Pelatih Spanyol, Luis Enrique mengambil tanggung jawab penuh atas kekalahan timnya yang mengejutkan di Piala Dunia 2022 dari Maroko, Selasa (6/12) malam di Education City Stadium.
Meski Spanyol mendominasi penguasaan bola dan menggempur Maroko selama 120 menit hingga babak tambahan, pertandingan tetap berakhir tanpa gol dan berlanjut ke adu penalti.
Secara mengejutkan juara Piala Dunia 2010 itu memble, dengan dua eksekutor mereka digagalkan oleh penyelamatan kiper Maroko, Yassine Bounou dan satu lagi membentur tiang gawang sebelum Achraf Hakimi mencetak gol kemenangan untuk wakil Afrika tersebut.
Apa kata Enrique tentang kegagalan Spanyol?
"Tanggung jawab ada pada saya," kata Enrique usai pertandingan, di mana Spanyol harus tersingkir di babak 16 besar. "Saya memilih tiga penendang penalti pertama, yang menurut saya merupakan spesialis terbaik di lapangan. Kami bahkan tidak mencapai penendang keempat."
"Bounou adalah penjaga gawang yang spektakuler dalam aspek ini; ia memiliki persentase yang tinggi dalam membaca arah bola dengan benar. Ia hebat."
Penguasaan bola tinggi Spanyol yang tanpa arti
Ini adalah kedua kalinya dalam sejarah Spanyol mereka tersingkir dari Piala Dunia melalui adu penalti, setelah sebelumnya kalah dari tuan rumah Rusia pada edisi 2018.
Dan eks pelatih Barcelona itu menyesali ketidakmampuan timnya memanfaatkan keunggulan besar mereka dalam penguasaan bola, 77 persen berbanding 23 persen milik Maroko.
"Sepakbola adalah olahraga yang luar biasa dan penuh gairah, tetapi sebuah tim bisa menang tanpa menyerang," kata Enrique. "Maroko menyerang sekali atau dua kali dan berbahaya, tapi kami mendominasi permainan sepenuhnya, dan mencoba menciptakan peluang."
"Kami ingin menciptakan lebih banyak peluang. Itu sulit bagi kami. Kami memiliki 11 tembakan, saya pikir, tetapi sedikit yang mengarah ke gawang. Di akhir pertandingan Pablo Sarabia membentur tiang. Adu penalti sulit bagi kami. Tapi saya bangga dengan para pemain saya."
