Football invented England cuju ChinaGetty / Goal composite

Football's Coming Home, Benarkah Inggris Yang Ciptakan Sepakbola?

Inggris tinggal satu langkah lagi dari sejarah: jadi juara Piala Eropa untuk pertama kalinya.

Optimisme publik Negeri Big Ben membuncah menyusul kelolosan skuad Tiga Singa ke final Euro 2020 usai menaklukkan Denmark 2-1 lewat perpanjangan waktu di babak empat besar.

Seiring kegemilangan Raheem Sterling dkk., semakin heboh pula gema jargon "Football's Coming Home" atau "It's Coming Home".

Anda mungkin berkali-kali mendengarnya, namun apa makna sebenarnya dari kalimat itu?

Tiga kata tersebut merupakan refrain dari lagu yang digubah pada 1996, dengan judul ‘Three Lions’, dirilis oleh komedian David Baddiel dan Frank SKinner, dan band asal Liverpool - Lightning Seeds.

Lagu itu dirilis 30 tahun setelah Inggris juara di Piala Dunia 1966 dan beberapa bulan sebelum mereka menjadi tuan rumah Euro 1996. Dengan judul ‘Three Lions’, titel lagu itu memang sama dengan julukan timnas Inggris.

Refrain ikonik itu memiliki arti harfiah bahwa sepakbola kembali ke Inggris, di mana permainan itu ditemukan. Sebagai dampaknya, jika mereka memenangkan sebuah kejuaraan, trofi akan kembali ke tempat kelahirannya yang sakral.

England fans Wembley Euro 2020Getty Images

Pertanyaannya sekarang, benarkah Inggris negara pencipta "the beautiful game"?

Asal muasal sepakbola sejatinya masih jadi perdebatan hingga kini. Konon, bentuk terawal olahraga ini adalah 'cuju' yang dimainkan di Tiongkok di era kekuasaan Dinasti Han dari 206 SM hingga 220 M.

'Cuju' berarti 'tendang bola' dan tujuan permainan ini adalah menendang bola ke dalam gawang. Persis seperti sepakbola era modern, cuju juga melarang penggunaan tangan dalam permainan.

Sementara, pada zaman Yunani kuno olahraga serupa sepakbola dikenal sebagai 'episkyros' yang bermakna 'bola umum', melibatkan dua tim berisi sejumlah pemain yang memperebutkan satu bola. Bedanya, 'episkyros' memperbolehkan pemain memakai tangan dan tidak jarang permainan ini berlangsung keras.

Terlepas dari kesimpangsiuran perihal asal sepakbola, Inggris layak mendapatkan kredit sebagai peletak dasar regulasi baku permainan terpopuler sejagat. Peraturan ini pertama kali ditetapkan oleh Football Association (FA) pada 1863.

Sebelumnya sepakbola sudah jamak dimainkan di Inggris. Namun, tanpa aturan yang berlaku universal, gim kerap kali dilakoni secara serampangan. Kala itu lain tempat, lain pula regulasinya. Aturan Cambridge misalnya, berbeda dengan aturan Sheffield. Tak heran kalau banyak muncul ketidaksepahaman dan kebingungan di antara pemain.

Football English FA minute book 19th century 1863Getty

Mustahil mengemukakan satu individu yang layak disebut inventor sepakbola, tetapi sosok bernama Ebenezer Morley kerap dijuluki Bapak FA alias PSSI-nya Inggris. Ia berjasa mencetuskan pertemuan historis yang melibatkan 12 klub pada 26 Oktober 1863 untuk meratifikasi peraturan sepakbola yang berlaku umum.

Meski terus mengalami perkembangan dari masa ke masa, termasuk salah satu yang paling baru pemakaian VAR, pada dasarnya regulasi sepakbola masih tetap mempertahankan konstitusi dan tujuan yang disepakati pada waktu itu.

Sebagaimana diketahui, sepakbola secara global kini berada di bawah naungan FIFA, yang pertama didirikan pada 1904, 41 tahun setelah FA.

IFAB (International Football Association Board) adalah 'penjaga' Laws of the Game dan dijalankan oleh FIFA serta empat asosiasi sepakbola Britania Raya (Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara).

Jadi, walaupun bukan penemu "asli" sepakbola, mesti diakui Inggris berperan besar menciptakan suatu standar aturan yang membuat permainan ini dapat dinikmati semua orang di seluruh dunia.

Lantas, apakah malam ini "Football's Coming Home" akan terwujud? Kita nantikan!

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0