Darren Sidoel, jika mendengar nama belakangnya maka terdengar familier di telinga masyarakat Indonesia. Benar saja, nama itu mengingatkan kita semua pada judul film 'Si Doel Anak Betawi' yang pernah populer pada era 1970-an.
Sidoel yang satu ini berbeda, ia merupakan pemain sepakbola profesional yang lahir di Belanda. Meski belum banyak yang mengenal, Sidoel sempat mencuri perhatian publik sepakbola tanah air dengan namanya, yang kebetulan memang memiliki garis keturunan Indonesia.
"Saya lahir di Belanda. Ibu saya berasal dari Suriname dan ayah saya adalah orang Jawa. Kakek buyut saya asalnya dari kabupaten Wonosobo di Jawa Tengah, kami masih memiliki keluarga di sana," terang Sidoel soal latar belakangnya secara eksklusif kepada Goal Indonesia.
"Ketika masih kecil saya pernah ke Indonesia dalam rangka liburan bersama keluarga. Itu merupakan pengalaman yang indah. Ayah ingin menunjukkan kepada saya dan kakak tentang asal usul kami. Waktu itu, saya merasakan budaya Indonesia, mengenal orang-orangnya, keluarga dan juga makanan. Itu membuat saya merasa seperti berada di rumah sendiri."

Lahir pada 10 Maret 1998 di The Hague, sejak awal Sidoel sudah mendapatkan dukungan dari keluarganya untuk mewujudkan mimpi sebagai pesepakbola. Kedua orang tuanya bahkan rela berkorban untuk melihatnya secara langsung saat bermain sepakbola kendati jauh dari kota Den Haag, tempatnya bertumbuh dan mengembangkan kemampuan di akademi ADO Den Haag.
"Orang tua mendukung saya 100 persen sejak saya ingin bermain sepakbola. Saya bergabung dengan akademi ADO Den Haag saat masih muda. Dari saat itu, mereka tahu bahwa karier sebagai pesepakbola profesional bisa serius saya tekuni untuk jangka panjang," tuturnya.
"Mereka berpergian jauh untuk menyaksikan saya bermain baik di level nasional dan internasional. Hal terpenting selain dukungan adalah mereka selalu mendorong saya di jalur yang benar secara mental. Saya sudah sering melihat banyak rekan-rekan yang gagal. Beberapa lebih bertalenta ketimbang saya, tapi mentalitas dan dukungan serta bimbingan dari keluarga adalah hal yang bisa menentukan sukses atau gagal ketika masih muda."
Bakat Sidoel terpantau klub raksasa Eredivisie, Ajax Amsterdam yang memboyongnya dan memberinya kontrak profesional. Di sana, ia semakin berkembang dan mendapatkan kesempatan bermain bersama skuat muda Ajax di kasta kedua kompetisi Belanda serta sempat mencicipi panggilan tim nasional Belanda U-17.
"Pada 2015 saya meneken kontrak profesional pertama di Ajax. Saat itu saya berusia 17 tahun dan merupakan pemain pertama dari grup saya yang mendapatkan kontrak. Mereka melihat ada banyak potensi dalam diri saya dan saya bisa merasakan kepercayaan dari semua orang bahwa saya bisa menjadi pemain hebat. Saya bahkan bermain dengan tim kelompok umur yang lebih tua karena perkembangan yang saya miliki," lanjutnya.

"Yah, tahun lalu saya melakoni debut untuk Jong Ajax yang bermain di level kedua Belanda. Saya mencetak gol saat debut dan secara total bermain 16 kali selama satu musim. Kami bahkan menjadi juara!"
Perkembangan signifikan membuat Sidoel mendapat kesempatan untuk menapak ke jenjang yang lebih tinggi. Musim panas tahun ini, klub Divisi Championship atau kasta kedua Inggris, Reading datang dengan tawaran kontrak menjanjikan berdurasi tiga tahun meski sebenarnya Ajax masih ingin mempertahankannya. Dan Sidoel pun menerima tantangan baru.
"Ajax adalah klub besar dengan banyak pemain penuh talenta. Kami sempat membicarakan kemungkinan perpanjangan kontrak di Ajax, tapi saya merasa kehilangan perasaan 'benar'," ungkapnya. "Sementara ada beberapa klub yang tertarik pada saya, tapi Reading datang dengan rencana menarik. Ketika saya mengunjungi mereka, saya tahu akan menjadi klub yang tepat bagi perkembangan saya."
Dengan karier yang terus menanjak, bukan tak mungkin akan ada panggilan memperkuat timnas senior Belanda di masa mendatang. Namun karena merasa menjadi bagian dari Indonesia, Sidoel tetap membuka lebar peluang untuk berkostum merah putih apabila ada panggilan dari Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI).
"Jika PSSI ingin mengundang saya untuk membela timnas, maka saya akan senang untuk berbicara dengan mereka soal peluang tersebut dan mempertimbangkan bermain untuk timnas Indonesia," tegasnya. "Ketika bertumbuh dewasa, Anda akan memiliki minat lain dan Indonesia yang ada dalam garis keturunan saya ada dalam minat saya saat ini."
Siapa No 9 Terbaik Di Dunia?
Terima kasih telah memberikan vote.
Siapa No 9 Terbaik Di Dunia?
Pilihan Editor
