Beberapa musim terakhir Atalanta berhasil menembus posisi empat besar Serie A Italia secara beruntun. Tiket Liga Champions pun berhak digenggam.
Kisah manis Atalanta di Liga Champions tak lagi terjadi di musim depan. Pasukan Gian Piero Gasperini terlempar dari posisi empat besar di musim ini.
Bahkan, Atalanta terancam tidak bermain di kompetisi Eropa. Penyebabnya karena kini menduduki peringkat delapan klasemen dengan raihan 59 poin.
Kendati begitu, Atalanta masih bisa berbangga hati. Akademi mereka terus menghasilkan talenta yang berkualitas yang siap digunakan maupun dijual.
Setelah mengembangkan pemain seperti Franck Kessie, Dejan Kulusevski dan Amad Diallo. Beberapa tahun terakhir, Atalanta telah mendapatkan reputasi yang berkembang sebagai satu di antara sistem pemain muda terbaik sepak bola Italia.
Paling gres remaja yang muncul di Stadion Gewiss adalah Giorgio Scalvini. Pesepakbola yang baru berusia 18 tahun tersebut diyakini punya masa depan cerah.
Scalvini tidak melakukan debutnya di Atalanta hingga Oktober 2021. Namun, semenjak itu ia dipercaya bermain dan sudah tampil sebagai starter sejak pertengahan Maret 2022.
Bek tengah yang mengidolakan Thiago Silva itu selalu menonjol di level kelompok usia, Ia menunjukkannya sejak gabung akademi Atalanta dari klub kampung halamannya, Brescia, pada umur 12 tahun.
Pertama kali Scalvini muncul dalam radar Gasperini pada musim 2020/21. Ketika itu ia menjadi di antara bintang tim Primavera Atalanta yang melaju hingga final nasional, sebelum kalah dari Empoli.
Bermain 31 kali, Scalvini membuat penampilan terbanyak dari pemain mana pun yang lahir pada tahun 2003 atau lebih baru selama kampanye. Ia lalu diberi tempat di bangku tim utama pada beberapa kesempatan sepanjang musim.
"Menurut pendapat saya, Scalvini ada di sini [di tim utama] tahun ini. Dia memberi saya sensasi yang luar biasa," kata Gasperini menjelang awal musim, sebelum membandingkannya dengan harapan pertahanan paling cemerlang di Italia: Alessandro Bastoni dari Inter Milan.
"Dia mungkin Bastoni baru, tapi sekarang ini adalah sebuah perasaan. Di posisi tertentu, Atalanta bisa banyak menggunakan akademi, tanpa membuang sumber daya untuk pemain dari tempat lain."
Tidak seperti Bastoni, Scalvini dominan menggunakan kaki kanan, tetapi mereka memiliki banyak sifat yang sama. Mereka sama-sama nyaman bermain baik dalam tiga bek atau empat bek, dan memiliki tingkat fisik yang kuat.
Scalvini juga seperti Bastoni yang nyaman dalam penguasaan bola. Ia membuat beberapa penampilan yang baik bermain di dasar lapangan tengah.
Debut Scalvini di Atalanta terjadi saat menghadapi Udinese pada Oktober lalu. Hanya saja, ia baru bisa bermain reguler pada tim utama usai Matteo Lovato dipinjamkan ke Cagliari, Januari 2022.
“Bagi saya, itu memberi saya kepuasan besar untuk menjadi bagian dari tim ini,” kata Scalvini setelah menjadi starter untuk pertama kalinya melawan Venezia pada Januari.
"Rekan satu tim saya banyak membantu saya, dan saran mereka membuat pekerjaan saya di lapangan lebih mudah."
Gol profesional pertama Scalvini terjadi saat Atalanta menghadapi Verona, April 2022. Ia mencatatkan namanya di papan skor melalui sundulan.
Perfomanya yang konsisten membuat Atalanta takkan ragu untuk mengamankan Scalvini sebagai aset masa depan. Kontraknya bakal berakhir pada musim panas 2023, dan sudah ada klub-klub dari Italia maupun Eropa yang memantaunya sekarang.
Scalvini hampir merasakan pelatihan pertamanya bersama timnas Italia pada Januari 2022. Ia masuk skuad yang dipilih oleh Roberto Mancini untuk ambil bagian dalam pemusatan latihan play-off Piala Dunia.
Sayang, cedera otot ringan menghalangi Scalvini untuk ambil bagian. Kesempatan tersebut bakal kembali datang karena ia diyakini menjadi andalan lini belakang Gli Azzurri di tahun-tahun mendatang.


