Pekan pertama Liga 1 2022/23 adalah mimpi buruk bagi Barito Putera. Bagaimana tidak? Laskar Antasari dibantai 8-0 oleh Madura United, kala bertandang ke sana.
Skor tersebut masuk sejarah kekalahan terbesar sebuah klub di era Liga 1, bahkan salah satu yang terparah di Liga Indonesia. Yang berat, itu merupakan pekan pembuka kompetisi.
Tentunya kondisi skuad Barito saat ini sedang berbenah habis-habisan. Dejan Antonic selaku pelatih kepala punya banyak pekerjaan rumah jelang digulirkannya pekan kedua.
Laga selanjutnya tak akan ringan untuk Barito, karena mereka harus memainkan laga derbi sarat gengsi antarklub Kalimantan, melawan Borneo FC, di Demang Lehman.
Borneo bukan lawan mudah, karena Pesut Etam membantai Arema FC, 3-0, pada pekan pembuka. Dejan paham betul, bahwa segala aspek harus dibenahi tim pelatih Barito.
"Kami sadar, kekalahan kami adalah karena kesalahan kami yang tidak bermain bagus. Kami sudah bicara sama pemain, dan kami sudah fokus sekarang, kami banyak [bahas] strategi dan mental pemain," ujarnya pada Duta TV.
Hal senada diutarakan Bayu Pradana, salah satu pemain senior dan penting dari Barito. Ia mengisyaratkan bahwa tak ada pilihan lain selain memenangkan Derbi Papadaan, dan hasrat itu harus dikeluarkan pemain.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin, karena kekalahan kemarin adalah pukulan telak bagi kami. Kami harus bangkit dan wajib meraih tiga poin," tegas mantan gelandang timnas Indonesia dan Mitra Kukar tersebut.
Sementara itu, Borneo pun tidak mau memandang enteng Barito yang baru saja dilumat Madura United. Menurut Pesut Etam, laga derbi akan selalu berat bagi tim mana pun, di mana tim yang tak diunggulkan bisa memberi kesulitan lebih, bahkan menang.
"Kekalahan tersebut tak bisa dijadikan tolok ukur kekuatan Barito, dan mereka pastinya sudah melakukan evaluasi. Pertandingan derbi akan selalu ada kejutan, terlebih mereka juga bermain di kandang sendiri. Kami harus waspada, karena mereka juga sudah melakukan evaluasi."


