Hagi Curry collageGetty Image

Bukan Sang Ayah, Ianis Hagi Jadikan Stephen Curry Panutan


OLEH SIMONE GAMBINO OLEH AHMAD REZA HIKMATYARIkuti @rezahikmatyar di twitter

Dalam sepakbola, seperti juga kehidupan, memiliki sosok ayah yang terkenal bisa jadi sangat membantu sekaligus menghambat. Nama keluarga bisa mengantar kita pada pintu keberhasilan, tapi juga perbandingan abadi yang tak pernah mengenakkan. Untuk setiap Paolo Maldini, pasti ada Jordi Cruyff.

Seperti halnya Ianis Hagi, yang tampak sudah terbiasa menanggung beban kerap dibandingkan dengan sang ayah. Tepat, ayahnya adalah Gheorge Hagi, sosok No. 10 paling legendaris di Rumania dengan julukan "Maradona dari Carpathian".

SIMAK JUGA: 50 Pemain U-19 Terbaik Di Dunia

"Menyandang nama Hagi di jersey Anda, pasti hadirkan tekanan tersendiri," tutur pemain 18 tahun itu, dalam wawancara eksklusifnya dengan Goal.

"Namun saya sudah lahir dengan banyak tekanan, jadi untuk beberapa lama, saya sudah tak merasa ini jadi sebuah masalah."

Kenyataan mula telah membuktikannya. Ianis sukses masuk dalam NxGn, daftar 50 pesepakbola muda teerbaik dunia versi Goal.

Lahir di Istanbul tatkala Gheorge menjalani kariernya di Galatasaray, karier Ianis selalu terjalin lekat dengan ayahnya, yang tak pernah malu berbicara soal potensi anaknya.

"Saya yakin Ianis akan memiliki karier sepakbola yang hebat," ujar bintang Piala Dunia 1994 itu pada Goal tahun lalu. "Dia adalah sosok ideal No. 10. Saya berharap dia bisa lebih baik dari saya."

Gheorghe Hagi Ianis PS

Tidak mengejutkan kemudian, ketika sang ayah memasukkan Ianis ke Gheorge Hagi Akademi kala usianya masih 10 tahun. Sang ayah pula yang memberikan debut profesional untuknya pada Desember 2014, tatkala Hagi melatih Viitorul. Ketika itu Ianis masih berusia 16 tahun!

Menjadi wajar, untuk mengatakan bahwa karier Ianis begitu terbantu dengan keberadaan Gheorge. Namun faktanya Ianis terus berkembang hingga membuat Fiorentina terlena. Mereka pun rela menggelontorkan €2 juta untuk merekrutnya musim panas lalu.

Waktu berjalan, Ianis pun menyadari bahwa dia tak bisa hanya sekadar mengandalkan gen ayahnya untuk sukses. Dia wajib membuktikan pada peragu bahwa dirinya tak disorot hanya karena nama besar ayahnya.

Ianis lantas jujur untuk tak menjadikan ayahnya sebagai panutan, dalam menjalani kerasnya karier di sepakbola. Dia justru lebih memilih bintang dari olahraga lain, yakni basket.

SIMAK JUGA: Donnarumma Puncaki Daftar NxGn

"Ayah saya, tentu saja, seorang juara sejati dan dia adalah mentor saya," jelas Ianis. "Namun jika saya boleh memilih siapa panutan saya, saya akan condong pada atlet dari cabang olahraga lain: Stephen Curry.

"Saya sungguh menyukainya karena dia mampu berkarier di NBA ketika tak ada yang percaya padanya, karena dia kecil. Berkat kerja keras dan dedikasi, kini dia menjelma jadi salah satu pebasket terkuat di dunia.

"Kisahnya adalah contoh bagaimana kerja keras bisa membawa Anda mencapai sesuatu yang luar biasa. Pelajaran seperti itu tak ternilai, baik di olahraga maupun kehidupan."

Ianis juga begitu berhati-hati dalam menjalani kariernya. Dia mengaku melakukan pekerjaan rumah dahulu (PR), sebelum memutuskan untuk bergabung ke Fiorentina.

"Saya memilih Fiorentina karena mereka adalah klub besar dan berada di kota yang indah," ungkapnya.

"Saya selalu punya perhatian khusus pada Fiorentina, karena mereka selalu mampu mengasuh para pemain muda dengan baik. Anda bisa melihatnya dengan jelas dalam diri Federico Chiesa dan Federico Bernardeschi. Atau youngster terdahulu layaknya Stevan Jovetic, Stefan Savic, dan masih banyak lagi.

"Saya sangat bahagia di klub ini dan saya akan terus bekerja keras, terutama dalam meningkatkan kekuatan fisik.

"Saya juga sangat beruntung bisa rutin berlatih dengan para pemain juara di Fiorentina. Setiap pekan saya berlatih dengan usaha maksimal dan kesempatan pasti akan datang."

Ianis Hagi

Ada banyak pihak yang percaya bahwa Ianis bakal menjadi talenta besar pengguna nomor punggung 10 berikutnya di Fiorentina. Dia diyakini bakal sanggup mengikuti jejak-jejak legenda No. 10 La Viola layaknya Giancarlo Antognoni, Roberto Baggio, Rui Costa, dan kompatriotnya Adrian Mutu.

SIMAK JUGA: Justin Kluivert, Antara CR7 & Barca

Mengingat dirinya baru mengoleksi sebiji penampilan di Serie A Italia musim ini -- hadapi Cagliari pada Oktober lalu -- Ianis tak perlu terburu-buru. Walau begitu, layaknya Curry, mimpi besar dan keyakinannya entah seperti apa orang berkata, dirinya punya kemampuan untuk berjaya di Serie A.

"Saat ini pemilik jersey No.10 Fiorentina adalah Bernardeschi," celetuknya. "Tapi mengetahui bahwa jersey itu pernah dikenakan oleh begitu banyak pesepakbola yang luar biasa, sungguh memotivasi saya untuk memberikan yang terbaik untuk klub ini. Berharap suatu hari saya akan mengenakan jersey Np. 10 Fiorentina!"

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0