Fortuna Sittard women compositeFortuna Sittard

Temui Kapten 'Luar Biasa' Tim Nasional Wanita Afghanistan & Klub Belanda 'Idealnya'

Banyak pesepakbola mungkin menggambarkan karier mereka sebagai "rollercoaster emosional" - tapi mungkin tidak seperti Farkhunda Muhtaj.

Lagi pula, mewakili dan menjadi kapten timnas wanita Afghanistan lebih dari sekadar melangkah ke lapangan dan mencoba memenangkan pertandingan sepakbola.

Pada musim panas 2021, Muhtaj berbicara dengan Federasi Sepak Bola Afghanistan tentang berkompetisi dalam kampanye Kualifikasi Piala Dunia Wanita untuk kali pertama.

Namun, dengan ancaman Taliban yang mengambil alih negara, pembicaraan itu dengan cepat berubah.

“Mereka menelepon saya–sangat ketakutan, tentu saja–mengatakan, 'Kami membutuhkan Anda untuk membantu mengevakuasi tim nasional. Apa yang dapat Anda lakukan untuk mendukung kami semua?'” ucap Muhtaj kepada GOAL, yang keluarganya melarikan diri dari Perang Saudara Afghanistan pada awal abad ini dan tinggal di Kanada sejak itu.

“Jelas, itu mengejutkan saya, untuk semua warga Afghanistan dan seluruh dunia betapa cepatnya peristiwa itu terjadi."

“Tetapi ketika saya menerima telepon itu, saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa, bagaimana melakukannya dan prosedur apa yang akan saya ambil."

“Tapi satu hal yang saya tahu adalah Anda harus bertindak ketika seseorang meminta bantuan Anda di saat yang sangat sulit. Tidak ada waktu untuk menangis atau menyesali situasi. Anda hanya harus aktif mencari solusi.”

Setelah “sebulan di neraka”, Muhtaj telah membantu membawa pemain dari berbagai timnas ke tempat yang aman di Portugal.

“Sayangnya, kami tidak bisa berlatih sebagai tim seperti dulu,” tutur Muhtaj.

“Sekarang, mereka tersebar di seluruh Portugal, berlatih dengan klub masing-masing."

“Saya membantu orang tua mereka perlahan-lahan mencari pekerjaan juga. Tapi tentu saja sangat sulit, tidak memiliki akses anggaran untuk dapat melakukan semua ini."

“Juga sulit bagi mereka untuk belajar bahasa yang benar-benar baru dan kemudian mempelajarinya dengan cukup baik untuk dapat berprestasi di sekolah atau bekerja. Ini adalah jenis kesulitan yang sedang kami tangani saat ini."

“Meski demikian, seluruh proses telah menjadi berkah yang luar biasa dan saya sangat beruntung bahwa kami dapat melewatinya dan sekarang mereka memiliki masa depan yang lebih baik.”

Dengan prioritas tugas ini, Muhtaj meninggalkan kontrak mengajarnya di Kanada, dia meninggalkan tim sepak bolanya, dan dia meninggalkan peran kepelatihannya.

Tapi beberapa bulan kemudian, dia kembali bermain di klub yang dia gambarkan sebagai tempat "ideal" untuknya, tidak hanya untuk ambisinya di lapangan tapi juga nilai-nilai di luar lapangan.

Mengingat ceritanya, cukup pujian untuk diberikan kepada Fortuna Sittard, klub asal Belanda yang berpartisipasi di Eredivisie wanita untuk kali pertama pada 2022.

Fortuna sejatinya sudah pernah ada di Liga Belanda wanita, tapi masalah keuangan membuatnya hanya bertahan selama tiga bulan.

Bo Breukers, kepala klub wanita, sebenarnya adalah pemain di akademi saat itu, namun ia masih mengungkapkan penyesalan atas apa yang terjadi hampir 10 tahun lalu, meski dia tidak terlibat.

Saat pemilik baru, Isitan Gun, masuk pada 2016, salah satu pengamatan pertamanya adalah minimnya tim putri. "Satu hal yang hilang," katanya.

Ketika perusahaan periklanan yang berbasis di Amsterdam, Azerion, menjadi pemegang saham minoritas tahun lalu, mereka ingin mengisi kekosongan yang sama.

Dengan klub memenangkan promosi ke Eredivisie putra dan kembali ke keadaan keuangan yang "sehat", Fortuna mulai mengerjakan rencana yang diharapkan Breukers, yang "tidak bisa ditolak oleh federasi".

Saat proyek ini pertama kali diajukan ke Muhtaj, ia mengaku tidak tahu banyak tentang klub tersebut. Tapi setelah belajar lebih banyak, ia menyadari bahwa di situlah dia ingin berada.

“Menempatkan pria dan wanita di halaman yang sama, menghormati mereka dengan cara yang sama, itu sangat penting bagi kami,” kata Breukers kepada GOAL.

“Kami menunjukkannya sebagai klub. Kami memiliki semua fasilitas yang sama untuk tim pria kami seperti untuk tim wanita kami. Kami menggunakan ruang ganti yang sama. Kami menggunakan bus yang sama. Hanya hal-hal kecil, tapi kami memiliki semua fasilitas yang sama untuk tim wanita kami seperti yang didapat tim pria kami."

“Saya pikir itu sudah menjadi langkah besar karena bahkan di klub besar di Belanda–dan juga di negara lain–Anda tidak melihat ini. Anda selalu melihat perbedaan antara apa yang pria dapatkan dan apa yang wanita dapatkan."

"Itu langkah ke arah yang benar, menurut saya. Dengan ini, kami bekerja untuk menunjukkannya ke klub lain, perusahaan lain, negara lain," imbuhnya.

Bo Breukers Fortuna Sittard Women quote 4:5Fortuna Sittard/GOAL

Breukers juga meyakini bahwa cara Muhtaj membantu rekan senegaranya dapat menambah impak sosial klub.

“Farkhunda bisa menjadi sosok yang sangat penting dalam hal itu,” ujar Breukers.

“Selain kualitas yang dia miliki di lapangan–karena dia juga pemain sepakbola yang hebat–apa yang dia lakukan [untuk negaranya] luar biasa," kata dia.

"Kami ingin membantunya dalam apa yang dia lakukan, tapi kami juga ingin [dia berkontribusi] dalam proyek kami sendiri dan cara kami sendiri untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik," tambahnya.

Pemain asal Afghanistan itu juga merupakan bagian dari kelompok pemain yang menarik, yang tentu saja memiliki keinginan membara untuk membuat pernyataan besar dengan eksploitasi di lapangan – dan mereka memiliki setiap kesempatan untuk melakukan hal itu. Apalagi, ini bukan klub yang kurang ambisi.

Pada Mei lalu, Fortuna membuat orang-orang di Belanda–dan sekitarnya–duduk dan memperhatikan dengan mengumumkan perekrutan Tessa Wullaert, finalis Liga Champions dua kali dan pencetak gol terbanyak Belgia sepanjang masa.

"Pelatih, dia pergi ke tempat tinggal saya, yang rasanya seperti usaha besar karena itu membutuhkan dua setengah jam perjalanan, jadi saya sangat menghargai itu dan kami berbicara dengan baik," Kapten tim, Wullaert, mengatakan kepada GOAL.

Lingkungan profesional dan kedekatan dengan rumah membuat mantan penyerang Manchester City itu sangat tertarik untuk bergabung dengan klub. Sementara dukungan datang dari usahanya di luar lapangan–GRLPWR, yang menawarkan kamp sepakbola untuk gadis-gadis muda di Belgia–adalah faktor lainnya. Ia optimistis bahwa Fortuna bisa sukses dalam tujuannya juga.

Tessa Wullaert Fortuna Sittard quote 4:5Fortuna Sittard/GOAL

“Saya pikir itu adalah mentalitasnya,” ucap Wullaert.

“Kami memiliki orang-orang di staf kami dan di seluruh klub yang ingin membiarkan proyek ini berhasil dan ingin berinvestasi dalam proyek tersebut."

“Kami memiliki sponsor yang baik, mereka bahkan datang ke pertandingan kami. Bagi saya, itu sangat penting. Saya rasa saya belum pernah melihat sponsor menggandrungi pertandingan wanita sebanyak itu."

"Itu pertanda bahwa mereka benar-benar berada di belakang kami dan mereka juga ingin mendukung kami dan kemudian membantu kami. Saya pikir itu sangat penting," pungkasnya.

Sementara kepala klub Breukers mengakui bahwa perekrutan Wullert adalah momen yang baik untuknya dan klub.

“Setelah kesepakatan dengan liga menjadi berita, ada beberapa pemain dan nama besar, terutama di sepakbola Belanda, yang mengatakan bahwa kami hanya akan berkutat di papan bawah dan menjadi peserta sebagai kebutuhan sosial, tapi tidak membuat liga lebih profesional atau lebih baik."

“Tentu saja, kami tahu apa yang ingin kami lakukan dan bagaimana bisnisnya dan apa kemungkinannya, ttapi saya pikir ketika Anda dapat menunjukkannya, Anda mendatangkan Tessa (Wullaert), tim lain seperti, 'Oh, sial, benar-benar ada sesuatu yang terjadi di Fortuna Sittard dan mereka benar-benar menganggapnya serius di sana.'," imbuhnya.

Dengan pemain seperti Wullaert yang dan kombinasi bersama beberapa pemain muda paling menarik dari Belgia dan Belanda, ini adalah skuat yang juga menarik perhatian.

Dalam pertandingan debut di Eredivisie, Fortuna dikalahkan Ajax 4-0, tapi penampilan mereka menunjukkan sepakbola yang ingin mereka mainkan. Sementara pada Oktober lalu, dalam laga Eredivisie keempat, Fortuna mengubah janji itu menjadi hasil yang besar – kemenangan 2-0 atas PSV!

“Luar biasa,” kata Muhtaj, yang mengingat lagi momen laga tersebut.

"Itu menunjukkan sejak awal bahwa kami mampu mengalahkan klub-klub top dan kami mampu berjuang untuk mendapatkan tempat menuju puncak klasemen," tambahnya.

Target Fortuna untuk beberapa musim awal terutama tentang "perkembangan" daripada hasil besar, meskipun klub ingin berada di paruh atas klasemen bersama tim terbaik Belanda.

“Mulai musim ketiga, keempat, dan kelima, kami benar-benar akan memantau hasilnya,” kata Breukers.

“Pada akhirnya, kami ingin menjadi juara Belanda dan bermain di Liga Champions. Bukannya kami mengatakan, 'Oke, di tahun ketiga atau tahun keempat, kami harus berada di sana.' Tapi bukan berarti kami ingin menunggu 10 tahun untuk sampai ke sana," tambahnya.

Lalu ada sisi sosial. Fortuna tidak hanya menargetkan kesuksesan di bidang olahraga. Mereka ingin membuat dampak yang melampaui permainan – yang diwujudkan oleh pemain seperti Muhtaj dan Wullaert, yang sudah membuktikan kekuatan mereka untuk kebaikan.

“Jika Anda melihat provinsi kami, Limburg, secara harfiah tidak ada klub yang memainkan sepakbola profesional di sini,” ujar Breukers.

“Untuk gadis-gadis muda yang tinggal di sini dan yang berasal dari Sittard dan provinsi kami, daerah kami, di masa lalu mereka harus pergi ke utara Belanda atau ke Belgia atau Jerman."

“Sekarang, mereka bisa tinggal di sini dan memiliki kemungkinan atau impian untuk menjadi pesepakbola profesional di daerah mereka sendiri.

"Itu adalah salah satu alasan utama [untuk proyek ini] dan mengapa kami pikir kami dapat membuat perbedaan," pungkasnya.

Menawarkan lebih banyak wanita muda di area tersebut kesempatan untuk menjadi sepakbola profesional hanyalah salah satu proyek yang terus dikerjakan dan ditingkatkan oleh klub yang baru berkiprah, tapi hal itu tentu menjanjikan impak besar yang melampaui seluruh wilayah, negara, dan jalan.

Iklan
0