Rumania tidak terbiasa menjadi berita utama di sepakbola akhir-akhir ini, namun pekan ini bisa mengubahnya.
Enes Sali, gelandang pengatur serangan berusia 15 tahun, dipanggil ke skuad internasional senior dan dia bisa menjalani debutnya di pertandingan Rumania di kualifikasi Piala Dunia lawan Liechtenstein, Senin (15/11) dini hari WIB.
Jika Sali berhasil masuk ke lapangan, dia akan menjadi pemain Eropa termuda yang tampil di pertandingan internasional yang kompetitif, melewati rekor Martin Odegaard, yang juga menjalani debutnya di Norwegia ketika berusia 15 tahun.
Lahir pada Februari 2006, Sali telah mencatatkan namanya ke dalam buku sejarah sepakbola Rumania dengan menjadi pencetak gol termuda yang pernah di kompetisi teratas di negara itu.
Sang gelandang serang yang cerdik hanya membuat delapan penampilan sebagai pemain pengganti untuk klubnya, Farul Constanta, sejauh ini, namun ia mencetak gol dalam kemenangan 5-0 atas Clinceni pada September.
Itu juga merupakan upaya yang luar biasa - kandidat kuat untuk penghargaan Gol Terbaik Musim Ini di liga. Sali menerima bola di setengah lapangan timnya sendiri sebelum membuat empat pemain lawan mati kutu, dan ia akhirnya menaklukkan kiper lawan dengan tendangan chip yang rapi.
Dengan kelihaian seperti itu, Sali dibandingkan dengan Lionel Messi, dengan bintang asal Argentina itu bukan satu-satunya idola dia. Sang youngster sebenarnya cukup beruntung bisa berlatih bersama seniornya itu di La Masia.
Sali lahir di Toronto, dan pencari bakat Barcelona - yang cukup aktif di Kanada - melihat dia bermain untuk Woodbridge Strikers pada 2015.
Berusia sembilan tahun, Sali melakukan perjalanan ke Catalunya bersama dua rekan senegaranya untuk uji coba, dan membuat pelatih akademi terkesan dengan keterampilannya dalam menggiring bola, kecepatan, dan kemampuan membawa permainan jauh melampaui orang lain seusianya.
"Messi, Neymar, dan Andres Iniesta mengajari saya banyak hal. Mereka menyuruh saya untuk percaya diri," kenang Sali kemudian.
Barcelona tertarik mendatangkan Sali, namun mengalami kesulitan hukum dan birokrasi dalam upaya mereka untuk merealisasikan karena usianya yang masih muda, apalagi FIFA sangat ketat pada transfer anak di bawah umur.
Saga terus berlanjut selama tiga tahun sebelum keluarga sang pemain kehilangan kesabaran. Mereka membutuhkan jalan baru, dan saat itulah legenda Rumania Gheorghe Hagi masuk.
Ayah Sali, Engi, yang lahir di daerah Constanta, seperti pemain Rumania terhebat sepanjang masa. Ketika masih kecil, Engi tinggal di dekat stadion Constanta, dan ia terbiasa menonton Hagi muda bermain untuk klub lokal. Karena itu, sejak saat itu, ia telah memuja idola sepakbola di negara tersebut.
Sali Sr meninggalkan Rumania menuju Kanada setelah menikah, tapi ia terus mengikuti proyek mengesankan Hagi saat dia membawa Viitorul Constanta ke kualifikasi Eropa dan, pada 2016/17, gelar nasional pertama mereka. Sekarang, tiba-tiba, putranya diminta untuk bergabung dengan proyek Hagi.
Keluarga Sali tidak berniat kembali ke Rumania, tapi kesempatan sepakbola mengubah pikiran mereka. Engi kembali ke Constanta bersama Enes pada 2019, dan sang youngster segera membuktikan dirinya sebagai salah satu talenta paling cemerlang di akademi klub.Sesaat setelah Viitorul bergabung dengan Farul Constanta pada musim lalu, Hagi - yang memiliki peran sebagai pemilik dan pelatih kepala pada saat yang sama - mengundang Sali untuk bergabung dengan skuad utama.
Untuk sang remaja, yang tumbuh di Ontario menonton video Hagi yang tidak terhitung jumlahnya yang membintangi tim nasional pada 1990-an, itu adalah pengalaman yang mendebarkan.
"Saya merasa seperti singa ketika saya melihatnya," ujar Sali tentang mentornya, dan wajar saja jika dia melompat ke pelukan Hagi setelah mencetak gol perdananya pada September. Keduanya hampir tidak bisa membayangkan bahwa dia akan mengenakan kaos tim nasional senior kurang dari dua bulan kemudian.
"Enes adalah pemain yang sangat menjanjikan. Tidak ada pemain muda dengan kualitas seperti itu yang muncul di sepakbola Rumania sejak Gheorghe Hagi di usianya," ujar Nicolae Dica, asisten pelatih Rumania setelah mengumumkan skuad untuk jeda intrensional November.
Hagi sendiri sepakat. "Tidak terlalu dini memanggilnya, dan dia sudah mendahului saya. Saya baru masuk timnas di usia 18 tahun, dan Enes belum genap 16 tahun. Ia adalah anak serius yang pantas dipercaya," ujarnya.
Kedengarannya seperti cerita romantis, tapi keputusan untuk mempromosikan kejaiban ke tim senior memiliki sudut yang klinis.
Rumania putus asa untuk mencegah Sali mewakili negara lain, dan panggilan semacam itu kemungkinan akan memaksa dia membuat keputusan sedini mungkin.
Sebagai orang Kanada sejak lahir, Sali bisa saja memilih untuk bermain bersama orang-orang seperti Alphonso Davies dan Jonathan David untuk tuan rumah Piala Dunia 2026 yang terus berkembang. Ia juga seorang etnis Turki, dan meski belum memiliki kewarganegaraan Turki, dia bisa dengan mudah menerimanya untuk memperkuat tim Stefan Kuntz.
Ayah Sali mengisyaratkan bahwa Rumania akan menjadi opsi yang lebih disukai putranya setelah Enes dipanggil untuk tim U-17 pada awal 2021, tapi juga tidak menutup pintu untuk opsi lain.
Namun, FA Rumania ingin menghilangkan opsi itu sekarang. Mereka sangat kecewa karena kehilangan bintang muda Jerman, Karim Adeyemi, yang akan memenuhi syarat untuk memperkuat mereka berkat ibunya dari Rumania.
Negara ini juga harus menyaksikan bintang tenis Rumania kelahiran Kanada, Emma Raducanu dan Bianca Andreescu, telah berkembang pesat saat bermain di bawah bendera negara lain.
Sali adalah kesempatan mereka untuk melakukan 'balas dendam', sementara presiden FA Razvan Burleanu menggunakan gelandang Farul sebagai alat politik dalam upaya memenangkan pemilihan mendatang.
"Anda bisa melihat bagaimana Sali menjadi pemain hebat dalam dua atau tiga tahun ke depan," ujarnya, yang tidak terlalu khawatir dengan fakta bahwa menempatkan pemain berusia 15 tahun itu dalam sorotan akan bisa merusak kemajuannya.
Kekuatan mental Sali kemudian akan diuji. Bocah yang bermimpi meniru Messi akan menjadi pemain internasional pertama yang lahir setelah bintang asal Argentina itu melakukan debut internasionalnya pada 2005.
Masih harus dilihat apakah perhatian yang dia terima akan terbukti dijustifikasi dalam retrospeksi.
