Gabriel Vidovic NXGN GFXGetty/GOAL

Gabriel Vidovic: Wonderkid Bayern Munich Di Ambang Debut Usai Kesankan Nagelsmann

Terlepas dari semua kesuksesan selama lebih dari satu dekade, fans Bayern Munich telah merindukan pemain akademi untuk mencuat dan menempatkan cap mereka di tim utama.

Belum lagi sejak Thomas Muller dan David Alaba dipromosikan pada akhir tahun 2000-an, lulusan akademi Bayern sejati membuat tanda di Allianz Arena.

Jamal Musiala tentu menjadi salah satu sorotan, tapi pemain berusia 19 tahun itu hanya bersama akademi klub selama setahun sebelum dipanggil ke skuad senior. Maklum, sebagian besar pendidikan sepakbola sang pemain ada bersama Chelsea.

Ada tanda-tanda, beberapa remaja berbakat bakal mulai muncul, Julian Nagelsmann akan mengawasinya selama beberapa musim ke depan.

Paul Wanner yang berusia 16 tahun telah menjadi pemain termuda dalam sejarah klub setelah melakoni debut pada Januari lalu, dan dia bukan satu-satunya anak muda yang kini berlatih secara reguler di tim utama.

Gabriel Vidovic mungkin masih menunggu kesempatan menembus tim senior Bayern, tapi para fans senang melihat penyerang itu meneken perpanjangan kontrak berdurasi dua tahun pada Februari lalu.

Vidovic menunjukkan potensinya sepanjang musim 2021/22. Ia anggota akademi Bayern sejak bergabung dengan tim U-14. Pemain berusia 18 tahun itu masuk dalam skuad Nagelsmann untuk kali pertama melawan Red Bull Salzburg pada babak 16 besar Liga Champions, dan diperkirakan bakal tampil cemerlang pada masa depan.

"Gabriel Vidovic adalah pemain yang secara teknis sangat berbakat dan menciptakan ancaman gol yang hebat dari celah sempit,” ucap direktur olahraga Bayern, Hasan Salihamidzic, setelah Vidovic berkomitmen pada klub hingga 2025.

"Dia sudah bersama kami selama enam tahun, menerima pelatihan yang sangat baik di Kampus FC Bayern, dan harus mengambil langkah selanjutnya dalam karier profesional bersama kami,” tambahnya.

Dorongan Bayern untuk Vidovic untuk mencapai puncak karier di Eropa tidak mengejutkan, mengingat bagaimana jalan panjang mereka untuk meyakinkan keluarga sang anak muda untuk mendaftarkannya ke tim kelompok usia klub.

Ayah Vidovic, Zoran, bertindak sebagai pelatih pertama putranya di kota Augsburg, Bavaria. GOAL dan SPOX memahami bahwa ia menolak pendekatan awal Bayern pada 2009 untuk mulai memberikan pelatihan yang lebih formal kepada putranya.

Tidak sampai tiga tahun berselang, Zoran beremigrasi ke Jerman dari Kroasia pada 1990-an. Ia akhirnya mengalah ketika Bayern kembali meminta agar Vidovic diintegrasikan ke dalam jajaran akademi mereka, dan setelah beberapa tahun bergabung, ia secara resmi dikontrak pada 2016.

“Gabi berasal dari keluarga baik-baik. Dia dibesarkan dengan baik, ia sopan, dan juga membawa kerendahan hati tertentu bersamanya, tapi tetap percaya diri,” tutur Jochen Sauer, yang melatih Vidovic selama lima tahun di Bayern, kepada GOAL dan SPOX.

"Dia adalah pesepakbola bagus yang terus berkembang. Dia salah satu yang termuda pada periode itu, yang berarti dia belajar sejak dini untuk menegaskan dirinya siap menghadapi lawan yang secara fisik lebih kuat,” imbuhnya.

Vidovic terinspirasi dari idolanya Lionel Messi dan Luka Modric ketika berhadapan dengan para bek yang tangguh, dan itu juga memberinya manfaat ketika ia pertama kali diundang untuk mengambil bagian dalam sesi latihan tim utama selama pramusim musim ini.

Meskipun Vidovic membuat Nagelsmann terkesan, persaingan di lini serang Bayern sedemikian rupa sehingga ia ditempatkan di tim cadangan, yang berkompetisi di kasta keempat Liga Jerman.

Vidovic berkembang pesat. Ia mencetak 12 gol dan tujuh assist dalam 20 pertandingan liga. Itu yang membuat Nagelsmann mempertimbangkannya untuk dipromosikan secara permanen di tim senior.

Promosi tersebut sejatinya datang pada Desember lalu, ketika ia akan dipanggil untuk duduk di bangku cadangan dalam laga Der Klassiker kontra Borussia Dortmund, sayang ia dibekap cedera paha.

Mampu bermain sebagai gelandang serang atau penyerang tengah, aksi dribel dan tembakan Vidovic adalah paling mencuri perhatian.

“Gabi punya teknik yang sangat baik dan tingkat kecerdasan permainan yang tinggi. Dia selalu membuat gerakan mengejutkan untuk lawan dengan bola.” kata Sauer.

"Dia juga sangat efisien dan berbahaya ketika mencetak gol, atau menciptakan situasi berbahaya dan mengatur terciptanya gol. Semua kemampuan ini telah menjadi pembeda baginya sejauh musim ini,” pungkasnya.

Atribut tersebut, dikombinasikan dengan hasil serangannya musim ini, bikin sejumlah klub dari Bundesliga dan 2. Bundesliga menunjukkan minat untuk mengontrak Vidovic. Apalagi, kontraknya memasuki 18 bulan terakhir saat memasuki pergantian tahun. Bahkan Barcelona disebut-sebut menjadi salah satu yang tertarik.

"Saya sangat senang dengan kepercayaan yang diberikan klub dan saya ingin berterima kasih kepada semua orang di Bayern yang telah mendukung saya sejauh ini," kata Vidovic yang juga berstatus pemain Kroasia U-21 selepas meneken kontrak baru.

”Saya tahu ini hanya langkah kecil, tapi saya akan melakukan segalanya untuk bisa bermain di Bayern dalam jangka waktu yang lama,” tambahnya.

Oleh legenda Bayern, itu adalah janji yang diharapkan bisa ditepati Vidovic.

"Ini adalah lompatan besar dari kasta keempat ke Bundesliga, tapi klub perlu memberi contoh bahwa jalannya ada di sana," kata mantan kapten Jerman dan Bayern, Lothar Matthaus, kepada GOAL dan SPOX.

”Vidovic adalah pemain yang layak membuat langkah itu, dan kemudian ia memulai produktivitasnya di level tertinggi,” pungkasnya.

Jika Vidovic mampu mengelola ekspektasi, maka penantian lama Bayern untuk bintang lokal klub barangkali bakal segera berakhir.

Iklan
0