Felda United, Malaysia Cup, 15102017FELDA UNITED FC Facebook

Felda United Didegradasikan Dari Kasta Tertinggi Malaysia


OLEH    ERIC NOVEANTO      Ikuti di twitter

Gelaran Liga Super Malaysia (MSL) musim depan dipastikan tanpa Felda United yang harus menerima keputusan untuk turun kasta ke divisi setingkat yang lebih rendah.

Langkah tegas ini diambil oleh Football Malaysia Limited Liability Partnership (FMLLP) selaku operator kompetisi yang dibentuk pada 2015 lalu, yang menilai bahwa Felda United tak memenuhi syarat kelulusan lisensi untuk berpartisipasi di MSL.

Indonesia, Malaysia & Ranking FIFA Zona ASEAN

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Keputusan degradasi klub yang sempat mewakili Malaysia di ajang Piala AFC tahun ini tersebut disampaikan langsung oleh pimpinan eksekutif FMLLP, Kevin Ramalingam, Senin (4/12).

"Masalah ini sudah dipertimbangkan sangat serius dan anggota dewan FMLLP memutuskan tak memberi izin bagi pasukan Felda United untuk beraksi dalam MSL 2018 karena tak memenuhi syarat lisensi," ungkap Ramalingam seperti dilansir Astro Awani.

Felda United menjadi klub kedua yang diputuskan turun kasta, setelah sebelumnya ada mantan skuat arahan Rahmad Darmawan, T-Team FC, yang baru-baru ini berganti nama menjadi Terengganu II. Namun kasusnya berbeda, Terengganu II memohon untuk menjadi tim pelapis untuk rival sedaerah mereka, Terengganu FA.

Felda United's Tun Abdul Razak Stadium 2016Wikipedia

"Terengganu II juga terpaksa diturunkan karena permohonan mereka yang ingin merestrukturisasi pasukan mereka menjadi hanya sekadar tim pelapis [Terengganu FA]," lanjut Ramalingam.

Felda United sebenarnya merupakan salah satu klub yang memiliki prospek cerah lantaran sejak berdiri pada 2007 lalu, dengan latar belakang profesional yang didukung oleh sebuah perusahaan pemerintah Malaysia di bidang pengembangan tanah. Runner-up MSL tahun lalu itu bahkan memiliki stadion privat modern berkapasitas 25,000 kursi, bernama Tun Abdul Razak di Jengka, Pahang.

Hanya saja, Ramalingam mengingatkan bahwa keputusan tegas yang diambil bukan semata karena didasari rasa ingin menghancurkan sebuah klub, namun bertujuan untuk mengangkat kembali kualitas sepakbola Malaysia dan memberi pembelajaran bagi klub-klub lain betapa pentingnya soal lisensi.

"Sekadar mencoba [mendapat lisensi] dan sudah mencoba adalah dua hal yang jauh berbeda. Saya rasa semua pasukan sudah mencoba dengan segala upaya mereka dan jika kita memberi lisensi dengan hanya dasar percobaan, maka sepakbola kita tak akan maju," tegasnya.

"Saya rasa memang sudah saatnya kita mengambil langkah serius soal masalah ini. Jika sekadar pengurangan poin dan pencegahan transfer musim lalu [bagi beberapa klub] masih tak membuat mereka berbenah, maka cara ini [pendegradasian] perlu dilakukan."

Iklan