.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=3840&quality=60)
Drama tujuh gol terjadi di Estadio da Luz pada laga lanjutan fase grup Liga Champions 2022/23, antara Benfica dan Juventus, Rabu (26/10) dini hari WIB.
Pada akhirnya, Juventus harus menjadi pecundang dan harapan mereka untuk ke babak 16 besar pupus, karena kalah 4-3 dari tuan rumah Benfica.
Duo mantan pemain Juventus sepakat bahwa penampilan Si Nyonya Tua tidak stabil sepanjang pertandingan, alias buruk. Makanya, kekalahan jadi hal yang pantas.
“Pada 20 menit terakhir mereka memperlihatkan sedikit harapan untuk masa depan, karena kami melihat gol, keinginan untuk bertarung, begitu banyak hal bagus. Tapi, secara umum Juventus bermain buruk karena babak pertama didominasi oleh Benfica,” ujar eks striker Juventus, Alessandro Del Piero.
Hal senada dilantunkan Fabrizio Ravanelli, yang melihat beberapa pemain muda Juventus tampil menjanjikan. Ia menyorot bagaimana semangat juang pemain seperti tidak merata, dan akhirnya secara hasil tidak bagus.
“Juventus tidak bermain selama 70 menit dan membuat begitu banyak kesalahan di pertahanan, sesuatu yang sangat tidak biasa bagi Bianconeri,” kata sosok yang membela Juventus pada 1992 hingga 1996 itu.
"Ketika 20 menit terakhir, Allegri memasukkan pemain muda yang bermain dengan hati dan determinasi, mereka mengubah strategi pertandingan sepenuhnya. Hati dan tekad selalu bisa membuat perbedaan dalam sepakbola,” tandasnya.
Juventus kini harus berjuang untuk bisa finis di posisi tiga Grup H supaya main di Liga Europa setelah fase grup UCL selesai. Maccabi Haifa berpeluang menjegal keinginan Juventus, meski tim asal Israel itu punya poin yang sama (tiga) dengan Si Nyonya Tua, dan di posisi empat klasemen saat ini.