Pep Guardiola mengatakan Manchester City jelas kalah telak dari Real Madrid jika membahas soal sejarah di Liga Champions.
Meski begitu, sang manajer asal Spanyol menantang anak asuhnya agar tidak silau dengan pencapaian masa lalu Los Blancos yang pernah sukses memenangkan 13 trofi kasta tertinggi Eropa.
The Citizens akan terlebih dahulu menjamu Madrid dalam duel leg pertama semi-final Liga Champions musim ini di Etihad Stadium, Rabu (27/4) dini hari WIB.
Apa kata Guardiola?
"Mereka telah berada di sini [semi-final] berkali-kali," kata Guardiola dalam sesi konferensi pers pralaga.
"Sejarah mereka memang ada dan kita tidak bisa memungkirinya, tapi ini soal pertandingan 11 lawan 11. Para pemain yang akan menentukannya. Kami menghadapi tim yang telah berada di sini berkali-kali, itulah mengapa mereka memilikinya [trofi] sedangkan kami tidak."
"Kami tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, namun ini adalah pertarungan antara 11 lawan 11. Pergerakan pemain, seberapa kuat mental mereka, itu yang akan membuat perbedaan."
"Bukan Carlo [Ancelotti] atau saya yang akan memenangkannya. Pemain lah yang melakukannya."
Sejarah Man City di Liga Champions
Manchester City masih berusaha keras untuk menorehkan sejarah dengan memenangkan Liga Champions untuk pertama kalinya dalam riwayat klub.
Jika Madrid sejauh ini merupakan klub tersukses di Eropa dengan koleksi 13 trofi, sebaliknya City belum pernah memenangkan kompetisi tersebut.
Musim 2020/21 adalah momen terdekat bagi City untuk bisa mengangkat trofi, namun sayangnya mereka harus kalah 1-0 di partai final dari sesama klub Inggris, Chelsea.




