Langit dan bumi! Begitulah salah satu cara untuk membandingkan Barcelona dan Getafe tetapi akhir pekan ini mereka hanya terpisah satu strip di klasemen sementara LaLiga Spanyol.
Blaugrana sekarang ada di peringkat dua, sementara Getafe di urutan tiga. Soal finansial, struktur, sejarah dan gaya, kedua tim berada di level yang berbeda, namun lagi kami sebutkan, pada pekan ini mereka kurang lebih sejajar.
Jose Bordalas layak mendapat acungan jempol, dia berhasil membangun tim dari posisi kedua terbawah di Segunda pada 2016 hingga sekarang menatap tiket ke Liga Champions.
Di hari pamungkin musim lalu, Getafe punya kans merangsek ke empat besar namun mereka didahului oleh Valencia hingga dipaksa tampil di Liga Europa. Tim ini kemudian berhasil meraih empat kemenangan dari enam laga untuk merangkai pertemuan keras di babak 32 besar lawan Ajax Amsterdam.
Barcelona adalah tim kedua tertua di LaLiga, mereka didirikan pada 1899, dan merupakan salah satu dari tiga tim yang tidak pernah turun kasta. Sementara itu Getafe adalah tim termuda, lahir pada 1983 dan memulai perjuangan dari divisi ketujuh.
Kapten tim Jorge Molina lahir setahun sebelum klub itu ada. Fans di seluruh dunia memandang Camp Nou sebagai salah satu tempat suci sepakbola, stadion terbesar di Eropa dengan lebih dari 99.000 tempat duduk, sementara Getafe masih bekerja keras agar Coliseum Alfonso Perez yang berkapasitas 17.000 bisa dipadati suporter.
Satu skema adalah 'Getafinder', sebuah aplikasi mirim Tinder bagi fans Getafe untuk bertemu dan menemukan kpasangan, sementara kampanye lainnya tayang di televisi nasional mendorong fans untuk mendonasikan sperma dan 'melahirkan lebih banyak fans', terkait dengan film porno zombi yang mereka produksi. Ya, ini nyata.
Gerafe mendapat izin untuk mengalokasikan dana €56 juta sebagai gaji oleh LaLiga. Sementara batas Barcelona adalah €671 juta per tahun. Dalam satu dekade terakhir, tim pinggiran Madrid ini menghabiskan sekira €81 juta untuk urusan transfer atau rata-rata €8 juta per musim. Barcelona mendatangkan Antoine Griezmann seharga €120 juta pada musim ini.
Mengingat sejarah dan pelatih seperti Quique Setien, Barcelona pastinya ingin menyuguhkan sepakbola indah, mereka akan mengagungkan penguasaan bola. Sementara itu Getafe dilabeli sebagai anti-sepakbola, keras, bertahan, tidak profesional meski kita juga bisa memahami jika Bordalas tidak setuju pada anggapan ini.
"Siapapun yang memberi kami label anti-sepakbola, dia tidak mengerti apa yang sedang dibicarakannya," kata sang pelatih pada ABC. "Kami gemar menekan di wilayah lawan, bermain direct, mencari gol sebanyak mungkin dan selalu mencoba menempatkan pemain sebanyak mungkin di kotak penalti lawan."

"Ini sepakbola modern dan Getafe adalah salah satu tim yang piawai soal ini. Banyak cara untuk bermain sepakbola, semuanya sah dan menarik. Mereka ingin menempatkan pelatih pada gaya sepakbola tertentu tetapi sudah menjadi tanggung jawab pelatih untuk melebur skuad yang ada."
Bordalas punya sembilan saudara kandung dan pengalaman itu telah membantunya menangani tim. Dia mendapatkan kepercayaan penuh dari stafnya, dan memuji Javier Vidal sebagai pelatih kebugaran terbaik di dunia. Getafe jarang dihantam masalah cedera, mereka menggunakan teknologi Zone7 untuk memprediksi cedera dengan cara mempelajari pola.
"Javi adalah profesional yang mendapat pelatihan istimewa, dia mengenal betul metode yang digunakan dan kami membantunya merancang menu latihan khusus untuk dua atau tiga pemain setiap harinya demi memastikan 95 persen anggota skuad 95, ini dilakukan lebih dari tiga tahun," klaim CTO Zone7 Eval Eliakim pada FootballCritic.
Musim lalu Getafe hanya mencatatkan tujuh kasus cedera. Barcelona punya 27. Mereka masih terpengaruh oleh cederanya Ousmane Dembela, Luis Suarez, Samuel Umtiti dan Lionel Messi yang harus tampil dengan masalah pada paha. Belum lagi sederet masalah lainnya.
Berhadapan dengan Getafe sekarang dianggap seperti mengunjungi dokter gigi tetapi bukan berarti pasukan Bordalas tidak punya kemamuan untuk tampil memukai. Faktanya, mereka menang 2-0 di markas Athletic Bilbao dan mereka berhasil mencetak gol tim yang lebih apik ketimbang Barcelona sepanjang musim ini. Bek kanan Damian Suarez menyajikan sederet aksi satu-dua dan kebuntuan di San Mames bisa dipecahkan dengan cara istimewa.
Kemenangan tersebut datang setelah mereka menhajar Real Betis dan rival lokal Leganes, kemudian diikuti oleh penegasan hebat lainnya pada pekan lalu dengan menghancurkan Valencia 3-0. Jangan lupa, musim lalu Getafe dan Los Che bersaing ketat.
Kedua tim bertarung secara liar di semi-final Copa del Rey yang dimenangkan Valencia, kemudian Los Che menyalip Getafe untuk menyegel peringkat keempat. Kali ini berbeda. Molina yang berusia 37 mencetak brace, Jaime Matta menyempurnakan kemenangan. Jika melihat jalannya pertandingan, jujur saja, seharusnya Getafe punya gol lebih banyak lagi.

"Semuanya sampah," kata bek Valencia Gabriel Paulista setelah mencicipi pengalaman lawan Getafe. Tentu saja dia benar, karena ada di pihak yang kalah.
Bordalas juga dikenal sering adu argumen dengan pelatih lainnya termasuk Setien yang disebutnya kurang hormat. Ketika itu dia sedang membesut Lugo dan mengeluhkan skuad Alcorcon besutan Bordalas.
"Mereka sering menghentikan laga dan membuang waktu," gerutu Setien. "Saya harap mereka tidak meraih tiket promosi." Kemudian ketika Setien memimpin Real Betis dia lagi-lagi mengeluarkan kritikan.
"Sungguh disayangkan. Getafe adalah tim dengan pelanggaran terbanyak. Dia mengetahui itu dan sangat disesalkan tambahan waktu hanya tiga menit. Cerita ini selalu berulang. Ofisial tidak bisa membiarkan pertandingan berlangsung selama 25 menit di setiap babak. Ini bukan sepakbola, ini sesuatu yang lain. Membuat darah saya bergolak."
Pada pertemuan berikutnya kedua pelatih ini tidak berjabat tangan. Setien tidak salah tentang pelanggaran dan pada musim ini Getafe belum berubah, mereka punya rerata pelanggaran 18,6 per pertandingan terbanyak dari tim manapun.
"Saya tidak menghubunginya untuk mengucapkan selamat menjadi pelatih Barcelona. Hubungan kami tidak seperti itu," kata Bordalas pada radio Cadena Ser.
"Tentu saja, ketika berhadapan dengan tim Setien saya akan merancang strategi berbeda dari laga lawan tim asuhan Ernesto Valverde," cetus Bordalas.
Baiklah, sekarang kita semua bisa berharap strategi Bordalas akan membuat...
SETIEN NAIK DARAH LAGI!
