Gianni Infantino FIFA UEFAGetty

FIFA Pertimbangkan Gelar Piala Dunia Dua Tahun Sekali

FIFA akan menginvestigasi kemungkinan menggelar Piala Dunia dua tahun sekali alih-alih empat, baik bagi kompetisi pria maupun wanita.

Badan sepakbola dunia itu akan melangsungkan studi kelayakan untuk mengetahui akibat dari keputusan tersebut setelah proposal diajukan oleh Federasi Sepakbola Arab Saudi (SAFF) di kongres tahunan.

Piala Dunia pria teranyar akan digelar di Qatar di akhir tahun 2022, diikuti Australia/New Zealand 2023 delapan bulan kemudian bagi turnamen wanita, namun perombakan dalam bentuk apa pun akan menimbulkan perubahan di tubuh turnamen klub dan turnamen antar negara, seperti Piala Eropa dan Copa America.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

"Kami percaya masa depan sepakbola berada di titik kritis," ujar Presiden SAFF Yasser Al-Misehal saat mempresentasikan proposalnya.

"Permasalahan di dunia sepakbola kini semakin diperparah oleh adanya pandemi."

"Penting untuk meninjau ulang struktur sepakbola secara global, termasuk apakah siklus empat tahunan seperti sekarang masih menjadi langkah optimal bagi sepakbola dari perspektif kompetisi dan komersil, juga perkembangan sepakbola secara menyeluruh."

"Menggelar lebih sedikit laga tim nasional namun yang lebih berarti, berpotensi menyelesaikan kekhawatiran menyoal kesejahteraan pemain sembari memperkuat nilai dan manfaat kompetisi tersebut."

Mengubah sistem dan format yang sudah ada kemungkinan besar akan membutuhkan waktu lama, dengan FIFA tidak menentukan batas akhir studi kelayakan yang mereka laksanakan.

Presiden Gianni Infantino, saat kongres, mengindikasikan bahwa investigasi apa pun tidak akan dilakukan dengan terburu-buru: "Kami harus melakukan studi ini dengan pikiran terbuka namun kami tidak akan mengambil keputusan yang bisa membahayakan apa yang sudah kami lakukan. Kami sadar akan nilai Piala Dunia, percayalah."

"Saya ingin diskusi ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas, tentang jadwal laga internasional. Apakah kami yakin bahwa memainkan laga kualifikasi [sepanjang tahun] merupakan langkah yang tepat padahal kami tahu bahwa fans menginginkan laga yang lebih berarti?"

"Semua faktor ini harus dipertimbangkan. Namun kami akan memprioritaskan elemen olahraga, bukan elemen komersil."

Iklan