Fred Manchester UnitedGetty

Bukan Lagi Bahan Tertawaan, Fred Sekarang Simbol Baru Manchester United

Setelah mencatatkan hasil yang jauh dari memuaskan hingga melahirkan keraguan yang berujung munculnya permintaan pergantian besar-besaran di semua level klub, angin segar sekarang menghampiri Old Trafford! 

Manchester United tengah menikmati kebangkitan mini berkat kemenangan manis atas Tottenham Hotspur dan Manchester City dan si Setan Merah sekarang melayang ke urutan lima klasemen sementara Liga Primer Inggris. 

Kebangkitan ini tentunya menjadi sebuah kabar bagus bagi pelatih Ole Gunnar Solskjaer yang sebelumnya banyak diragukan kemampuannya. 

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Di level pemain, mungkin tidak ada bintang yang merasa telah membersikan nama seperti Fred. Dalam waktu lebih dari sepekan, dia berhasil mengubah citra dari 'bahan tertawaan' menjadi pondasi dari meningkatnya kepercayaan diri tim. 

Didatangkan dari Shakhtar Donetsk seharga £50 juta pada 2018, pemain asal Brasil ini menjadi simbol kejatuhan tim. Pertama bersama Jose Mourinho dan sekarang Solksjaer. 

Berperan sebagai gelandang bertahan, Fred pada awalnya kesulitan menjadi pilar sebuah lini tengah yang membosankan. Dia dianggap terlalu lambat untuk sepakbola Inggris dan punya standar yang jauh di bawah tim sekelas United.

Mantan bek Arsenal Martin Keown tidak pernah bisa menahan diri untuk menyentil pemain si Setan Merah tersebut, seperti yang pernah diutarakannya pada Oktober lalu. 

"Mereka tidak punya kemampuan menguasai bola," kata Keown di BBC setelah United terjungkal di tangan Newcastle United. 

"Fred hampir selalu menjadi bahan tertawaan ketika mendapat bola."

"Saya tahu, menempel lawan adalah langkah bagus tetapi Anda juga harus bisa mengendalikan bola dan mengoper. Jika seorang gelandang tidak bisa melakukan itu maka sebuah tim tidak akan bisa menciptakan apapun."

Kutipan Fred - Manchester UnitedGoal

Tetapi Fred bersikap kalem, dia menolak memberi reaksi negatif terhadap komentar-komentar miring yang menghampiri. "Mereka berhak berbicara seperti itu, mereka telah memenangkan banyak gelar. Kami harus menutup mulut dan terus bekerja di atas lapangan," ujarnya pada Esporte TV mengomentari para pencela di dalam maupun luar Old Trafford. 

"Sejumlah kritikan memang tidak berguna, tetapi banyak yang bisa memberi saya pelajaran. Saya senang membaca apa yang dikatakan orang-orang tentang penampilan saya. Dengan demikian saya selalu bisa mencoba untuk menjadi lebih baik."

Terkait hal di atas, pemain Amerika Latin yang sering mendapat penilaian negatif ini berhasil bangkit dan itu terjadi seiring dengan sedikit perombakan taktikal Solskjaer. Setelah pulih dari cedera engkel yang membuatnya berada di sisi lapangan selama hampir satu bulan, Scott McTominay kembali masuk ke starting line-up bersama Fred di lini tengah persis saat menjamu Spurs.

Didukung bintang asal Skotlandia tersebut, Fred mendapat kemewahan ruang dan waktu untuk mengolah bola yang sebelumnya jarang dia nikmati sejak hijrah ke Old Trafford. Tak pelak Fred berhasil mendominasi lini tengah, mengendalikan jalannya pertandingan hingga Mourinho pulang dari Old Trafford dengan kekecewaan. 

Sebuah performa impresif dan beberapa hari kemudian Fred kembali menarik perhatian semua orang dengan mengamuk di Etihad Stadium, sebuah performa yang diwarnai perilaku negatif dari tribun fans tuan rumah termasuk tudingan pelecehan rasial. Tetapi Fred tidak terganggu, dia terus menjulang dan menjadi tulang punggung salah satu performa terbaik United dalam beberapa tahun ke belakang. Ya, si Setan Merah berhasil menjinakkan Kevin De Bruyne dan Rodri di lini tengah dan pasukan Solskjaer menutup laga dengan kemenangan 2-1. 

Fred Manchester United 2019-20GettyFred Manchester United City 071219Getty

"Tidak bisa dibantah, pemain terbaik pertandingan hari ini," kata Solskjer di hadapan reporter. 

"Fred memburu bola, dia bermain melawan Kevin De Bruyne, salah satu pemain terbaik i liga dan saya pikir penampilannya sempurna."

"Senang melihatnya seperti itu, para pemain layak menang. Scott dan Fred berhasil menjalin kerjasama yang hebat."

Dua kemenangan penting itu tentunya mengangkat semangat semua orang di Old Trafford. Meski demikian duel lawan Everton bisa dikatakan sebagai tes yang lebih baik dari kebangkitan United. Ini tipe pertandingan yang harus dimenangkan untuk memuluskan ambisi meraih satu tiket ke Liga Champions karena sebelumnya, justru pada duel-duel seperti ini yang sering memberikan luka. United terlalu sering kehilangan poin ketika berhadapan dengan tim-tim calon degradasi atau tim-tim papan tengah.

Di pertandingan nanti, Fred mungkin tidak akan banyak melihat celah yang bisa dimanfaatkan untuk menyerang balik karena Everton bisa dipastikan bakal lebih fokus ke pertahanan sendiri. 

Tantangan bagi Fred ke depan adalah memberi bukti jika penampilan topnya belakangan ini bukan kebetulan semata dan dia harus bisa memperlihatkan permainan apik secara konsisten. 

Duel lawan Everton yang sekarang ditangani oleh pelatih sementara Duncan Ferguson akan menjadi kunci bagi Fred dan McTominay di hadapan para pendukung di Old Trafford yang memiliki ekspektasi setingi langit. Fred pasti sangat termotivasi untuk menjaga reputasinya saat ini. Andai dia mampu memperlihatkan itu semua, maka bahan tertawaan akan berbalik mengarah kepada para peragu (baca: pencela). 

Iklan