Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengaku pusing selama dua pekan gara-gara urusan sepakbola.
Indonesia bertarung dengan banyak negara supaya bisa jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, meski akhirnya mimpi itu sirna.
Pada acara di Kantor DPP PAN, Jokowi menceritakan bagaimana perjuangan Indonesia dalam pengajuan tuan rumah event besar FIFA tersebut.
Bertahun-tahun Indonesia mempersiapkan diri, supaya benar-benar bisa dipilih FIFA. "Yang urusan bola ini memang pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing benar. Karena apa pun itu sulitnya sangat sulit sekali jadi tuan rumah itu," ucapnya.
Pemerintah berkomitmen penuh supaya Indonesia bisa terpilih, tak lupa level Kepala Daerah yang bersedia untuk menandatangani perjanjian terkait tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Kegagalan status Indonesia baru-baru ini memang disayangkan, tapi Jokowi berharap ini justru jadi pembelajaran dan titik balik untuk sepakbola Tanah Air.
"Tapi ya memang sudah kehendak Allah. Kita terima sebagai sebuah pelajaran ke depan agar tidak terjadi lagi," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, FIFA belum lama menghapus status tuan rumah Indonesia dengan alasan 'situasi terkini', sebagaimana dalam rilis resmi mereka.
Persiapan sejak beberapa tahun ke belakang sudah dilakukan Indonesia, baik dalam fasilitas, mau pun mempersiapakan timnas U-20 itu sendiri.