Pelatih tim nasional Belgia, Roberto Martinez mengklaim tidak memiliki masalah dengan berat badan Eden Hazard dan menganggap kritikan yang menyebut sang bintang Real Madrid kegemukan sebagai angin lalu.
Pemain internasional Belgia itu masih berjuang mendapatkan menit bermain reguler di Madrid, dan belakangan kembali muncul kritikan tentang performa dan kebugarannya yang merosot sejak gabung dari Chelsea pada 2019.
Profesionalisme Hazard sekali lagi disorot pada musim 2022/23, dianggap kegemukan dan tidak ideal sebagai seorang pemain. Namun hal tersebut tidak terlalu dipusingkan oleh Martinez yang kemungkinan akan tetap membawanya ke Piala Dunia 2022.
Apa kata Martinez tentang Hazard yang disebut kegemukan?
Martinez mengatakan kepada talkSPORT bahwa dirinya bosan mendengar kritikan semacam itu: "Eden Hazard bisa saja bermain jelek dan punya momen ketika ia tidak dalam kondisi terbaiknya."
"Orang-orang membicarakan itu karena bentuk tubuhnya yang memiliki banyak lemak tubuh. Yah, ia memang memiliki lemak tubuh [lebih banyak daripada massa otot] yang sama ketika ia menjadi pemain yang membuat perbedaan. Anda perlu memahami bahwa pemain dinilai berdasarkan bakatnya dan bukan fisiknya."
"Ia punya kekuatan untuk menghadapi lawan dalam situasi satu lawan satu. Jika ia tidak bermain dengan baik, maka mudah mengeluarkan komentar asal-asalan, bahwa ia tidak kurus atau atletis seperti seharusnya. Saya pikir itu komentar yang tidak relevan dan saya menganggapnya obrolan malas. Eden bisa memiliki permainan yang bagus dan buruk, namun bentuk tubuhnya ya selalu sama seperti itu."
Berjuang mendapatkan menit bermain reguler
Hazard sempat mengakui bahwa dirinya kelebihan berat badan ketika awal bergabung dengan Madrid, namun setelah itu bekerja keras untuk membuktikan kepada suporter bahwa dirinya pantas dibeli mahal. Tapi sayang, serangkaian cedera menghambat perjalanannya di Santiago Bernabeu.
Eks bintang Chelsea itu baru bermain selama 98 menit di La Liga musim ini, sementara di Liga Champions tiga kali tampil dan mulai tampak kalah bersaing dengan nama-nama muda seperti Vinicius Junior, Rodrygo dan Marco Asensio dalam skema Carlo Ancelotti.