan. Kami telah menciptakan suasana top."

"Lalu ada pandemi, tapi staf di sini hebat. Saya bekerja dengan tim lain dalam karier saya, tapi di sini benar-benar luar biasa. Tim menatap ke target yang sama. Sayangnya kami tidak menang kemarin [lawan Udinese]. Saya harusnya mencetak dua gol."

"Sekarang, saya bangun dengan rasa sakit setiap hari, namun saya punya adrenalin dan saya menatap ke depan. Tahun ini, adrenalin adalah untuk Scudetto. Kemarin saya mencetak gol, tetapi kami tidak menang dan itu menyakitkan."

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0