Ada satu pemain yang berpeluang mencegah Cristiano Ronaldo untuk memecahkan rekor golnya di pentas internasional. Ia adalah kiper remaja yang saat ini bermain di kasta ketiga sepakbola Inggris.
Gavin Bazunu memainkan pertandingan internasional senior kelimanya untuk Irlandia dan menghadapi lawan tersulitnya dalam kariernya sejauh ini, ketika tim menghadapi Portugal di kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis (2/9) dini hari WIB.
Namun, misi Bazunu untuk membuat gawangnya clean sheet dari gempuran Ronaldo gagal. Bintang Manchester United itu mencetak dua gol dalam kemenangan 2-1 atas Irlandia sekaligus membuat dirinya menjadi topskor sepanjang masa di pentas internasional.
Ronaldo mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-89 untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di Estadio Algarve, dan itu membuatnya masuk buku sejarah. Pemain berusia 36 tahun itu kemudian mengemas gol tambahan di masa injury time babak kedua untuk sekaligus mengunci kemenangan 2-1 bagi Portugal.
Ronaldo kini telah mencetak 111 gol dari 180 penampilan untuk tim senior Portugal, menjadi pesepakbola pria paling produktif di pentas internasional.
Meski gagal membendung Ronaldo untuk menjebol gawangnya, Bazunu adalah kiper talenta remaja yang pantas mendapat perhatian.
Bintang remaja Manchester City itu menjalani musim saat ini dengan status pinjaman di Portsmouth, dan ia sempat mencatatkan tiga clean sheet dalam tiga pertandingan pertamanya untuk tim Fratton Park, sebelum jeda internasional yang lalu.
Membuat dampak yang instan adalah sesuatu yang Bazunu sudah terbiasa melakukannya selama bertahun-tahun, pertama kali ketika ia membuat terobosan di Shamrock Rovers di usia baru 16 tahun.
Klub Irlandia itu mengalami krisis kiper pada musim 2018, dengan Tomer Chencinski dan Kevin Horgan gagal membuat manajer Stephen Bradley terkesan.
Setelah Chencinski kebobolan lima kali dari rival perebutan gelar, Dundalk, Bradley memilih untuk memberi kesempatan kepada Bazuni, meski ia sendiri keberatan dengan dengan memberi begitu banyak tekanan kepada seseorang yang sangat muda.
Bazunu menghadiahi manajernya dengan empat clean sheet dalam empat pertandingan pertamanya di Liga Irlandia, dan membantu The Hoops membawa tim Swedia, AIK, ke perpanjangan waktu di kualifikasi Liga Europa.
"Di usia 16 tahun, terutama penjaga gawang, Anda tidak ingin memasukkan mereka sedini itu, tapi terkadang Anda tidak bisa menahan mereka," ujar Bradley setelah debut Bazunu. "Kadang-kadang mereka siap, dan ia siap."
Perjalanan awal termasuk penyelamatan penalti di Cork City, yang akan terbukti menjadi keterlibatan besar terakhir Bazunu di Liga Irlandia, ketika City datang tidak lama setelah itu.
Banyak pemain di Liga Irlandia memiliki pekerjaan lain untuk membantu membayar tagihan, dengan pencetak gol terbanyak liga sepanjang masa di Liga Champions, David McMillan, menggabungkan bermain untuk Dundalk dengan kariernya sebagai arsitek.
Luke Byrne melatih Shamrock Rovers U-15 serta bermain untuk tim senior mereka ketika Bazunu membuat terobosan.
"Kami telah menetapkan Gavin sebagai penjaga gawang kami untuk musim pertama Liga Irlandia U-15", ujar Byrne kepada Goal. "Tapi, semakin dekat dengan awal musim di bawah umur, Gav melakukannya dengan sangat baik dan mulai berlatih dengan tim utama, menjadi jelas kami tidak akan memilikinya."
"Ia dengan cepat masuk ke tim U-19 dan mulai bermain untuk mereka ketika berusia 15 tahun. Ketika masuk ke tim utama, dia langsung melakukannya dengan sangat baik."
"Hal yang menarik tentang dia adalah jika angka-angka dalam latihan itu odd dan pelatih membutuhkan pemain yang berkembang dalam latihan penguasaan bola, seseorang yang bersama kedua tim, Gav akan menjadi pemain itu."
"Ini aneh karena biasanya akan menjadi pemain lini tengah, seseorang yang benar-benar nyaman dengan bola, tapi Gavin adalah kiper pilihan keempat berusia 15 tahun yang melompat ke bagian luar sesi, yang tidak pernah terdengar sebelumnya."
Kemampuan Bazunu dalam memainkan bola menjadi salah satu alasan mengapa dia juga cepat masuk skuad senior Irlandia, meski belum pernah bermain untuk tim utama City.
Manajer Irlandia Stephen Kenny berusaha untuk menjauh dari pendekatan fisik tradisional, bola-bola panjang, yang disukai oleh para pendahulunya - meski dengan hasil yang sangat beragam sejauh ini - dan ia ingin timnya bermain dari belakang.
Memiliki seseorang seperti Bazunu yang memulai serangan dari area penalti memberi Kenny kesempatan, serta fakta bahwa Bazunu adalah seorang shot-stopper yang bagus sehingga para bek akan merasa nyaman bermain di depannya.
Demikian halnya, bos Portsmouth Danny Cowley yang juga terkejut melihat betapa bagusnya Bazunu dengan bola di kakinya selama bulan pertama peminjaman di klub.
"Gavin bisa bermain sangat tinggi di luar gawangnya dan itu memungkinkan kami untuk menggunakan dia sebagai poros kami. Itu kemudian memungkinkan kami untuk mendapat angka tambahan di atas lapangan," ujar Cowley kepada wartawan setelah permainan cerdas Bazunu yang membantu mereka mencetak gol lawan Crewe Alexandra.
"Ada begitu banyak kepercayaan padanya sehingga ia bisa menjadi protagonis yang nyata dalam permainan menyerang kami, meski mengenakan nomor satu."
"Bazunu tidak kekurangan kepercayaan diri, dan peminjaman di Rochdale musim lalu dan Portsmouth musim ini, serta penampilannya untuk Irlandia, sebagai cara untuk diperhatikan oleh Pep Guardiola.
"Saya tidak akan pergi ke Manchester City kecuali saya pikir saya bisa menjadi kiper nomor satu," ujar Bazunu pada Juni ketika bertugas internasional bersama Irlandia. "Setiap hari, itulah yang saya kerjakan. Itulah tujuannya."
Man City membayar £420.000 ($580.000) untuk mengontrak Bazunu pada 2018, tapi menjadi salah satu dari banyak klub yang tertarik untuk mengontraknya berkat penampilannya yang kuat di Shamrock Rovers.
"Ia menoleh cukup di awal," Byrne mengakui. "Saya mengetahui dari sikapnya dan berbicara dengannya serta seberapa banyak latihan ekstra yang dia lakukan sehingga memiliki peluang untuk melakukannya, dan semuanya meningkat cukup cepat untuk dia."
"Ia jelas merupakan kiper muda terbaik di akademi, tapi pada saat itu, dia hanya penjaga gawang pilihan ketiga untuk Irlandia [U-17]. Ia sangat menonjol karena bagus dengan kakinya. Ia luar biasa adengan kakinya."
"Ia selalu, selalu bersama pelatih kiper. Ia biasa mengikutinya berkeliling untuk berbicara dengannya. Mereka akan melakukan sesi video satu lawan satu yang akan didorong oleh Gav. Ia sellau mencari umpan balik."
"Ia akan datang pada Senin pagi dan para pemain akan berbicara tentang pertandingan Liga Primer Inggris, tapi Gav akan bisa menganalisis kiper dan berbicara tentang teknik dan berbagai kiper membuat keputusan tertentu. Tidak ada gangguan untuk Gav. Itu selalu tentang sepakbola."
"Momen cerah yang sebenarnya bagi saya adalah ketika kami pergi bersama tim U-15 kami untuk bermain lawan Chelsea, dan Gavin datang karena Chelsea ingin melihatnya bermain lawan tim terbaik U-15 dan U-16 mereka."
"Gav adalah pemain terbaik yang nyaman di lapangan. Ia tampak seperti pemain berusai 20 tahun yang bermain di pertandingan U-16. Jadi, saya pikir 'Chelsea adalah creme de la creme, tapi Gav lebih baik dari apa pun yang mereka miliki, jadi mungkin dia agak spesial'."
Hanya beberapa pekan setelah pertandingan lawan Chelsesa itu, Bazunu menjalani debut seniornya untuk Shamrock Rovers. Ia agak mudah beraksi saat Bray Wanderers menerima kartu merah di awal laga, tapi ia juga tampil mengesankan dalam situasi yang lebih sulit.
"Apa pun yang dilakukan, ia melakukannya dengan sangat bagus, tidak ada tanda-tanda gugup," kenang bek Byrne. ""Itu adalah tandang di Eropa [lawan AIK] ketika ia bersedia keluar dari kotaknya dan pada dasarnya membuang waktu pada menit ke-90 dengan 15.000 fans Swedia meneriakinya yang saya pikir 'Yesus Kristus, anak ini adalah lain!' Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya, hanya mentalitas dan kematangannya."
"Sebagai pemain, kami tidak pernah meragukannya. Kami percaya padanya. Kami hanya ingin bermain. Luar biasa ia berusia 16 tahun dan dia sangat cerdas serta dewasa."
"Ketika kepindahannya ke City terjadi, itu tidak mengejutkan. Semua klub besar berusaha mendapatkannya."
Bazunu muncul di bangku cadangan City di Liga Champions, tapi musim ini dia mengasah kemampuannya dengan status pinjaman di League One.
