Carlos Fortes - Arema FCLIB

Hasil Tes COVID-19 Samar Jadi Penyebab Banyak Pemain Arema FC Absen

Tanda tanya absennya sejumlah pemain Arema FC ketika ditahan imbang PSIS Semarang tanpa gol di Stadion Dipta Gianyar, Senin (17/1) malam WIB, pada pekan ke-20 Liga 1 2021/22 akhirnya terjawab.

Dalam pertandingan itu, Arema tidak diperkuat empat legiun asing, yakni kiper Adilson Maringa, bek Sergio Silva, gelandang Renshi Yamaguchi, dan striker Carlos Fortes. Begitu juga dengan pemain naturalisasi Fabiano Beltrame yang disebut menderita sakit misterius.

Silva harus absen akibat akumulasi kartu, dan Maringa dibekap cedera. Sedangkan Yamaguchi dan Fortes tidak diketahui alasannya. Selain itu, beberapa pemain lokal yang kerap dimainkan, seperti Rizky Dwi Febriyanto dan Muhammad Rafli juga tidak diketahui alasan yang membuat mereka harus absen. Total ada delapan pemain yang tak bisa diturunkan di laga ini.

Manajemen Arema akhirnya secara terbuka menyatakan, pemain yang absen bukan akibat cedera dan akumulasi kartu harus menjalani karantina di hotel terpisah sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) yang diterapkan selama Liga 1 berlangsung.

Hal itu disebabkan tes COVID-19 selama beberapa terakhir memperlihatkan hasil tidak jelas. Buntutnya, di susunan pemain cadangan, Arema hanya mendaftarkan tujuh pemain dari sepuluh nama yang dianjurkan.

“Memang ada pemain yang hasil tesnya samar, sehingga dilakukan tes berulang ulang selama lima hari berturut turut. Sambil menunggu hasilnya, kami patuh pada regulasi prokes kompetisi ini, maka mereka kami inapkan di hotel yang berbeda,” jelas media officer Sudarmaji dilansir laman resmi klub.

“Kami sangat patuh dengan regulasi prokes. Jika ada pemain yang bergejala, kami langsung lakukan kebijakan mandiri dengan menempatkan di hotel yang berbeda. Kami sudah melakukan tes berturut-turut selama lima hari terakhir, dan semoga hasilnya baik untuk tim.”

Sudarmaji menambahkan, Arema tidak mempermasalahkan absennya beberapa pemain, mengingat mereka menyadari risiko yang muncul dengan menjalani kompetisi di tengah pandemi COVID-19.

“Segala sesuatu di tengah kompetisi masih bisa terjadi. Bukan hanya pada pemain, tetapi juga pada venue pertandingan yang sifatnya dinamis dan harus menyesuaikan dengan dinamika yang ada,” beber Sudarmaji.

Iklan