Arema FC lebih memilih merekrut pemain asing di posisi playmaker dan penjaga gawang, untuk mengarungi lanjutan Liga 1 musim ini. Pemilihan tersebut karena Singo Edan tak punya pilar mumpuni di sektor itu.
Saat ini ada dua slot pemain asing Arema FC yang lowong. Jonathan Bauman mundur karena tidak sepakat dengan kontrak baru yang disodorkan, sementara Oh In-kyun memutuskan gantung sepatu.
Praktis kini tinggal tersisa Elias Alderete dan Matias Malvino. Kabarnya, kedua pemain tersebut bakal tetap membela Arema FC dalam lanjutan Liga 1 musim ini, setelah menyepakati kontrak baru yang diberikan.
"Melihat kebutuhan tim, sepertinya kami perlu pemain asing di posisi playmaker. Satu lagi mungkin adalah kiper. Kami sedang mempertimbangkannya," kata asisten pelatih Arema FC Charis Yulianto.
Charis menjelaskan timnya tidak ada niat untuk mendaratkan penyerang asing untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Bauman. Menurutnya, Arema FC sudah memiliki pemain depan yang berkualitas.
Pertandingan Berikut
"Untuk striker, sepertinya tidak dulu. Ada banyak stok di lini itu, terutama lokal," ucap sosok berusia 24 tahun tersebut.
Alvino Hanafi
Sedangkan bek Arema FC Syaiful Indra Cahya, meyakini timnya tetap bisa bersaing. Meski Bauman dan In-kyun tak lagi memberikan kontribusinya dalam lanjutan Liga 1 musim ini.
"Dengan mayoritas pemain lokal, akan lebih bagus. Pemain-pemain asli Malang juga tidak kalah bagus kualitasya," ujar Syaiful.
Perkataan Syaiful tersebut mengacu dari hasil pertandingan Arema FC melawan TIRA Persikabo pada 2 Maret lalu. Ketika itu, Hendro Siswanto dan kawan-kawan mampu meraih kemenangan 2-0, dengan hanya memainkan satu pemain asing, In-kyun.
"Pemain lokal lebih kompak dan semua sudah bekerja keras," tutur mantan pilar Bali United tersebut.
Sebetulnya, Arema FC sudah mendaratkan dua pemain baru yang berasal dari Brasil, Hugo Guilherme Corre Grillo dan Pedro Henrique Bartoli. Mereka direkrut dengan alasan investasi masa depan.
Saat ini Arema FC juga sedang mencari pelatih baru. Klub yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan tersebut ditinggalkan Mario Gomez, yang sekarang kembali menukangi Borneo FC.
