Penggemar sepakbola asal Swiss bernama Rolf Bantle mengalami kisah yang mengenakan bagi dirinya, tapi uniknya dia menikmati itu.
Bantle tersesat ketika melakukan perjalanan ke Italia untuk menyaksikan langsung pertandingan kualifikasi Liga Champions antara Inter Milan dan FC Basel pada 2004 silam di San Siro.
Selama pertandingan - yang berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan Inter - Bantle pergi ke toilet, namun setelah itu dia bingung dan tersesat hingga tidak dapat menemukan kembali rombongannya sampai pertandingan berakhir.
Dia kemudian memutuskan untuk tetap berada di Milan dan menghabiskan hari-harinya di sana -- bukan hanya hari tapi selama sepuluh tahun dia menjadi tunawisma di Kota Mode.
Berbicara kepada Schweiz am Sonntag pada tahun 2015, Bantle menjelaskan: "Saya hanya memiliki sekitar €20 di saku saya dan tidak punya telepon jadi saya hanya berjalan-jalan di Milan."
"Orang-orang memberi saya makanan dan rokok, dan seorang siswa menawari saya sleeping bag."
Bantle akhirnya dilaporkan hilang usai laga, tetapi karena dia tidak memiliki kerabat dan tidak bisa dihubungi, dia tidak bisa ditemukan. DIa juga telah tinggal di pusat rehabilitasi karena mabuk berat sebelum perjalanannya ke Milan.
Pensiunan Swiss tersebut hanya mandi satu kali setiap minggu, dengan ia menggunakan kamar kecil umum dan sering menghabiskan waktunya di perpustakaan umum untuk menghibur diri.
Tetapi, Bantle mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyesali kejadian sepuluh tahun tersebut, mengklaim bahwa dirinya menikmati kebebasan selama waktunya di jalanan Milan.
"Tidak ada lagi alasan bagi saya untuk pulang. Saya menikmati kebebasan Milan," pungkasnya.
Bantle akhirnya pulang ke Swiss setelah mengalami patah tulang paha karena terjatuh. Dia dibawa ke rumah sakit Italia, dan para pekerja di sana baru mengetahui bahwa dia tidak memiliki asuransi kesehatan dan mereka langsung menghubungi konsulat Swiss, yang kemudian mengatur jadwal kepulangannya.
Dia kemudian tinggal di panti jompo di Swiss dan dalam wawancaranya tersebut, ia tampak senang tidak tinggal di jalanan lagi.
"Saya suka di sini [Swiss]. Sepuluh tahun sudah cukup bagi saya [di jalanan Milan] dan di sini saya merasa sangat baik sekarang."
