Piala Asia U-19 2020 yang akan dihelat di Uzbekistan pada Oktober mendapat usulan untuk ditunda penyelenggaraannya. Dikabarkan AFC telah mengirimkan surat resmi kepada anggota asosiasi sepakbola mereka, untuk mempelajari kemungkinan penjadwalan ulang Kejuaraan Asia U-16 dan U-19, yang dijadwalkan pada tahun 2020 di Bahrain dan Uzbekistan.
Hal ini juga disebabkan adanya permintaan dari asosiasi sepak bola anggota yang ikut serta dalam kejuaraan-kejuaraan dalam agenda AFC karena kesulitan dalam mengoperasikan penerbangan ke Bahrain, Uzbekistan dan Uni Emirat Arab (UEA) serta masalah dengan persiapan tim dalam kondisi pandemi virus corona yang masih melanda seluruh dunia.
Hingga saat ini memang belum ada pernyataan resmi dari AFC atau PSSI terkait penyelenggara tentang penundaan Piala Asia U-19 2020. AFC pun selaku otoritas tertinggi sepakbola Asia sejauh ini masih memberi status "on schedule" pada jadwal Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan, hanya saja itu belum mutlak dan masih punya kemungkinan untuk ditunda.
PSSIDilansir dari Harian Metro, media asal Malaysia -- negara letak kantor AFC berada -- mengatakan bahwa sekretaris jenderal AFC, Datuk Windsor Paul mengatakan jika kepastian kejuaran-kejuaran di bawah naungan AFC, termasuk Piala Asia U-19 2020 akan dipastikan akhir bulan ini.
“Permasalahan yang muncul akibat Covid-19 tidak memberikan kita kebebasan untuk berpindah dari satu negara ke negara lain, masa karantina dan sebagainya. Jadi kami sedang membahas prioritas kompetisi yang harus dilanjutkan, kesimpulannya kami selalu mendapatkan informasi dan akan menunggu hingga akhir bulan ini untuk mengambil keputusan,” ujar Windsor.
“Kami memiliki lima turnamen yang akan berjalan tahun ini. Keputusan sulit dibuat karena setiap hari kasus Covid-19 selalu berubah dan mungkin ketika mendekati tanggal turnamen situasinya akan baik. Banyak yang belum pasti, jadi kita tunggu paling lambat 31 Agustus," katanya menambahkan.
Jika Piala Asia U-19 2020 Uzbekistan mengalami penundaan sampai setidaknya menyentuh tahun 2021, hal ini tentu mempunyai efek domino bagi beberapa agenda resmi AFC dan juga Piala Dunia U-20 2021, di Indonesia, pada Mei tahun depan.
Seperti diketahui bahwa kontestan Piala Dunia U-20 2021, secara kualifikasi diambil dari beberapa tim teratas kejuaraan U-19 AFC (Asia), UEFA (Eropa), Concacaf (Amerika Utara), Conmebol (Amerika Selatan), OFC (Oseania), dan CAF (Afrika).
(C)Getty imagesIndikasi ditundanya Piala Dunia U-20 2021 semakin kencang setelah dalam rilis yang dikeluarkan UFA (federasi sepakbola Uzbekistan) dikatakan bahwa UEA akan membatalkan Kejuaraan Futsal Klub Asia.
Indikasi kuat lainnya juga sudah terlihat sejak UEFA mengumumkan bahwa fase gugur Piala Eropa U-19 akan diundur pada bulan Maret 2021 yang di mana hanya berjarak dua bulan saja pada jadwal semula Piala Dunia U-20 2021.
Perbedaan jadwal yang singkat ini tentunya relatif tidak ideal bagi klub-klub peserta Piala Dunia U-20 2021 asal Eropa yang memiliki persiapan waktu relatif singkat yakni dua bulan saja.
Sejauh ini selain Eropa, ada empat konfederasi lainnya yang akan menyelesaikan kejuaraan U-19 pada awal tahun 2021 dan beberapa di antaranya pun masih belum bisa memberi kepastian.
Conmebol pada 2-27 Februari 2021, OFC pada Januari 2021 (tanggap pasti), CAF pada 2021 (masih belum dipastikan), dan Concacaf (akan segera ditentukan). Sementara hanya Asia dengan Piala Asia U-19 2020 nya yang masih dalam jalur, atau sesuai agenda, namun masih akan dipastikan lagi oleh AFC pada akhir Agustus ini.
Jika mungkin adanya perubahan pada setiap agenda AFC, maka PSSI pun harus cermat bagaimana merancang persiapan timnas U-19. Teranyar, mereka dipastikan bertolak ke Kroasia pada akhir Agustus dan bakal menghadapi beberapa negara lain di sana.
Persiapan secara tuan rumah Piala Dunia U-20 mungkin lebih diuntungkan jika memang tertunda. Belum ada progres mendetail dari PSSI soal bagaimana persiapan mereka menjadi tuan rumah, namun dengan banyaknya waktu, tentu persiapan yang lebih baik bisa dilakukan.
Getty Images