Era Josep Maria Bartomeu di Barcelona telah berakhir. Meninggalkan sejumlah PR berat untuk penerusnya yang merupakan wajah lama di Catalan, Joan Laporta.
Transfer yang dilakukan Barca di bawah kepemimpinan Bartomeu sebagian besar tampaknya gagal, padahal mereka diboyong dengan harga yang sangat mahal.
Arthur Melo, Arda Turan, Lucas Digne, Yerry Mina, Paulinho, Jasper Cillessen hingga Ousmane Dembele menjadi beberapa nama yang tidak mampu memenuhi label harga mereka.
Memang, ada sosok Neymar atau Cesc Fabregas yang dikatakan sebagai pembelian tepat Blaugrana era Bartomeu, tetapi mereka lebih sering menghambur-hamburkan uang untuk pemain yang flop setelah berseragam Catalan.
Dan kini, setelah tim Catalan diambil alih oleh Laporta sebagai presiden mereka untuk kedua kalinya, kebijakan transfer klub lebih bijaksana.
Transfer gratis lebih sering dimanfaatkan oleh Blaugrana sejak tahun lalu, dan taktik itu masih berlanjut hingga musim panas ini.
Salah satunya adalah Franck Kessie. Gelandang tersebut dinilai menjadi salah satu pembelian paling penting Barca di musim panas ini. Bagaimana tidak? Seorang Kessie, pemain tengah dengan kualitas menyerang dan bertahan yang sama luar biasanya bisa didapatkan oleh Blaugrana secara gratis.
Pemain internasional Pantai Gading itu bergabung dengan Barca setelah kontraknya di AC Milan habis bulan Juni lalu.
Selama lima tahun bersama Milan, dengan dua musim pertamanya masih berstatus pemain pinjaman dari Atalanta, Kessie terus menjadi andalan lini tengah Rossoneri.
Getty ImagesIa juga menjadi sosok sentral strategi Stefano Pioli dalam membawa Milan meraih Scudetto Serie A untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun. Musim lalu, Kessi bermain dalam 39 pertandingan, membukukan tujuh gol dan satu asis di berbagai kompetisi.
Tangan dingin Pioli mampu mengeluarkan yang terbaik dari Kessie. Tetapi, kini ia tidak akan bekerja sama lagi dengan juru taktik asal Italia tersebut, dengan Xavi Hernandez adalah peracik strategi di klub barunya.
Dengan staminanya yang luar biasa, kekuatannya dalam mengamankan bola dan visi bermainnya, Kessie dianggap cocok dengan skema Tiki-Taka ala Xavi. Ia bisa memberikan tambahan kekuatan yang luar biasa untuk Tim Catalan.
Memang, gaya permainannya sekilas mirip dengan apa yang disukai Frenkie de Jong, yakni bermain lebih ke dalam, menjadi pemain pertama yang menerima umpan dari lini belakang, namun juga bisa menusuk ke kotak penalti. Tetapi, berdasarkan statistik, tingkat akurasi umpan Kessie lebih tinggi dibandingkan dengan pemain internasional Belanda tersebut.
Xavi tentu saja akan mengandalkan akurasi umpan pendek Kessie yang mencapai 92 persen musim lalu. Dengan sang manajer ingin memainkan sepakbola dari kaki ke kaki, dan dengan akurasi umpan eks Atalanta itu yang sangat tinggi, jelas skema sang manajer bisa berjalan dengan baik.
Meski begitu, Xavi tidak perlu khawatir jika ingin memainkan Kessie dan De Jong bersama-sama. Mantan pemain Ajax tersebut bisa saja memainkan gaya yang ia suka selama Kessie di sampingnya.
Dan jelas itu akan memberikan kebebasan bagi Kessie untuk semakin berkreasi. Kessie, yang sepertinya memiliki paru-paru lebih banyak dari pemain lain, akan dengan senang hati untuk naik-turun membantu serangan dan menjadi pemain pertama yang menahan serangan lawan.
GettyDia bisa menjadi poros serangan Tim Catalan, dan apabila dia sudah nyetel dengan pemain Barca lainnya, maka Kessie akan semakin memaksimalkan strategi tiki-taka Xavi.
Di sisi lain, pertahanan Kessie tak bisa dianggap sebelah mata. Kekuatan fisiknya dan pengambilan keputusannya yang tepat kerap kali membuat pertahanan Milan lebih aman. Dia sangat cerdik dalam melakukan pertahanan dan tidak terburu-buru. Bahkan ia bisa memilih untuk tidak langsung merebut bola kembali, melainkan menghalangi gerakan dan mengarahkan pemain lawan ke tempat yang menguntungkan dirinya sebelum menghajar lawannya.
Ketenangannya dalam bertahan akan membuat pekerjaan Busquets menjadi lebih mudah, dan pemain internasional Spanyol itu bisa sedikit lebih fokus untuk mengirimkan umpan-umpan untuk para penyerang Barca.
Selain itu, Kessie juga bisa menutup ruang yang ditinggalkan para pemain bertahan Barca yang ikut membantu penyerangan, khususnya bek sayap.
Jordi Alba dan Sergino Dest kerap membantu serangan Tim Catalan dari sisi sayap lewat akselerasi dan umpan tarik mereka. Tentu saja tugas itu berisiko meninggalkan lubang di area pertahanan mereka. Namun, kehadiran Kessie akan memberikan ketenangan bagi mereka.
Pemain berusia 25 tahun, yang pandai membaca permainan dan posisi rekan-rekannya, bisa dengan cepat mengisi ruang kosong yang ditinggalkan Alba atau Dest.
Jika Barca terkena serangan balik dari lawan, Kessie bisa diandalkan untuk menjadi pemain yang menahan upaya musuh tersebut, dan itu akan memberikan cukup waktu untuk rekan satu timnya mengisi tempat-tempat kosong di pertahanan.
Patut ditunggu bagaimana Xavi akan menerapkan strateginya dengan Kessie di dalamnya. Tapi, yang jelas sang gelandang memberikan kemungkinan yang tidak terbatas untuk Barca.
Baik dari sisi menyerang ataupun bertahan, Kessie lebih dari cukup untuk bisa dimaksimalkan oleh Blaugrana, itu pun jika dia diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.


