Nama Hiroshi Kiyotake sering terdengar beberapa tahun lalu ketika salah satu klub raksasa La Liga Spanyol, Sevilla, memutuskan untuk merekrutnya dari klub Bundesliga Jerman Hannover pada 2016 silam.
Aksinya di kasta tertinggi sepakbola Spanyol dinantikan oleh fans di Jepang, setelah Kiyotake empat tahun menimba pengalaman di Eropa bersama Nurnberg dan Hannover.
Kiyotake menjadi pemain reguler di kedua klub tersebut, mencatatkan lebih dari 100 penampilan dan mencetak 17 gol dalam empat tahun.
Tetapi sayang, ekspektasi yang tinggi membuat Kiyotake kesulitan menggapai performa terbaik di Ramon Sanchez-Pizjuan sehingga hanya mendapatkan kesempatan bermain empat kali sepanjang musim.
Usai musim tuntas, Kiyotake akhirnya memutuskan untuk kembali ke Cerezo Osaka yang ia tinggalkan pada 2012 untuk menjalani debut di Eropa bersama Nurnberg. Direktur olahraga Sevilla saat itu, Monchi, mengaku Kiyotake hengkang dari klub bukan hanya karena kesempatan bermain tetapi karena alasan pribadi.
Bersama Cerezo, Kiyotake mendapatkan kembali kepercayaan dari pelatih dan juga kepercayaan dirinya. Ia mengemban peran sebagai gelandang serang dengan baik, membantu tim meraih dua gelar pada musim perdana keduanya dengan menyabet J-League Cup dan Emperors Cup.
Kemudian catatan impresifnya berlanjut di tahun kedua dengan kembali mengantar tim meraih trofi saat meraih gelar juara Piala Super Jepang 2018. Kiyotake tercatat membukukan 23 gol dan 17 assist sejak bergabung pada 2017 sampai saat ini.
Pengalamannya bermain di Eropa dan juga kiprahnya bersama tim nasional Jepang selama beberapa tahun menjadi amunisi yang sangat bagus untuk Cerezo dalam bersaing di Liga Champions Asia.
Dengan ban kapten yang melingkar di lengannya, Kiyotake akan berusaha memberikan performa terbaik untuk menjadi panutan rekan-rekannya, terutama para pemain yang lebih muda.
Terdekat, Cerezo akan menghadapi Guangzhou FC pada laga perdana grup J, sementara dua tim lainnya yang tergabung dengan Tim Sakura adalah klub Hongkong Kitchee FC dan klub Thailand Port FC.
