Gabriel Obertan Manchester UnitedManchester United

Gabriel Obertan Si Penerus Cristiano Ronaldo Yang Gagal Total

Ekspetasi tinggi pernah ada di pundak Gabriel Obertan saat Manchester United merekrutnya pada musim panas 2009. Ia disebut-sebut sebagai penerus Cristiano Ronaldo yang memutuskan gabung ke Real Madrid.

Manchester United menjual Ronaldo ke Real Madrid sebesar £80 juta. Nomimal tersebut merupakan rekor transfer pemain tertinggi di dunia pada masa itu.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Kemudian Alex Ferguson yang ketika itu menjabat manajer Manchester United mendaratkan empat pemain baru. Selain Obertan, Setan Merah mengontrak Antonio Valencia, Michael Owen, Mame Biram Diouf dengan menghabiskan total dan £24 juta.

Dari keempat pemain yang direkrut, Obertan dinilai sebagai suksesor Ronaldo. Ia mempunyai tipe bermain yang sama dengan bintang Portugal.

Ferguson sangat yakin dengan Obertan karena sudah beberapa tahun memantau permainannya. Oleh karena itu, ia tak ragu memboyongnya dari Bordeaux ke Old Trafford.

"Gabriel [Obertan] adalah pemain yang telah kami pantau lama. Tapi, upaya kami untuk membawanya ke sini selalu tertunda," ucap Ferguson saat itu.

"Kami senang mendapatkannya sekarang karena dia adalah prospek yang menarik. Kami ingin mendapatkan pemain muda dan mengembangkan mereka. Kami akan melihatnya di Gabriel selama dua tahun ke depan," Ferguson menambahkan.

Sayang, Obertan tak mampu menunjukkan kemampuannya seperti di timnas Prancis U-21 dan Bordeaux. Ia lebih banyak menjadi penghangat bangku cadangan karena mengalami cedera tulang belakang.

Pada musim pertamanya membela Manchester United, Obertan tampil 27 kali. Ia hanya mampu mencetak satu gol saat menghadapi Bursaspor di Liga Champions.

Setelah dua musim memperkuat Manchester United Obertan tetap tidak berkembang. Ia gagal total dan harapan Ferguson untuk melihatnya sebagai penerus Ronaldo tak jadi kenyataan.

Selepas dari Manchester United, Obertan berlabuh di Newcastle United pada 2011. Ia diberikan durasi kontrak selama lima tahun oleh manajemen The Magpies.

Obertan tetap gagal menunjukkan penampilan terbaiknya. Lima musim berseragam Newcastle, ia tampil 77 pertandingan dengan cetak tiga gol dan sepuluh assist.

Kegagalan di Manchester United dan Newcastle United tak membuat Obertan sepi dari peminat. Klub Rusia Anzhi Makhachkala, setelah merekrutnya pada musim 2016 setelah diyakinkan oleh mantan pemain Arsenal dan Real Madrid, Lassana Diarra.

Lagi-lagi Obertan tidak dapat memberikan kontribusi nyatanya di Anzhi Makhachkala. Ia hanya sembilan kali diberikan kesempatan bermain dengan cetak satu gol.

Kemudian Obertan kembali lagi ke Inggris. Namun, ia tidak bermain di Liga Primer, melainkan membela klub Divisi Championship Wigan Athletic.

Bersama Wigan Athletic, Obertan tetap terpinggirkan karena cuma bermain satu kali dengan cetak satu gol. Ia pun gagal menyelamatkan klub tersebut dari degradasi ke League One.

Keadaan tersebut berdampak besar terhadap karier Obertan. Wigan memutuskan mendepaknya dan ia kesulitan untuk menemukan klub elite yang mau menampungnya.

Saat tak ada lagi klub dari lima liga papan atas Eropa yang meliriknya, Obertan terbang ke Bulgaria. Ia bergabung dengan Levski Sofia pada 2017.

Selama membela Levski Sofia, Obertan bermain 51 pertandingan. Ia lantas memutuskan gabung ke kesebelasan Turki, Erzurumspor pada 2018.

Pada musim pertamanya, Erzurumspor yang baru promosi ke Super League langsung terdegradasi ke First League setelah menepati peringkat 17 klasemen. Obertan pun tetap bertahan di sana.

Kesetiaan Obertan berbuah manis karena pada musim berikutnya Erzurumspor naik kasta. Akan tetapi, klub tersebut kembali turun kasta di musim 2020/21 karena menduduki posisi 18 klasemen akhir.

Petualangan Obertan dengan Erzurumspor tidak berlanjut setelah kontraknya diputus. Pesepakbola berusia 32 tahun itu lantas mencoba peruntungan dengan memperkuat klub Amerika Serikat Charlotte Independence pada musim 2021/22.

Iklan