Talenta Giuseppe Rossi, pernah membuat manajer legendaris Manchester United Sir Alex Ferguson, terpukau. Penyerang asal Italia tersebut direkrut Setan Merah, saat berumur 17 tahun pada 2004.
Manchester United merupakan klub profesional pertama yang dibela Rossi. Namun, sebelum datang ke Old Trafford, ia lebih dulu mengasah kemampuannya di tim junior Parma.
Debut Rossi bersama Manchester United terjadi pada 20 November 2004. Ketika itu, klub yang identik dengan warna merah tersebut menghadapi Crystal Palace, pada Piala Liga Inggris.
Butuh waktu hampir satu tahun untuk Rossi, merasakan debut di Liga Primer Inggris. Ia baru dipasang saat Manchester United melawan Sunderland, pada 15 Oktober 2005.
Rossi, masuk pada menit ke-78 untuk menggantikan Ruud van Nistelrooy. Debutnya di Liga Primer Inggris juga berakhir manis, lantaran ia mencetak satu gol dalam kemenangan 3-1 Manchester United atas Sunderland.
Persaingan ketat di lini serang Manchester United, membuat Rossi harus rela dipinjamkan Newcastle United. Keputusan itu diambil karena Ferguson, ingin anak asuhnya tersebut mendapat jam terbang yang lebih banyak.
Hanya saja, Rossi gagal membuktikan diri di Newcastle United. Ia cuma berada setengah musim saja, dan kemudian dipinjamkan ke Parma yang ketika itu masih berkompetisi di Serie A Italia.
Sekembalinya dari Parma, Rossi tetap saja gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya. Meski, ia turut membantu Manchester United, mempersembahkan gelar Piala Liga Inggris pada 2006.
GettyKesabaran Ferguson, akhirnya mencapai titik puncak. Pada 2007, Manchester United menjual Rossi ke klub Liga Spanyol Villarreal, sebesar €10 juta.
Bersama Villarreal, Rossi seolah terlahir kembali. Ia mampu menampilkan permainan terbaiknya sehingga hampir selalu menjadi pilihan utama untuk menghuni pos depan.
Pertandingan debut Rossi berseragam Villarreal terjadi saat menghadapi Valencia pada 26 Agustus 2007. Musimnya pertama pemain kelahiran New Jersey, Amerika Serikat tersebut mampu cetak 11 gol dari 27 penampilannya di LaLiga Spanyol.
Musim 2010/11, jadi yang paling mantap dalam karier Rossi dengan Villarreal. Ia melakoni sebanyak 56 pertandingan dan mampu mengemas 32 gol di semua kompetisi yang diikutinya.
Bahkan, di musim yang sama, Rossi juga sukses mengantarkan Villarreal melaju sampai fase semi-final Liga Europa dan perempat-final Copa del Rey. Penampilan Impresifnya tersebut membuat Barcelona kepincut untuk memboyongnya.
Sayang, Rossi gagal berlabuh ke Camp Nou, setelah Villarreal mematok harga yang terlalu tinggi. Kondisi tersebut membuatnya sedikit kecewa, karena ia sangat tertarik membela Barcelona.
Pada musim berikutnya, Rossi tak bisa mempertahankan performa gemilangnya. Ia mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL), saat Villarreal dikalahkan Real Madrid dengan skor 3-0, yang memaksanya menepi selama enam bulan.
Tak lama usai pulih, Rossi kembali mendapat cedera yang lebih parah ketika menjalani sesi latihan pada April 2012. Akibatnya, ia harus pergi dari lapangan hijau selama sepuluh bulan.
Getty ImagesRentetan cedera yang menimpa membuatnya kehilangan tempat di skuad utama. Villarreal yang tak mau mengambil risiko, mengiyakan tawaran €11 juta yang diberikan Fiorentina untuk menggaet Rossi.
Babak baru Rossi di Fiorentina awalnya berjalan mulus. Sampai pada akhirnya ia mengalami cedera pada lutut kanan di laga melawan Livorno, akibat tekel keras dari Leandro Rinaudo.
Sempat kembali setelah sekitar empat bulan menepi, Rossi kembali mengalami cedera. Ia harus beristirahat selama lebih kurang lima bulan untuk menyembuhkan cederanya.
Performa yang tak kunjung membaik membuat Fiorentina, meminjamkan Rossi ke Levante dan Celta Vigo. Kedua klub tersebut secara bergantian dibelanya selama dua musim.
Rossi sempat menjadi pengganguran karena kontraknya di Fiorentina tak diperpanjang. Genoa berbaik hati untuk menampungnya pada 2018.
Berharap bisa kembali menemukan sentuhan magisnya di Genoa, Rossi malah melempem. Ia jarang dipasang karena penampilannya yang kurang menggigit.
Lantas, Rossi hijrah ke Amerika Serikat untuk membela Real Salt Lake. Akan tetapi, ia kembali berstatus sebagai pemain tanpa klub pada awal tahun ini, pada usia yang telah menginjak 34 tahun.
