FIFA mulai mempertimbangkan Piala AFF masuk kalender mereka. Hal tersebut karena turnamen sepakbola paling bergengsi di Asia Tenggara tersebut punya daya jual yang tinggi.
Selama ini Piala AFF tidak berada dalam kalender FIFA. Akan tetapi, hasil dari pertandingan ajang tersebut tetap mendapat poin karena FIFA menghitungnya sebagai laga resmi.
Akibat bukan kalender FIFA, sejumlah negara kesulitan untuk memanggil pemain yang dibutuhkan buat Piala AFF. Mengingat, klub tidak ada kewajiban melepas pemainnya.
Misalnya, timnas Indonesia tak bisa memainkan Sandy Walsh dan Elkan Baggott di Piala AFF 2022. Kedua pemain tersebut yang berkarier di Eropa tak dilepas klubnya.
"Piala AFF mesti ditingkatkan menjadi FIFA Matchday [masuk kalender FIFA]. Kami harus memastikan turnamen ini makin berkembang dan makin besar atas persetujuan FIFA," kata presiden FIFA Gianni Infantino dikutip Zingnews.
Infantino menyadari Piala AFF merupakan turnamen penting untuk negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Setiap kali ajang tersebut digelar animo masyarakat selalu tertuju ke sana.
"Turnamen ini diangap sebagai acara penting bagi kawasan ini. Dengan populasi lebih dari 650 juta orang, masyarakat di kawasan ini semuanya sangat menyukai sepakbola," ucapnya.
Selain itu, Infantino berharap ada negara di Asia Tenggara lolos ke Piala Dunia. Kesempatan tersebut terbuka karena jumlah kontestan mulai edisi 2026 bertambah.
"Saya harap setidaknya salah satu tim di Asia Tenggara bisa berpartisipasi di Piala Dunia 2026. Karena slot Asia untuk Piala Dunia bertambah menjadi 8,5. Anda tentu punya kesempatan," ujarnya.
Thailand keluar sebagai juara Piala AFF 2022. Skuad Gajah Perang mengalahkan Vietnam pada pertandingan final dengan agregat 3-2.
