Gelandang Persebaya Surabaya Taisei Marukawa memilih tetap berlatih bersama Persebaya Surabaya, meski pemerintah Jepang telah mengeluarkan imbauan agar warga negara yang berada di Indonesia segera pulang.
Angka kasus pandemi virus Corona yang terus meroket dalam satu bulan terakhir di Indonesia membuat sejumlah negara merasa khawatir dengan warga negaranya. Selain menyuruh pulang, beberapa negara telah menutup penerbangan dari Indonesia.
Situasi itu menjadi dasar pemerintah Jepang mengeluarkan imbauan tersebut. Kebijakan serupa juga diterapkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Dua hari lalu, salah satu perusahaan Jepang telah memulangkan 50 ekspatriat dan keluarganya dengan menggunakan pesawat carteran.
Taisei mengungkapkan, ia sudah mendengar kabar sejumlah ekspatriat berbondong-bondong meninggalkan Indonesia. Kendati demikian, Taisei memilih bertahan, karena itu baru sebatas imbauan.
“Benar memang diimbau untuk meninggalkan Indonesia, tapi bukan panggilan pribadi. Mereka yang mau bisa menghubungi perwakilan pemerintah Jepang, dan akan diberikan fasilitas untuk pulang," jelas Taisei dikutip laman resmi klub.
Taisei menambahkan, ia mempunyai alasan tersendiri tetap bertahan di Surabaya. Selain tim masih menjalani latihan, Taisei juga menunggu kepastian Liga 1 2021/22 digulirkan, sehingga nantinya tidak salah mengambil keputusan.
“Saya tidak bisa memutuskan sekarang. Karena saya tidak tahu kapan kompetisi dimulai. Lagipula kita juga masih melakukan latihan. Jadi saya di sini saja dulu,” ujar Taisei.
“Di sini sebenarnya cukup aman, karena saya tidak pernah keluar apartemen selain untuk latihan. Kesehatan dan makanan juga dipantau oleh tim medis dan chef tim. Jadi sebenarnya tidak masalah.”
Menurut Taisei, jika kompetisi kembali ditunda karena adanya perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali, dan tim diliburkan, ia baru memutuskan pulang ke Jepang, sekaligus mendapatkan vaksin di negaranya.
“Saya harus benar-benar mempertimbangkan dengan baik soal vaksin. Jika saya mendapatkan vaksin yang berasal dari Tiongkok, maka pemerintah Jepang tidak akan memberikan jatah vaksin kepada saya. Jadi kemungkinan besarnya saya pilih untuk melakukan vaksinasi di Jepang,” tutur Taisei.


