Eric Garcia Manchester City 2019-20Getty Images

Eric Garcia: Ditemukan Di Barcelona, Dipoles Di Manchester City

Tidak mudah bermain di lini belakang dalam tim Pep Guardiola. Sang manajer Manchester City sendiri mengakui ia menuntut banyak dari para beknya.

Tim Guardiola biasa menerapkan garis pertahanan tinggi, tidak jarang hingga 20 meter memasuki wilayah lawan, menyisakan ruang besar antara pemain belakang dan kiper yang bisa dieksploitasi penyerang-penyerang lawan.

Tidak melulu soal bertahan, para bek diharapkan nyaman dan kreatif saat menguasai bola; berperan penting dalam menginisiasi sekaligus menjaga alur serangan tim.

Jangankan pesepakbola muda yang notabene masih mempelajari seni bertahan di level tertinggi, di mana kesalahan terkecil sekalipun bisa berakibat fatal, para pemain berpengalaman juga banyak yang kesulitan mengaplikasikan game plan Guardola.

Itulah mengapa progres pesat Eric Garcia untuk menjadi pemain reguler dalam skuad Pep sangat mencengangkan.

Cerdas, tenang, dan cakap mengantisipasi bahaya, remaja Spanyol 19 tahun ini memiliki segala atribut yang dicari Guardiola dalam diri bek tengah. Garcia bahkan punya keuntungan lebih besar karena ia telah digembleng dalam gaya Guardiola sejak usia dini dan memiliki pemahaman instingtif tentang cara bermain dalam sistem ini.

Saat Garcia baru bergabung dengan akademi Barcelona di usia tujuh tahun pada 2008, Guardiola memegang tongkat kepelatihan skuad senior Blaugrana yang kelak diantarnya memenangi dua trofi Liga Champions, tiga titel LaLiga, plus dua gelar Copa del Rey.

Periode di La Masia sangat membantu Garcia memperluas wawasan sepakbolanya sebelum hijrah menuju City, di mana dalam waktu singkat ia berhasil promosi ke first team untuk belajar langsung dari Guardiola.

"Pemain-pemain yang paling sering saya lihat saat tumbuh besar ketika Pep masih di sana adalah [Carles] Puyol, [Gerard] Pique, dan [Javier] Mascherano," kata Garcia kepada Goal setelah namanya masuk lis NxGn tahun ini yang berisikan pemain-pemain muda terbaik dunia.

"Saat baru berusia 10 atau 12 tahun dan masih bermain untuk Barca, mereka [Puyol, Pique, dan Mascherano] adalah tiga bek yang paling sering saya amati dan pelajari."

Dengan talenta besarnya telah terpantau di usia sangat muda, Garcia digadang-gadang sebagai suksesor potensial Pique. Mantan bek Manchester United itu kini berusia 33 tahun dan mulai masuk kategori veteran untuk pesepakbola.

Eric Garcia GFX

Ada kemiripan dalam permainan mereka. Berpostur kurus dengan tinggi 183 cm, Garcia tak bisa bersandar pada kekuatan fisik untuk menghadapi penyerang lawan. Sebagai gantinya, ia menggunakan kecerdasan dan kewaspadaannya untuk mengatasi bahaya, persis seperti yang diterapkan Pique di Camp Nou selama lebih dari satu dekade.

Tidak cuma di dalam, Garcia juga matang dan membumi di luar lapangan. Menilik karakternya, tak heran kalau Barca amat kecewa saat ia hengkang pada musim panas 2017. Diakui Garcia, meninggalkan Catalonia adalah keputusan sulit, tapi ia sama sekali tak menyesal.

"Ketika masih di Barca saya mendapat tawaran untuk datang ke sini [Man City], untuk memulai dengan skuad U-18 dan setelahnya mereka menyusun rencana mini untuk masa depan saya. Pada akhirnya, saya bisa berlatih dengan tim utama jika segala sesuatunya berjalan mulus," jelas Garcia.

"Datang ke sini adalah keputusan sulit bagi saya karena saya harus meninggalkan keluarga, teman-teman, pindah ke negara berbeda dengan bahasa berbeda. Tapi semuanya berjalan baik."

"Saya beruntung sempat di Barcelona karena kami bermain dengan cara sama [dengan City]. Jadi, bagi saya ini bukan perbedaan yang sangat besar. Jelas, ketika Pep menghendaki hal-hal yang berbeda, pada dasarnya itu sama saja."

Perkembangan Garcia di City sangat pesat. Pada musim pertama, ia menjadi bagian tim U-18 yang kalah tipis dari bekas klubnya, Barcelona, di semi-final UEFA Youth League.

Pada musim panas berikutnya, ia meninggalkan kesan positif dalam tur pramusim City ke Amerika Serikat dengan menunjukkan sinarnya dalam laga-laga melawan Liverpool dan Bayern Munich.

Debut senior Garcia kemudian datang sebulan sebelum ulang tahunnya yang ke-18 dalam kemenangan tandang atas Leicester City di ajang Carabao Cup, dan kini ia telah mengoleksi 14 penampilan untuk The Citizens.

Eric Garcia Pep Guardiola Manchester City 2018-19

Meski berpeluang memperoleh jatah main lebih banyak jika pindah ke klub lain dengan status pinjaman, Guardiola meyakini pemain-pemain mudanya yang berpotensi besar seperti Garcia dan Phil Foden akan mendapatkan pelajaran lebih dari sesi latihan dengan para personel senior City.

Namun, Garcia sendiri mengakui saat pertama kali naik pangkat ke skuad utama, ia tak yakin apakah dirinya siap menyongsong tantangan tersebut.

"Well, pada hari pertama, tidak," ujarnya. "Ini berbeda karena Anda biasanya melihat mereka di TV dan kemudian cukup beruntung bisa berlatih dengan mereka, seperti sebuah kejutan bagi saya ketika pertama kali bertemu Kevin [De Bruyne] atau Sergio [Aguero] atau David [Silva]."

"Pemain-pemain yang sering Anda tonton di TV selama bertahun-tahun, memenangi trofi-trofi - dan kemudian berlatih dengan mereka, saya sangat beruntung."

"Sekarang setiap hari terasa seperti permainan karena mereka berteman dekat dan mereka mungkin penyerang-penyerang terbaik di dunia. Jadi, ini sesuatu yang luar biasa buat saya, karena saya masih muda dan bisa berlatih dengan mereka adalah hal luar biasa."

Guardiola terus menempa keras sang bek muda, mengakui dirinya "bukan orang baik" saat memasang Garcia di sisi kiri jantung pertahanan - bukan posisi natural si pemain - dalam pertandingan kontra Sheffield United dan Everton.

"Saya hanya perlu terus berlatih keras untuk menunjukkan kepada sang pelatih bahwa kapan pun ia membutuhkan saya, saya siap," tutur Garcia. "Terus belajar dari mereka karena mereka adalah pemain-pemain terbaik untuk jadi rekan berlatih saya."

City nyaris pasti akan memperkuat lini belakang dengan rekrutan baru musim panas ini setelah cedera serius Aymeric Laporte mengekspos lubang yang sebelumnya ditinggalkan VIncent Kompany.

Namun, merekahnya Garcia telah membantu Pep mengkover rapuhnya pertahanan City musim ini, dan sang youngster Spanyol tampak ditakdirkan memainkan peranan kunci di masa depan, tak peduli siapa pun pemain anyar yang tiba di bursa transfer mendatang.

Iklan