"FIFA Selalu Menentang Kami!" - Luis Suarez Kesal Usai Uruguay Tersingkir Dari Piala Dunia 2022

• Uruguay tersingkir di fase grup Piala Dunia 2022
• Suarez mengecam keputusan wasit
• Mengklaim FIFA "selalu menentang Uruguay"

APA YANG TERJADI? Suarez memberikan kritik pedas terhadap keputusan wasit yang memberikan penalti untuk Ghana tetapi tidak memberikan hadiah penalti kepada timnya ketika Darwin Nunez dilanggar di babak kedua. Striker veteran itu kemudian bahkan menyasar ke FIFA, mengklaim bahwa mereka mengambil keuntungan atas Uruguay karena kurangnya 'kekuatan'.

APA YANG DIKATAKAN: "Penalti Josema [Gimenez] merugikan kami karena bisa kebobolan dan begitu pula yang diberikan kepada Darwin," tegas Suarez. "Orang-orang di FIFA dan komite wasit harus memberikan penjelasan tentang apa yang mendasari keputusan mereka untuk memberikan hukuman luar biasa yang diberikan dan kami tidak mendapatkan dua [penalti] hari ini."

"Itu bukan alasan, tapi kami juga harus menanggapi kurangnya kekuatan itu. Setelah pertandingan saya ingin melihat anak-anak saya dan orang-orang FIFA mengatakan tidak, ketika seorang pemain Prancis bersama anak-anaknya di bangku cadangan. Sepertinya Uruguay harus memiliki kekuatan lebih, FIFA selalu menentang Uruguay."

GAMBARAN UMUM: Keluhan Suarez keluar setelah beberapa keputusan wasit yang tidak memuaskan baginya . Meski pun Celeste mampu mengalahkan Ghana 2-0, gol kemenangan Hwang Hee-chan di laga Korea Selatan melawan Portugal membuat Taeguk Warriors melaju ke babak 16 besar dengan keunggulan selisih gol, membuat Suarez dkk tampak putus asa baik di dalam dan di luar lapangan.

DALAM FOTO:

Getty Images

Getty Images

Getty Images

TAHUKAH ANDA? Suarez adalah satu-satunya pemain di starting line-up untuk Uruguay saat menghadapi Ghana yang juga menjadi starter di perempat-final Piala Dunia 2010 ketika menghadapi tim yang sama. Kala itu, ia mendapat kartu merah karena handball yang disengaja.

APA SELANJUTNYA UNTUK SUAREZ? Pada usia 35 tahun, Qatar 2022 mungkin akan menjadi Piala Dunia terakhir Suarez, berakhir dengan kekecewaan pahit yang dilambangkan dengan air mata sang striker pada peluit akhir.