Cancelo Guardiola Walker Manchester City GFXGetty/Goal

Full-Back Manchester City Jadi Kunci Sistem Permainan Pep Guardiola Tanpa Striker

Setelah bermain imbang lawan Paris Saint-Germain sebelum mengalahkan RB Leipzig di putaran pembuka penyisihan grup Liga Champions, Club Brugge bisa menjadi tes yang nyata bagi Manchester City, Rabu (20/10) dini hari WIB.

Sebaliknya, klub juara Belgia itu terpesona dengan tim Pep Guardiola, yang meski tidak memainkan seorang striker masih bisa mencetak lima gol, dan bisa saja mencetak lebih banyak lagi.

Itu adalah kemenangan berkat kerja keras dan kesadaran taktis sebagai kualitas unggul dari finalis Liga Champions musim lalu.

Para bek, Kyle Walker dan Joao Cancelo, bisa menawarkan ancaman yang ekstra untuk tiga pemain depan City yang dinamis.

Para full-back City tidak kenal lelah, memaksa para penyerang sayap Brugge, Noah Lang dan Kamal Sowah, bermain lebih ke dalam untuk membantu pertahanan tim, tapi bahkan dengan cover yang ekstra itu, Walker dan Cancelo tidak terbendung.

Cancelo melakukan terobosan penting pada menit ke-30 untuk mengawali dominasi City, sementara Walker menambah gol ketiga tim di awal babak kedua setelah penalti Riyad Mahrez sesaat sebelum jeda.

"[Itu merupakan] salah satu penampilan terbaik yang telah kami lakukan di Eropa, tentu saja," ujar Guardiola usai pertandingan.

"Saya melihat Brugge di jeda internasional. Saya melihat banyak pertandingan. Saya tahu betapa bagusnya mereka lawan PSG."

Joao Cancelo

Penelitian itu - yang termasuk beberapa kata bijak dari mantan kapten City dan manajer Anderlecht, Vincent Kompany - tentu saja membuahkan hasil, karena Guardiola kembali menerapkan sistem tanpa striker yang membawa timnya meraih sukses besar sepanjang 2021.

Penggunaan full-back oleh pelatih asal Catalan itu adalah inovatif pada musim lalu, dengan Cancelo atau Oleksandr Zinchenko dipasang sebagai bek-bek terbalik, dengan pasangan ini secara rutin masuk ke lini tengah untuk mencoba menciptakan kelebihan di tengah lapangan, ketika Cancelo bahkan muncul di posisi No.10 beberapa kali.

Di Belgia, bagaimana pun, ia dan Walker jelas diminta untuk jauh lebih langsung, membuat overlapping dan lari-lari overlapping untuk melonggarkan ruang tim muda Brugge dan menggiring pemain-pemain mereka ke posisi yang tidak nyaman.

Penggunaan full-back oleh Guardiola memukau selama satu setengah musim terakhir karena ia mencoba untuk memaksimalkan ancaman timnya tanpa striker. dan itu menunjukkan bahwa baik Cancelo maupun Walker adalah pemain-pemain terjauh City yang maju untuk mendapat kesempatan mencetak gol.

Gol pembuka Cancelo adalah contoh sempurna dari kecerdasan dan fleksibilitas para pemainnya dalam formasi ini.

Phil Foden mengisi posisi 'false nine' City, tapi pemain internasional Inggris itu lebih mundur untuk berada di antara centre-back Ruben Dias dan Aymeric Laporte, mengulangi peran quarterback yang ia mainkan untuk Inggris selama jeda internasional baru-baru ini.

Dari posisi seperti itulah, ia memberi umpan untuk Cancelo dari jarak 40 yard di atas pertahanan Brugge, dengan mantan bek Juventus itu bisa melakukan finishing yang tepat.

Cancelo kini sudah mencetak dua gol dalam tiga pertandingan pembuka City di Liga Champions - sebanyak yang dia cetak dalam 30 penampilan pertamanya di kompetisi tersebut.

City ingin menyebarkan gol-gol mereka pada musim ini ketika Guardiola mengarahkan timnya untuk bisa mengatasi permainan tanpa nomor sembilan, dan gol Walker membuatnya menjadi pemain ke-15 yang mencetak gol pada musim 2021/22 dari hanya 13 pertandingan.

Gol Walker mirip dengan Cancelo karena ia berlari ke area penalti dari dalam, meski umpan terobosan Kevin De Bruyne ke arahnya jauh lebih mudah daripada Foden.

Dengan Ferran Torres - satu-satunya pemain di klub yang nyaman bermain sebagai striker ortodoks - berpotensi absen hingga tiga bulan karena cedera metatarsal, Foden bisa menjalani sebagian besar pekan-pekan mendatang dengan bermain di posisi 'false nine' itu.

Penekanan yang tinggi, permainan link-up, dan kemampuannya untuk bermain di setengah putaran membuat dia paling cocok untuk peran itu, dan dia memiliki kepercayaan diri dan kesadaran untuk turun di waktu yang tepat.

Guardiola senang dengan bagaimana masterplan-nya bekerja, dan memastikan untuk memberi tanda apresiasi atas peran Foden dalam gol pembuka Cancelo di detik-detik setelah bola bergulir melewati kaki Simon Mignolet.

"Kami menemukan banyak umpan bersama Phil," ujar Guardiola lagi. "Kami memiliki para pelari di belakang. Kami bisa mencetak lebih banyak gol. Kami memiliki banyak peluang. Kami semua senang dengan performa yang telah kami lakukan."

Satu-satunya hal yang hilang dari performa Foden adalah gol, tapi dia telah menunjukkan pada musim ini bahwa dirinya menawarkan ancaman dalam pertandingan-pertandingan besar.

Begitu juga dengan para full-back, ketika Cancelo dan Walker memainkan peran kunci dalam mengatasi ancaman City yang gagal tersingkir dari grup Liga Champions untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.

Iklan