Mantan presiden FIFA Sepp Blatter dan wakil presiden Michel Platini dinyatakan tidak bersalah atas kasus dugaan korupsi oleh pengadilan Swiss.
Keduanya, yang dilarang beraktivitas dalam dunia sepakbola selama enam tahun setelah kasus korupsi yang melanda FIFA pada 2015, dulu didakwa atas sejumlah 2 juta franc Swiss yang diberikan oleh Blatter kepada Platini.
Jaksa mengklaim jumlah itu tidak sepatutnya diterima oleh Platini, meski keduanya sempat berkilah bahwa kesepakatan uang itu dilakukan tidak ada kaitannya dengan korupsi.
Apa kata mereka?
Berbicara setelah putusan itu, Platini - yang telah lama menyatakan bahwa hukuman yang diterimanya adalah bentuk sabotase peluang dirinya untuk menggantikan Blatter sebagai presiden FIFA - bersumpah bahwa ia akan terus berusaha membersihkan namanya.
"Biarkan mereka memperhitungkan saya, kita akan bertemu lagi," katanya. "Karena saya tidak akan menyerah dan saya akan terus mencari kebenaran."
Apa artinya ini bagi Blatter dan Platini dalam sepakbola?
Larangan beraktivitas dalam sepakbola - total delapan tahun sejak 2015 yang dikurangi dengan banding menjadi enam tahun pada 2016 - berakhir tahun lalu, meski pun Blatter terkena sanksi tambahan atas tuduhan yang berbeda berkaitan dengan eks sekretaris FIFA Jerome Valcke.
Tidak mungkin kedua tokoh tersebut akan kembali ke sepakbola pada tingkat jabatan yang pernah mereka pegang, dengan penerus Blatter, Gianni Infantino bertugas menggantikannya sejak Piala Dunia 2018 dan siap untuk meneruskan kepemimpinannya ke Piala Dunia 2022 di Qatar meski diwarnai sejumlah kontroversi.
Platini, yang pernah dianggap sebagai calon penerus Blatter dan statusnya sebagai legenda sepakbola yang memenangkan Ballon d'Or, bisa saja kembali memasuki ranah yang sama meski tujuannya saat ini adalah terlebih dahulu membersihkan namanya.