Empat tahun berselang, Real Madrid kembali bersua Liverpool di final Liga Champions. Tapi kali ini, hampir mustahil bagi Gareth Bale untuk masuk dan merusak lini defensif pasukan Jurgen Klopp untuk mengantar timnya meraih trofi langganan.
Pada final Kyiv 2018, ketika skor imbang 1-1 setelah satu jam laga berjalan, Zinedine Zidane mengalihkan pandangan ke bangku cadangan.
Masuk menggantikan Isco pada menit ke-61, Bale hanya butuh dua menit untuk mencetak gol. Salah satu gol terindah dalam sejarah UCL, tendangan salto yang luar biasa.
Bale sekaligus menutup kemenangan Madrid dengan tendangan jarak jauh yang gagal diamankan Loris Karius. Ia memastikan gelar juara ke-13 El Real di Liga Champions.
Momen kemenangan tersebut menjadi trofi keempat Bale bersama Madrid dalam kurun lima tahun, dengan total tiga titel LaLiga.
Material untuk menjadi legenda sudah ada, tapi sebelum kemenangan atas Liverpool tersebut di mana ia jelas-jelas menjadi pahlawan, hal-hal yang tidak diinginkan mulai terjadi.
“Saya harus bermain pekan demi pekan dan itu tidak terjadi musim ini,” ucap Bale pasca-pertandingan.
Zidane tidak sepenuhnya yakin dengan Bale, yang bahkan ketika fit, tidak selalu menjadi pilihan utama.
Bahkan jika dibandingkan dengan manusia super seperti Cristiano Ronaldo, Bale memang tidak memiliki konsistensi, tapi ia mampu menciptakan momen magis dan menentukan.
Momen-momen yang sepertinya akan memperkuat status legenda Bale di Madrid, momen yang seharusnya menegaskan label tersebut.
Getty/GOALBale didatangkan dari Tottenham Hotspur dengan rekor transfer sebesar €100 juta pada 2013. Pada April 2014, ia mencetak gol solo brilian melawan Barcelona pada final Copa del Rey, menandai musim pertamanya di ibu kota Spanyol dengan momen ikonik.
Memenangkan duel atas Marc Bartra dengan akselerasi melengkung, kecepatan, dan kekuatan, pemain asal Wales itu membuat sang lawan ‘membutuhkan taksi’ untuk mengejar. Setelah berlari kurang lebih sejauh 37 meter, ia menceploskan bola dengan tenang melalui sela kaki kiper Jose Pinto yang menjadi penentu kemenangan Madrid.
Sebulan kemudian, Bale berperan penting dalam raihan La Decima Madrid, kemenangan Liga Champions ke-10 Si Putih. Setelah sundulan Sergio Ramos memaksa final ke perpanjangan waktu, Bale membawa Madrid unggul pada menit ke-110 dan mematahkan semangat Atletico.
Pada final 2016, Bale mencetak gol dalam adu penalti untuk membantu Madrid mengalahkan rival sekota yang sama. Sementara pada 2017, ia tidak cukup fit untuk menjadi starter dan hanya tampil dari bangku cadangan di kota kelahirannya, Cardiff.
Pada momen-momen tersebut saja rasanya sudah cukup materi yang tersemat dalam diri Bale untuk ditahbiskan sebagai sosok abadi di Madrid, bahkan sebelum memperhitungkan statistiknya yang mengesankan secara keseluruhan.
Total, Bale mencetak 106 gol atau lebih banyak dari 104 gol Ronaldo Nazario untuk Madrid. Nama pertama memenangkan 15 trofi alias dua kali lipat lebih dari enam trofi milik Zidane kala sebagai pemain.
Menilik enam tahun pertama karier Bale [yang masih tampil reguler] di Madrid, ia menorehkan 78 gol dan 44 assist dalam 155 pertandingan di LaLiga.
Jika sang pemain hengkang pada saat itu, kala musim panas 2019 ketika dia hampir pindah ke Liga Super Tiongkok, mungkin mayoritas fans akan membiarkan hal-hal negatif berlalu, dan lebih menghargainya.
Tapi transfer tersebut gagal setelah perubahan keputusan dari presiden Florentino Perez. Ketika Bale meninggalkan Madrid musim panas ini, persentase Madridista yang membencinya akan jauh lebih besar dan akan senang melihatnya pergi, momen-momen epik bakal terlupakan.
“Yang penting adalah dia [Bale] telah menjadi bagian dari sejarah klub ini,” tutur pelatih Madrid, Carlo Ancelotti.
“Saya pikir dia tetap dalam ingatan semua fans Real Madrid. Dia adalah pemain yang telah menulis bab-bab hebat dalam sejarah klub ini dan saya pikir semua orang mengakui itu,” imbuhnya.
Keengganan Bale untuk mempelajari bahasa Spanyol tidak membantunya mendapat dukungan dari fans. Kemudian muncullah rasa tidak respek dari Madridista.
Pada 2019, Bale melakukan selebrasi saat Wales menembus Euro 2020 dengan spanduk yang terkenal bertuliskan “Wales. Golf. Madrid. Begitu urutannya.”
Di Spanyol, itu dipandang sebagai menggigit tangan yang memberi makan, menginjak-injak sejarahnya di klub dan acungan jari tengah kepada suporter. Bagi banyak orang, itu selamanya menodai citra sang pemain.
Bale akan berpendapat bahwa rasa hormat adalah jalan dua arah dan sebenarnya spanduk tersebut terinspirasi oleh mantan direktur olahraga Real Madrid, Predrag Mijatovic, yang mengeluh kepada radio Spanyol bahwa itu adalah prioritas pemain jebolan akademi Southampton itu – dalam urutan yang sama.
Sementara itu, Bale tertimpa nasib buruk dengan rentetan cedera, dan terkadang diperlakukan tidak adil. Alasan tidak memainkannya tidak lazim, terutama bila dibandingkan dengan penampilannya untuk Wales.
Bale melewatkan pertandingan El Clasico saat Madrid dipermalukan Barelona 4-0 di Bernabeu, meskipun Karim Benzema cedera dan ia bisa bermain sebagai starter.
Empat hari kemudian, Bale menjadi starter untuk Wales dalam kemenangan 2-1 atas Austria pada semi-final play-off kualifikasi Piala Dunia. Ia mencetak dua gol brilian di Cardiff untuk membawa timnya ke ambang kompetisi yang belum dicicipi sejak 1958.
Musim ini, Bale mencetak satu gol untuk Real Madrid dalam tujuh penampilan dan lima gol dalam lima laga untuk negaranya. Beberapa menuduhnya, ia menggunakan Madrid sebagai kamp latihan untuk Wales.
Getty/GOALKesiapannya untuk bermain melawan Austria adalah sasaran terbaru bagi beberapa orang. Salah satunya adalah kolumnis Marca, Manuel Julia Dorado, yang menyamakannya dengan parasit, prosanya yang kejam disertai dengan karikatur Bale yang digambarkan sebagai serangga yang mengambil darah dari logo Madrid.
"Bale parasit asal Britania yang dingin dan hujan," gerutunya.
“Dia menetap di Spanyol, di Real Madrid, di mana, dengan menyamar, dia pertama kali menunjukkan ketekunan dan cinta untuk tuan rumah,” begitu selanjutnya.
"Tapi kemudian sifatnya membuatnya mengisap darah tanpa memberikan imbalan apapun. Lebih dari darah, dia mengisap, dan mengisap,” begitu prosa ditutup.
Jadi, terlepas dari klaim Bale, sulit untuk tidak percaya bahwa selebrasinya bersama Wales telah memicu hantaman dari elemen klub. Makin meruncing pasca-ia tidak menghadiri perayaan juara Madrid di LaLiga.
“Sangat kecewa karena saya tidak bisa menjadi bagian dari perayaan malam ini karena masalah punggung yang buruk, tapi sangat bangga dengan tim yang sukses memenangkan gelar!” begitu bunyi cuitan Bale.
Itu adalah alasan yang tidak banyak orang percaya.
Suporter di stadion mencemooh Bale ketika ia melakoni penampilan pertama di Santiago Bernabeu dalam lebih dari dua tahun sebagai pemain pengganti melawan Getafe pada April lalu. Ia ogah mengulangi peristiwa yang sama dan memastikan hengkang dari Madrid akhir musim ini setelah kontraknya habis.
Terlepas dari rasa frustrasi yang dialami para pendukung Madrid terhadap Bale, ada garis yang tidak boleh dilanggar.
Getty/GOALSeringkali radio dan televisi Spanyol bertindak terlalu jauh, dan pembawa acara El Partidazo de Cope, Juanma Castano, menyarankan agar Bale dikirim ke garis depan perang di Ukraina tapi mungkin akan ditarik keluar karena cedera, menjadi salah satu di antara hinaan lainnya.
Apa yang terjadi selanjutnya untuk Bale tergantung pada play-off Piala Dunia Wales, yang akan melawan Ukraina atau Skotlandia. Jika mereka gagal, pensiun adalah pilihan – setidaknya dari sepakbola elite. Ya, mungkin ada daya pikat finansial di AS.
"Gareth akan meninggalkan Real Madrid, tapi kami harus menunggu hasil Wales," kata agen Bale, Jonathan Barnett, kepada Record.
“Itu semua tergantung pada apakah tim nasionalnya lolos ke Piala Dunia. Kemudian kami akan memutuskan, yang mungkin berbeda jika Wales lolos ke Piala Dunia atau tidak,” imbuhnya.
Jika Wales menembus Qatar 2022 maka kembali ke Inggris musim depan adalah pilihan realistis bagi Bale, dengan potensi kesepakatan jangka pendek.
Cardiff City telah disebut-sebut sebagai opsi, yang akan memungkinkan ia untuk kembali ke Wales. Kembali ke Spurs setelah masa pinjaman musim lalu pun bisa saja ditempuh.
Di salah satu klub tersebut, para fans akan menyambut Bale dengan penghormatan yang pantas didapatkan oleh seorang legenda, sebuah kredit yang sudah lama tidak ia terima di Madrid.


