Dier England 2022 World CupGetty

Bintang Inggris Eric Dier: Situasi Di Qatar Buruk, Piala Dunia Tercemar

ek Inggris, Eric Dier menggambarkan situasi buruk bagi para pekerja migran di Qatar dan menilainya mengecewakan ketika menyinggung masalah seputar negara tuan rumah Piala Dunia 2022.

Qatar diterpa kritikan intens dari kelompok hak asasi manusia atas perlakuan mereka terhadap para pekerja migran, yang sebagian besar bekerja sebagai tukang bangunan konstruksi sejumlah stadion baru di negara Timur Tengah tersebut.

Pemerintah Qatar mengatakan sistem perburuhan mereka masih dalam proses menuju arah lebih baik, namun membantah tuduhan dalam laporan Amnesti 2021 bahwa ribuan pekerja migran di negara itu dieksploitasi dan tidak dipenuhi hak-haknya.

Apa kata Dier tentang masalah hak pekerja migran di Qatar?

Kami berada di sini dalam waktu yang sangat singkat. Banyak yang telah terjadi, banyak hal yang sangat mengecewakan... Saya jelas berbicara tentang apa yang terjadi dalam pembangunan stadion," kata penggawa Totttenham Hotspur itu.

"Situasinya buruk. Sebagai pemain, kami tidak memiliki pengaruh pada keputusan ini. Ini adalah Piala Dunia dan saya sangat bangga menjadi bagian darinya. Sebagai sebuah tim, kami sangat senang berada di sini untuk mewakili negara kami, untuk bermain sepakbola."

"Kami duduk di sini membicarakannya alih-alih berbicara tentang sepakbola. Jadi kami kehilangan banyak [kegembiraan] itu. Tapi kami tidak bisa menyembunyikannya, akan salah jika mengabaikannya."

Simpati Dier, namun tak bisa berbuat banyak

Amnesti dan kelompok hak asasi lainnya meminta FIFA untuk menyisihkan $440 juta sebagai kompensasi bagi pekerja migran di Qatar atas pelanggaran hak asasi manusia. FIFA mengatakan pada Mei lalu bahwa pihaknya sedang menilai proposisi Amnesti dan telah memberi kompensasi kepada sejumlah pekerja, yang telah menerima $22,6 juta per Desember 2021.

"Dan jelas kamilah yang akhirnya duduk di sini dan menjawab pertanyaan semacam ini. Ini situasi yang sulit bagi kami. Bukan hanya kami, setiap tim, setiap pemain akan mengalaminya sepanjang turnamen," lanjut Dier.

"Pada akhirnya kami adalah pesepakbola, kami bukan politisi. Tapi kami memiliki nilai-nilai kami dan kami berbicara tentang mereka dan kami berbicara tentang apa yang kami yakini dan saya pikir itu adalah hal yang paling penting, selalu dengan cara yang terhormat."

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0