Gio Reyna GFXGoal

Gio Reyna: Putra Legenda AS, Siap Ikuti Jejak Christian Pulisic Di Borussia Dortmund


OLEH  RYAN TOLMICH    PENYUSUN  SANDY MARIATNA

Membicarakan sepakbola Amerika Serikat masa kini, nama Christian Pulisic selalu jadi acuan utama. Sebelum Pulisic meledak di Borussia Dortmund dan kini di Chelsea, belum pernah ada pesepakbola AS yang mampu memberikan dampak besar seperti dirinya, apalagi di usia muda.

Namun sebelum Pulisic bersinar, ada satu generasi sepakbola AS yang sempat jadi acuan. Inilah generasi yang sukses membawa AS melaju ke perempat-final Piala Dunia 2002 dan membuat soccer akhirnya mendapat respek.

Kapten tim kala itu, Claudio Reyna, menjadi pelopor bagi pesepakbola AS untuk berkarier ke Eropa. Kini, putranya -- Giovanni Reyna -- sedang merintis karier di Bundesliga bersama Borussia Dortmund dan diprediksi bisa menjadi bintang berikutnya seperti Pulisic.

Gio Reyna masih berusia 16 tahun, tapi sang gelandang muda sudah mencuri perhatian. Sebagai salah satu talenta terbaik dari program pengembangan pemain muda AS, tidak mengejutkan jika Reyna terlihat menonjol meski bermain dengan pemain-pemain yang lebih tua. Dia juga sudah menyepakati kontrak dengan Adidas meski belum pernah tampil di tim senior.

"Dia memiliki seluruh aspek ofensif," kata eks pemain internasional Swiss yang kini menjadi pelatih timnas AS U-17, Raphael Wicky, kepada Goal. "Dia adalah prospek yang sangat menarik karena dia bisa mengubah permainan. Tipe pemain seperti ini yang diincar semua orang dan mampu membuat orang-orang datang ke stadion."

"Dia punya talenta untuk memberikan dampak seperti itu, seperti Pulisic atau [Xherdan] Shaqiri. Namun, jalannya masih panjang. Hal yang paling menonjol darinya adalah teknik bermainnya. Dia sangat elegan," imbuhnya.

Claudio Reyna USA 07172006Getty ImagesClaudio Reyna, ayah Gio, punya julukan Captain America.

Sebagai anak dari seorang legenda AS, sepakbola tidak pernah jauh darinya. Ayahnya tampil di tiga Piala Dunia, berkarier bersama Bayer Leverkusen, Wolfsburg, Rangers, Sunderland, dan Manchester City - membuat Claudio punya julukan 'Captain America'. Kini, dia menjadi direktur olahraga New York City FC di mana ia mampu memboyong bintang top dunia seperti David Villa, Frank Lampard, dan Andrea Pirlo.

Dalam perannya sebagai petinggi klub MLS itu, Claudio juga mengurusi program pengembangan talenta muda dari nol. Menariknya, putranya berkembang pesat di akademi itu dan mencuat sebagai talenta yang paling menonjol. Di usia 14 tahun, Gio Reyna membantu NYCFC memenangi Generation Adidas Cup U-17 sembari merengkuh penghargaan pemain terbaik turnamen.

Dia juga sudah berlatih bersama tim senior NYCFC di usia 15 tahun, mendapat arahan langsung dari Patrick Vieira. Namun, alih-alih menyepakati kontrak profesional di NYCFC, Reyna lebih memilih pergi ke Jerman di usia 16 tahun, memanfaatkan paspor Portugal dari keluarga ayahnya.

Gio Reyna NYCFCNYCFCGio Reyna saat memenangi Generation Adidas Cup

Talenta Reyna membuat Vieira -- yang kini melatih Nice -- membandingkannya dengan eks rekan setimnya di timnas Prancis. "Dia memiliki mata yang tajam di depan gawang. Saya tidak mau memberikan tekanan kepadanya, tetapi dia sedikit mengingatkan saya pada David Trezeguet," kata Vieira kepada SBI Soccer.

Sementara itu, Wicky tidak yakin posisi apa yang paling cocok bagi Reyna, tapi ia memintanya untuk tidak terburu-buru memilih. Di bawah arahan Wicky, Reyna bermain di tengah sebelum digeser ke kiri sebagai sayap inverted dalam kuaifikasi Piala Dunia U-17. Wicky juga meyakini Reyna bisa menjadi flase nine, dan nyaman bermain sebagai No.10 atau No.8 seperti ayahnya.

Mengingat kini Pulisic sudah berada di Chelsea, Reyna kini jadi salah satu dari rombongan pesepakbola muda AS yang menuntut ilmu di Jerman. Ada Weston McKennie di Schalke dan Tyler Adams di RB Leipzig, tapi Reyna-lah yang paling berpeluang untuk mengikuti jejak Pulisic.

Gio Reyna GFXGetty/Goal

"Kami mengenal banyak pemain terkenal di AS," kata CEO Hans-Joachim Watzke kepada The Athletic. "OK, Christian tentu saja di posisi teratas. Namun, kami memiliki seorang pemain muda yang sangat menarik: Giovanni Reyna. Saya yakin dia akan memberikan kontribusi besar bagi sepakbola AS selama lima hingga sepuluh tahun ke depan.

"Seperti Christian, dia butuh waktu untuk berkembang. Tidak mudah untuk memprediksi perkembangan pemain dalam dua atau tiga tahun ke depan. Namun, dia sudah punya segala syarat untuk menjadi pemain top. Dia adalah talenta yang sangat besar."

Langkah berikutnya adalah menembus tim senior. Reyna kini bersiap untuk tampil di tim U-19 musim ini dan ditargetkan bisa tampil di tim utama dalam beberapa bulan ke depan. Dia sudah tampil menghadapi Liverpool dalam pramusim dan bahkan masuk dalam skuad Lucien Favre untuk Liga Champions musim ini.

Dia juga akan menjadi kapten di timnas AS U-17 di Piala Dunia 2019 pada Oktober-November mendatang. Jika sebutan game-changer seperti yang diklaim Wicky terbukti benar, maka Reyna bisa menjadi pemain AS berikutnya yang mampu mengubah permainan, seperti ayahnya sendiri.

Iklan