The Architect, begitu dia disebut. Sosok yang satu ini telah dikenal luas sebagai salah satu ikon sepakbola di abad ke-21. Ya siapa lagi kalau bukan Andrea Pirlo.
Perannya sebagai jenderal lapangan tengah tak pernah tergantikan di setiap klub yang dia bela, bahkan di tim nasional Italia -- meski pun penampilannya di Inter Milan tak terlalu membekas.
Visi bermain, olah bola di atas rata-rata, akurasi umpan, eksekusi bola mati dan yang tak kalah penting adalah ketenangannya saat berada di lapangan, baik saat dengan atau tanpa bola.
Ketenangan yang dirinya miliki sepertinya juga tidak hanya ia tunjukkan di dalam lapangan, tapi juga di luar lapangan, dengan Pirlo kerap kali terlihat lebih santai dan kalem dibanding rekan-rekan satu timnya selama bermain.
Karakternya tersebut jelas tak lepas dari lingkungannya sejak kecil, di mana ia lahir dan besar di Flero, salah satu komune di provinsi Brescia, Italia.
Pirlo dan Flero
Andrea Pirlo lahir pada 19 Mei 1979 di Flero dari pasangan Luigi Pirlo dan Livia Gatta. Dia memiliki satu saudara laki-laki Iva dan saudara perempuan bernama Silvia.
Dia berasal dari latar belakang keluarga yang kaya, dengan ayahnya, Luigi, adalah seorang pebisnis andal dan mendirikan perusahaan logam bernama Elg Steel di Brescia pada 1982.
Dan dapat dipahami bahwa darah bisnis mengalir dalam tubuh Pirlo. Dia pun juga terjun ke dunia bisnis untuk mengikuyi jejak sang ayah.
-Tetapi, mari kita bahas satu per satu, mulai dari karier sepakbolanya.
Pirlo kecil memang sudah gemar bermain bola di lingkungan masa kecilnya. Dia pun akhirnya bergabung dengan klub lokal Voluntas Brescia.
Di turnamen Dana Cup pada 1992, Pirlo mampu menarik perhatian sepakbola Italia di usianya yang baru 13 tahun. Kala itu, timnya mampu menembus sampai semi-final, dan meskipun ia gagal menjuarai kompetisi tersebut, Brescia memutuskan untuk membinanya di akademi mereka pada 1994.
Tak butuh waktu lama bagi Pirlo untuk menembus tim utama Brescia, di mana ia melakoni debutnya di Serie A pada Mei 1995 saat berhadapan dengan Reggiana, sayangnya Brescia harus terdegradasi ke Serie B setelah mengakhiri musim 1994/95 sebagai juru kunci.
Namun, dua musim kemudian, Pirlo berhasil membawa Brescia kembali ke Serie A setelah menjuarai Serie B 1996/97. Dan satu tahun kemudian ia diboyong oleh raksasa Italia Inter Milan, sebelum bermain untuk tim-tim seperti Reggina, AC Milan, Juventus dan New York City FC sampai ia gantung sepatu pada Januari 2018.
Grazia Neri / CorrespondenteJejak Pirlo di Brescia sangat membekas setelah ia mempersembahkan dua gelar buat klub masa kecilnya, yakni masing-masing satu trofi Italienischer Zweitligameister dan Viareggio.
Namanya semakin di elu-elukan ketika ia berhasil membantu Italia menjuarai Euro U-21 pada 2000, di mana Pirlo juga menyabet gelar sebagai top skor dengan tiga golnya.
Terlebih lagi saat Italia sukses membawa pulang gelar Piala Dunia 2006, poster dukungan dan bendera bergambar Pirlo terbentang di berbagai sudut kota di Brescia, khususnya di Flero.
Bergeser ke kisahnya di luar lapangan, khususnya dalam segi bisnis. Pirlo adalah sosok yang tenang dan pandai memanajemen segala sesuatu dalam kehidupannya.
Jelas ada faktor dari kedua orang tuanya yang berkecimpung di dunia bisnis. Dan Pirlo juga sangat tertarik dengan hal itu. Pria berambut gondrong itu juga terlibat dalam bisnis ayahnya di Elg Steel hingga saat ini.
Tetapi, Pirlo juga memiliki bisnis sendiri, yakni kebun dan kilang anggur yang bernama Pratum Coller. Perusahaan anggur itu ia dirikan pada 2007 saat ia masih bermain untuk AC Milan.
Wine IdolsTak heran jika ia memiliki bisnis anggur -- sama seperti Andres Iniesta -- karena Pirlo telah lama dikenal sebagai penikmat anggur. Bahkan, Pirlo kecil telah sangat akrab dengan kebun anggur milik neneknya.
Dia pun akhirnya membeli sebidang tanah di Brescia, di dekat tempat kelahiran ayahnya dan kini Pirlo telah memiliki ladang anggur seluas 15 hektar yang bisa menghasilkan 25 ribu hingga 35 ribu botol wine per tahunnya.
Selain itu, Pirlo juga memiliki bisnis di bidang properti. Ia dilaporkan memiliki sejumlah komplek perumahan di Brescia, Villa di Forte dei Marmi hingga beberapa apartemen di kota Milan.
Flero dan sepakbola
Praktis, di Flero tidak ada klub sepakbola yang cukup terkenal, mengingat Flero merupakan komune yang berada di provinsi Brescia dan masyarakat di sana lebih memilih untuk langsung menunjukkan anaknya ke klub Brescia.
Tetapi, selain klub masa kecil Pirlo, Voluntas Brescia -- itu pun tidak bertempat di Flero -- komune itu tetap memiliki klub sepakbola.
US Flero merupakan salah satu klub sepakbola amatir yang cukup terkenal di Flero. Klub tersebut didirikan pada 2010 dan hingga kini masih eksis di Brescia, dengan mereka juga fokus pada pembinaan para pemain muda.
Bagaimana cara ke sana dan di mana tempat menginap
Melihat dari Traveloka dan Tiket.com ada beberapa opsi yang bisa membawa Anda menuju ke Flero Italia. Tapi, tidak ada penerbangan yang bisa membawa Anda langsung menuju ke komune di Brescia tersebut.
Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir. Anda bisa memesan tiket penerbangan menuju ke Milan terlebih dahulu dengan titik awal penerbangan Anda dari bandara internasional Soekarno-Hatta Jakarta. Dari sana, ada beberapa opsi maskapai seperti Korean Air, Etihad, Qatar Airways, KLM dan Lufthansa.
Tidak ada penerbangan langsung menuju ke Milan, tetapi pemberhentian di Seoul (KOR) Doha (QA), Istanbul (TA), Abu Dhabi (EA) atau Singapore (SIN) akan memberi Anda kesempatan untuk bersantai atau mungkin berbelanja.
Setelah tiba di Milan, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Flero dengan menggunakan kereta yang akan memakan waktu satu sampai dua jam setengah.
Untuk kepulangan kembali ke Indonesia, Anda bisa kembali menggunakan kereta untuk menuju Milan dan melanjutkan perjalanan ke Indonesia menggunakan pesawat.
Jadi, masalah transportasi sudah terselesaikan, namun bagaimana dengan akomodasi penginapan? Tenang, di Traveloka dan Tiket.com Anda juga bisa memesan hotel. Tetapi, dengan ketenangan di kota Flero, sangat sulit untuk menemukan hotel atau penginapan di sana.
Meski begitu Anda tidak perlu khawatir. Anda bisa memesan penginapan di Brescia atau di dekat Flero. Di sana terdapat hotel untuk semua segmen, dengan Anda bisa menginap di hotel bintang satu untuk menekan pengeluaran atau bahkan menginap di hotel bintang lima.
Dan jika Anda ingin mengunjungi Flero, Anda tidak akan kesulitan karena Anda bisa menggunakan transportasi umum yang hanya memakan waktu 10-15 menit untuk menuju ke Flero.
Apalagi yang bisa dikunjungi
Mengingat Flero adalah tempat yang cukup tenang. Anda pasti tidak akan melihat begitu banyak wisatawan yang datang ke sana. Oleh karena itu, Anda bisa dengan bebas untuk mengunjungi beberapa tempat di sana tanpa harus terganggu oleh keramaian.
Salah satu tempat yang menarik yang bisa Anda kunjungi adalah Gereja Saint Paul's, yang merupakan gereja tertua di Flero. Anda bisa memanfaatkan tempat tersebut untuk berfoto atau bersantai. Dan jika tujuan Anda untuk healing atau mencari ketenangan, Flero akan sangat cocok bagi Anda yang ingin merilekskan pikiran.
Anda bisa mengunjungi beberapa tempat di sudut-sudut komune Flero, seperti menikmati kebun anggur yang ada di sana.
Selain itu, di sana juga ada tempat makan yang cukup populer, yakni Lady vaniglia & Miss Cioccolato. Di sana Anda bisa merasakan kenikmatan es krim yang sangat lekat dengan Flero, salah satunya adalah rasa anggur.
Jika Anda tidak ingin pergi terlalu jauh dari hotel yang Anda pilih di Brescia, Anda juga bisa menyempatkan waktu untuk mengunjungi beberapa tempat populer di sana.
Anda bisa mengunjungi Cattedrale di Santa Maria Assunta, yang merupakan salah satu gereja dengan bangunan klasik. Sebagian besar tempat populer di Brescia pasti bernuansa bangunan klasik, misalnya Castello di Brescia, Pallazo della Loggia atau Piazza Paolo VI.
Atau jika Anda ingin menyaksikan keindahan kota Bresica dari dataran tinggi, Tomba del Cane akan sangat cocok. Apalagi jika Anda mengunjunginya di malam hari, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan malam Brescia dengan gemerlap lampu yang sangat apik.
