Gilang WidyaIstimewa

Gilang "Juragan99" Mundur Sebagai Presiden, Apa Saja Permasalahan Baru Yang Muncul Bagi Arema FC?

Beberapa waktu lalu ada kabar menghebohkan dari Arema FC setelah Gilang "Juragan99" Pramana mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden klub.

Pro kontra pun muncul dari kabar mengejutkan tersebut, sejumlah pihak menilai akan ada permasalahan dalam berbagai aspek.

Founder Football Institute, Budi Setiawan, membeberkan faktor-faktor mengapa Gilang tidak bisa begitu saja mundur sebagai presiden Arema, mengklaim bahwa itu akan menimbulkan masalah bagi Singo Edan.

"Pertama, jabatan presiden Arema adalah jabatan strukturan dan fungsional dalam sebuah perusahaan. Jabatan itu menjadi simbol bahwa ia menjadi wajah perusahaan dalam hal ini klub Arema kepada pihak luar," ungkap Budi dalam rilisnya.

"Kedua, mundur dari jabatan strukturan perusahaan, Gilang tetap tercatat sebagai pemilik 15 persen saham Arema. Mundurnya Gilang sebagai presiden Arema tidak serta merta menghilangkan sahamnya tersebut."

"Ketiga, mekanisme pelepasan saham [delusi saham] hanya dapat dilakukan di RUPS. Pertanyaannya kemudian siapa yang akan mau mengambil 15 persen saham Gilang? Apakah pemegang saham lainnya yaitu Iwan Budianto dan Raffi Ahmad? Atau orang luar?"

"Kemudian pertanyaan lanjutannya berapa nilai 15 persen saham Arema yang akan dilepas Gilang? Berapa rupiah per lembar saham? Yang jelas bukan angka atau nilai yang kecil, bisa belasan atau bahkan puluhan miliar. Berapa keuntungan yang akan diraup Juragan99?"

Lebih lanjut, Budi juga membahas situasi Gilang dengan banyaknya pihak yang menginginkan ketua umum PSSI Mochamad Iriawan untuk mundur.

Menurutnya, desakan tersebut tidak bisa disamakan, mengklaim bahwa Arema dan PSSI adalah dua hal yang sangat berbeda.

"Keempat, mundurnya GIlang sebagai presiden Arema tidak dapat disamakan dengan desakan mundurnya Iwan Bule sebagai ketum PSSI. PSSI dan klub adalah dua entitas yang berbeda, meski pun berada dalam ekosistem yang sama, sehingga menimbulkan dampak yang berbeda pula," imbuhnya.

"Mundurnya presiden klub secara langsung akan berdampak sistematik kepada klub sepakbola. Sementara mundurnya ketua umum PSSI dalam organisasi tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas organisasi."

"Kelima, isunya bukan masalah Gilang hanya memiliki 15 persen saham, tapi dengan 15 persen itu dia menjadi atau mendapat posisi sebagai presiden Arema, sehingga tanggung jawab kepada stakeholder, publik dan Aremania berada di tangannya."

"Keenam, jika hanya mundur dari jabatan presiden namun tidak melepas saham, kami [Football Institue] melihat ada kecenderungan 'main'... Atau bahkan mencari sensasi."

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0