FIFA 22 leagues competitionsEA Sports / Goal composite

Duh, FIFA 23 Mungkin Jadi Edisi Terakhir Dari EA Sports, Ada Apa?

Kabar terbaru mengguncangkan kancah gaming sepakbola terkait kontrak lisensi antara EA Sports dan FIFA.

EA Sports mengisyaratkan bisa mengakhiri kerjasama lisensi dengan badan pemerintahan sepakbola global tersebut, dengan CEO Andrew Wilson mengklaim bahwa kesepakatan dengan FIFA justru membatasi perkembangan mereka.

Akankah FIFA 23 menjadi akhir sebuah era?

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Seorang narasumber anonim menyampaikan konten rapat internal EA bersama Wilson kepada VideoGamesChronicle.

Sang CEO diklaim berkata kepada stafnya bahwa "FIFA cuma sebuah nama di halaman sampul, dan meyakini bahwa serial gim FIFA gagal mencapai potensi maksimal gara-gara federasi tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa mereka sudah "bekerja amat keras untuk mencoba dan membuat FIFA memahami apa yang kita butuhkan untuk masa depan", tetapi pihak FIFA diduga membatasi kebebasan kreatif EA Sports.

Sepanjang rapat tersebut, Wilson menekankan bahwa gim sepakbola besutan EA Sports akan lebih baik tanpa belenggu federasi FIFA. Ia merasa gara-gara perusahaannya mesti mengikuti persyaratan FIFA, pengalaman dan kualitas bermain malah dikorbankan.

Wilson dilaporkan ingin bereksperimen dengan berbagai mode permainan, dan tak ingin terkungkung dalam mode 11 lawan 11 saja. Namun FIFA, yang menjalin kerja sama dengan EA Sports, enggan menyetujuinya karena lisensi yang mereka berikan tidak mencakup hal-hal tersebut.

"Lisensi kita bersama FIFA justru menghalangi kita melakukan banyak hal. Saya katakan lagi, FIFA cuma sebuah nama di halam sampul, tetapi mereka malah menghalangi kemampuan kita untuk bisa merambah area yang diinginkan para pemain."

Wilson mengaku sudah berbicara dengan Gianni Infantino, Presiden FIFA, seputar kekhawatiran ini. Ia berkata kepada Infantino: "Ini tentang kemampuan kami membuat gim dan pengalaman yang diinginkan fans, secara tepat waktu."

Secara umum, WIlson disebut tidak pede EA dan FIFA bisa sejalan menyoal masa depan serial gim sepakbola populer itu. Namun ia meyakini bahwa EA bakal melewati rintangan ini dan bergerak ke arah yang mereka inginkan.

"Kita akan me-rebrand gim kita dan merebut kendali atas ekosistem sepakbola global yang akan kita bangun."

"Ironisnya, mungkin kita akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi, dengan lebih banyak fans, dan lebih banyak engagement."

Baik EA maupun FIFA sama-sama merilis pernyataan menyoal masa depan serial gim FIFA. Oktober lalu, perusahaan gim tersebut menyampaikan bahwa mereka "meninjau ulang lisensi penamaan kami dengan FIFA."

FIFA merilis pernyataan mereka sendiri di bulan berikutnya. Mereka mengisyaratkan terbuka untuk bernegosiasi dengan pengembang gim lain.

Jika kedua pihak tak menemukan jalan tengah, mungkin FIFA 23 bakal menjadi gim sepakbola terakhir besutan EA Sports yang menggunakan nama FIFA.

Iklan