Pratama Arhan - Tokyo VerdyTokyo Verdy

Debut Pratama Arhan Bersama Tokyo Verdy Diiringi Pemecatan Penerjemah

Debut Pratama Arhan bersama Tokyo Verdy, Rabu (6/7), diiringi kabar tidak mengenakkan. Manajemen klub J League 2 Jepang memutuskan untuk memecat penerjemah Arhan, Auliya Agung Barkah, karena telah membocorkan rahasia tim.

Arhan menjalani debutnya ketika Verdy menghadapi Tochigi SG di Stadion Kanseki. Pelatih Hiroshi Jofuku memberikan kesempatan kepada Arhan untuk tampil sebagai starter, dan ditempatkan menjadi sayap kanan.

Debut Arhan bersama Verdy ini tidak mengecewakan, meski hanya bermain di babak pertama. Pada menit ke-39, Arhan sempat memberikan umpan silang kepada Junki Koike, namun tendangan pemain bernomor punggung 19 ini masih bisa diamankan kiper Shuhei Kawata.

Verdy akhirnya memastikan kemenangan melalui gol Ryoga Sato di menit ke-76 setelah ia menerima umpan pendek Keito Kawamura.

Namun debut manis Arhan ini diwarnai kabar tidak mengenakkan. Dalam keterangan melalui laman resminya, manajemen Verdy memberikan pernyataan terkait pembocoran debut Arhan bersama Verdy. Sebelum duel melawan Tochigi, Auliya melalui akun media sosial pribadinya menyebutkan Arhan akan menjalani debut.

Perbuataan Auliya ini dianggap telah melanggar regulasi tentang 'Ofisial J-League, asosiasi, J-League, klub, dan kaitan dengan J-League melalui pelaksanaan tugasnya'.

“Dalam Bab 1 Pasal 3 [[Kewajiban untuk mematuhi] Regulasi J-League, kami telah menentukan itu sebagai pelanggaran "Jangan mengungkapkan atau membocorkan rahasia atau kondisi internal apa pun yang terkait dengan seseorang kepada pihak ketiga",” demikian pernyataan Verdy.

“Menanggapi hal ini, klub melakukan pemeriksaan dengan orang tersebut, dan memutuskan untuk memecatnya.”

Kendati demikian, manajemen Verdy menyebutkan perbuatan Auliya tidak diiringi maksud apapun, baik untuk kepentingan pribadi atau membocorkan kekuatan tim kepada calon lawan.

“Tokyo Verdy akan memperkuat sistem manajemen informasi, dan berupaya mencegah hal seperti ini terulang kembali,” demikian tulis manajemen.

“Sebagai langkah untuk mencegah kejadian ini terulang lagi, kami akan memperkuat panduan tentang penanganan informasi tim kepada staf klub, dan pemain yang berafiliasi, meninjau aturan terkait penggunaan SNS, dan mengadakan seminar.”

“Kami sangat meminta maaf atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan kepada suporter dan semua pihak yang terkait.”

Iklan
0