Duel lawan Liverpool dipastikan menjadi sebuah laga emosional bagi Danny Ings. 18 bulan setelah meninggalkan Anfield, besok striker Southampton ini akan kembali namun dengan status mentereng.
Ings akan menyapa para loyalis Liverpool dengan pangkat salah satu penyerang paling berbahaya di Liga Primer Inggris. Hanya Sergio Aguero dan Jamie Vardy yang punya catatan lebih mentereng dari bomber berusia 27 tersebut pada musim ini. Setelah periode kelam cedera, berjam-jam berlatih dan menjalani sesi pemulihan inilah hadiah bagi Ings. Panggilan timnas Inggris juga bukan lagi sesuatu yang mustahil.
Ings dipastikan mendapat sambutan hangat dari suporter Liverpool. Dia memang hanya mencatat 25 penampilan selama tiga musim di Merseyside dengan empat gol tetapi dia mampu merebut hati fans. Dia mampu menjalin pertemanan di kamar ganti dan dengan mereka yang memadati tribun stadion.
Ings juga boleh berharap pelukan hangat dari Jurgen Klopp. Bos the Reds ini tidak pernah berkesempatan melihat permainan terbaik Ings yang hanya mencatat tiga starter dalam dua setengah tahun bimbingannya.
Bukan salah Ings, juga bukan kekeliruan Klopp. Di laga terakhir Brendan Rodgers bersama Liverpool, Ings berhasil menjebol gawang Everton di Goodison Park, tetapi di sesi pertama latihan bersama Klopp, atau hanya beberapa hari setelah melakukan debut senior timnas lawan Lithuania, dunia Ings berubah. Dia melakukan gerakan memutar dengan cepat dan merasakan sakit pada lututnya. Cedera parah menghampiri yang memaksanya absen selama tujuh bulan.
Jika kita menganggap periode panjang itu sudah keras, maka yang berikutnya lebih brutal lagi. Lima bulan setelah comeback, Ings bangkit dari bench di Anfield pada lga Piala Liga melawan Tottenham. Inilah malam di mana Trent-Alexaander Arnold mencatatkan debut senior the Reds.
Liverpool menang 2-0, tetapi beberapa saat sebelum bubaran laga, Ings bertabrakan dengan bek Spurs Kevin Wimmer. Momen biasa, tetapi dampaknya hebat karena lutut Ings cedera lagi. Periode suram di depan mata.
GettyIngs memuji tim medis Liverpool yang dipimpin oleh Matt Konopinski, yang sekarang bekerja bersama Steven Gerrard di Rangers. "Mereka menyelamatkan saya," ujarnya pada Daily Mail pekan ini.
Ings tidak tampil di laga kompetitif selama 11 bulan, pada dasarnya Ings harus belajar lagi cara berlari. Dia mengunjungi John Moores University dan seorang spesialis di Manchester, dia belajar tentang seluk-beluk berlari sementara Konopinski dan timnya terus memberi dukungan.
"Kerja keras mereka terhadap saya, tanpa detail yang mereka berikan - saya tidak mungkin berada dalam kondisi seperti sekarang," kata Ings.
Klopp meminta Ings bertahan di Liverpool. Dia mencatat 14 penampilan pada musim 2017/18, tetapi tidak dimasukkan dalam skuat final Liga Champions di Kiev. Dengan berat hati, dia menerima kenyataan; untuk kembali ke level top Liverpool harus ditinggalkan.
"Pahit memang," aku Ings. "Tetapi saya menyadari harus pergi dan bangkit untuk menjadi pemain yang saya inginkan."
Southamton adalah pilihan ideal. Ings besr di Netley, hanya berjarak empat mil dari St Mary's. Southampton adalah tim yang dia dukung saat remaja dulu. Bagi pemuda yang berasal dari Hampshire, ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan.
Transfer dengan status pinjaman pada awalnya disepakati yang ditambah kewajiban transfer permanen seharga £20 juta. Musim lalu Ings mencetak delapan gol tetapi yang paling penting adalah dia telah membuktikan mampu bugar dan tampil bagus di Liga Primer. Di bawah arahan Ralph Hasenhuttle, musim ini Ings telah meningkatkan levelnya.
Akhir pekan nanti akan menjadi laga ke-25 bagi Ings, atau menyamai catatan total penampilan pada musim 2018/19.

Pujian layak dilayangkan pada Ings yang juga secara khusus melakukan banyak perubahan pada gaya hidupnya dengan bantuan dari Alex Parsons, pelatih pribadinya yang terus mendampingi selama musim panas.
Parsons adalah mantan rekan satu tim Ings di Bournemouth. Dia juga bekerja bersama Alex Oxlade-Chamberlain saat berjuang untuk pulih dari cedera lutut parah dan dampaknya terhadap Ings begitu terlihat. Kekuatan dan fleksibilitasnya meningkat. Ings sekarang mampu bermain secara berturut-turut dan jarang absen di sesi latihan.
"Secara mental saya merasa berada di tempat yang lebih baik," kata Ings. "Saya menuntaskan pramusim dengan kondisi fisik yang lebih baik dari sebelumnya."
Memang itu yang terlihat di atas lapangan. Ings memang lambat ketika memulai musim, dia hanya mencetak satu gol dalam tujuh pertandingan pertama namun setelahnya dia mengoleksi 15 gol dalam 20 laga di semua kompetisi. Inilah striker the Saints yang mencetak gol ke gawang Liverpool, Tottenham, Chelsea, Leicester dan Arsenal yang diikuti gol penting ke gawang Norwich, Watford dan Aston Villa. Tengok saja di mana posisi pasukan Hasenhuttl sekarang, mereka hanya tertinggal tiga poin dari Manchester United.
"Di sini saya menikmati lagi sepakbola," kata Ings di laman resmi Southampton.
"Saya merasakan cinta dari fans dan tim, itu semua membantu. Semua striker akan memberitahu Anda, ketika menikmati sepakbola dan bahagia, maka kemampuan terbaik akan terlihat."
Ekspektasi berikutnya bagi Ings adalah jika tetap bugar dia akan dipanggil Inggris untuk melakoni laga persahabatan lawan Italia dan Denmark. Gareth Southgate adalah fans Ings, mereka pernah bekerja bersama di level U-21. Dengan Vardy yang pensiun di level internasional, Marcus Rashford dan Harry Kane cedera, peluang Ings untuk tampil di Euro 2020 terjaga.
Andai skema itu terwujud maka cerita indah akan terangkai apik. Kerja keras adalah warna karier Ings dan mungkin saja akan menghadirkan keberuntungan yang lebih besar lagi.




